IBL

Louvre Surabaya kembali memperkenalkan pemain barunya. Setelah Sandy Febiansyakh, kini ada nama Stefan Carsera yang akan masuk roster Buaya Darat di IBL 2021. Fafa -sapaan akrabnya- bukan nama yang asing untuk liga profesional Indonesia. Ia pernah tampil membela Aspac Jakarta, Stadium Jakarta, hingga Hangtuah.

Pada NBL Indonesia musim 2012-2013, Aspac Jakarta memasukkan dua pemain ruki. Mereka adalah Andakara Prastawa Dhyaksa dan Stefan Carsera. Ternyata Fafa hanya bertahan satu musim kompetisi bersama Aspac, lalu pindah ke Stadium musim berikutnya.

Fafa tampil berseragam Aspac sebanyak 13 pertandingan di NBL Indonesia 2012-2013. Ia mencetak rata-rata 3,0 poin dan 2,6 rebound. Kemudian Fafa ketika bermain di Stadium di musim 2013-2014, ia mengoleksi 2,2 poin dan 1,0 rebound dalam 11 pertandingan. Kemudian Fafa memutuskan berhenti dari basket profesional. Fafa kembali muncul setelah empat musim absen. Kali ini dia berseragam Hangtuah dan tampil di IBL Tournament di Solo tahun 2018. Dari empat pertadingan pramusim IBL tersebut, Fafa mencetak 9,7 PPG, 6,5 RPG dan 1,2 APG.

Menariknya, Fafa kini kembali bergabung dengan kepala pelatih Andika Supriadi Saputra. Ternyata memang itu salah satu faktor yang membuat Fafa mau kembali tampil di IBL.

"Memang, awalnya saya tidak mau bermain IBL lagi. Saya punya pekerjaan sebagai pelatih di sekolah, kebetulan anak saya juga menjadi pemain di sana. Jadi saya fokus menjadi pelatih saja," ungkapnya.

Pandemi Covid-19 mengubah segalanya. Kegiatan olahraga dihentikan, dan komunitas basket khususnya di sekolah-sekolah juga terkena imbasnya. Namun sebelum pandemi, Fafa sebenarnya sudah bergabung dengan West Bandits.

"Memang selama ini saya di West Bandits dan bermain di Divisi 1. Tetapi setelah pandemi, saya berpikir untuk tampil di IBL lagi. Karena semua kegiatan basket komunitas dan amatir dihentikan," kata Fafa. "Saya sempat akan dikontrak klub lain, dan sudah sekali ikut latihan. Ternyata pihak klub tersebut tidak menginginkan saya."

Fafa juga menceritakan prosesnya bergabung dengan Louvre. Semuanya terkait dengan Andika Supriadi Saputra. Fafa dan kepala pelatih Louvre tersebut punya hubungan baik, bahkan sejak sebelum bermain di Hangtuah. Kalau Andika yang mengajak bergabung, sulit bagi Fafa untuk menolaknya. Kebetulan liga musim ini juga tidak ada agenda ke luar Jakarta. IBL sengaja membuat "gelembung" di Britama Arena. Itu juga jadi faktor yang membuat Fafa bersedia kembali lagi ke profesional.

"Saya akhirnya sepakat membela Louvre satu musim," tegasnya.

"Louvre menurut saya tim yang kompak. Pemain seniornya selalu mendukung junior. Bukana hanya saya saja, semua pemain sudah cocok dengan Coach Bedu (sapaan Andika Supriadi Saputra). Dia bisa menaikkan mental pemain muda, serta membuat Louvre jadi tim yang solid."

Louvre baru semusim bergabung dengan IBL. Namun sudah bisa menembus peringkat kelima di klasemen IBL 2020. Tetapi musim 2021 tampaknya akan jadi yang terberat. Sebab, Louvre ditinggalkan beberapa pilar utamanya seperti Daniel Timothy Wenas, Dimaz Muharri, dan Galank Gunawan. (tor)

Foto: Hariyanto

Komentar