IBL

Program jangka panjang yang dilakukan oleh Jim Buss dan Mitch Kupchak di Los Angeles Lakers pada tahun 2017 bubar. Alex Caruso dan Kyle Kuzma adalah dua pemain muda yang tersisa dari program ini. Tetapi justru keduanya mampu memberi kontribusi yang baik hingga Lakers bisa menjadi juara NBA 2020. Caruso bahkan menjadi rekan terbaik LeBron James, meski wajahnya menipu banyak orang. 

Media Italia Equire menyebut Caruso tidak cocok sebagai pemain basket, apalagi juara NBA. Caruso lebih cocok sebagai karyawan kantor. Di balik wajahnya yang lugu, kulit putih bersih tanpa tato, Caruso adalah pemain basket yang punya bayaran sekitar AS$2,7 juta per tahun.

Sekadar mengingat bahwa Caruso dan Kuzma adalah dua pemain muda yang selamat dari pembongkaran tim Lakers jelang musim 2019-2020. Setelah kegagalan di musim 2018-2019, LeBron James mengisyaratkan bahwa dirinya kurang suka dengan timnya. Magic Johnson yang awalnya mendukung James, berbalik tidak setuju kalau ada perombakan tim. Johnson mundur dan digantikan Rob Pelinka. Dari situ ceritanya dimulai.

Tiga pemain yaitu Brandon Ingram, Lonzo Ball, dan Josh Hart dijadikan satu paket untuk ditukar dengan Anthony Davis. Sebaliknya, Pelinka melihat Caruso dan Kuzma sebagai dua pemain muda yang potensial. Tentu saja, bayarannya lebih murah dibandingkan tiga pemain yang ditukar dengan Davis.

Orang-orang mulai memperhatikan Caruso saat LeBron James cedera musim lalu (2018-2019). Dia yang berhasil memberi asis terbanyak di pertandingan. Padahal kontribusi tersebut harusnya dibuat oleh Lonzo Ball. Rob Pelinka semakin suka dengan Caruso saat dirinya mencetak 18 poin dan 11 asis di Staples Center, dan membawa Lakers menang 113-109 atas Utah Jazz (7 April 2019). Karena setelah itu, pada 6 Juli 2019, Caruso disodori kontrak dua tahun dengan nilai AS$ 5,5 juta. Kontrak yang terbilang murah untuk seorang pemain muda berbakat seperti Caruso.

Di musim reguler, Caruso mencetak rata-rata 5,5 poin, 1,9 rebound, dan 1,9 asis per gim. Dia tampil 64 pertandingan dan dua kali menjadi pemain inti (starter). Memakusi babak playoff hingga final, Caruso tidak pernah absen. Dalam 21 pertandingan, Caruso mencetak rata-rata 6,5 poin, 2,3 rebound, dan 2,8 asis per gim. Salah satu momen terbaik dalam kariernya adalah menjadi starter di Gim 6 Final NBA 2020, atau tepatnya gim kemenangan Lakers musim ini.

Alex Caruso contoh dari sebuah kesabaran. Dia tidak terpilih dalam Draft NBA (Undrafted), dan lebih banyak menghabiskan waktu di G-League. Tiga tahun lalu, Caruso adalah pemain langganan di Summer League NBA. Tetapi itu tidak membuatnya patah arang.

Saat dirinya masuk tim inti Lakers, Caruso sendiri tidak yakin apakah LeBron James mengenalnya. "Dia pasti tidak tahu siapa saya," kata Caruso.

Tapi lambat laun, James justru bisa akrab dengannya. Bahkan lebih dekat dengan siapa pun di tim Lakers. "Kami punya banyak kesamaan dalam hal memenangkan pertandingan bola basket," kata James, seperti dikutip dari The Wall Street Journal.

Analis Wall Street Journal mencoba melacak ratusan pemain yang pernah satu tim dengan LeBron James. Mencoba mencari tahu, siapa rekan yang terbaik untuknya. Justru yang yang muncul sangat mengejutkan. Caruso menduduki peringkat paling tinggi dengan net rating +18,6. Padahal keduanya hanya bermain selama 560 menit di lapangan (di musim reguler). Jumlah itu lebih sedikit ketimbang rekan-rekan lain sebelumnya. Angka-angka itu yang sulit diabaikan oleh kepala pelatih Frank Vogel, bahwa Caruso harus selalu ada di sisi James.

Dalam sebuah obrolan Instagram Live antara Caruso dan Jared Dudley, terungkap bahwa dirinya terpacu untuk bermain lebih baik di sisi James. "Saya selalu berusaha tampil dengan baik, ketika saya bermain dengan pemain yang lebih baik dari saya. Di samping James, saya bisa meningkatkan permainan saya. Untungnya, saya tidak akan menjadi pemain terbaik di lapangan selama sisa hidup saya," kata Caruso, sembari memuji permainan James.

Perhitungan net rating Caruso dan James membuat Vogel yakin untuk memainkan pasangan yang tidak biasa ini lebih banyak menit di pertandingan. Sepertinya, James sendiri juga setuju dengan hal itu.

"Berada di lantai dengan AC, memberi tim kami perasaan tenang," kata James, dikutip dari Yahoo!Sports.

Alex adalah putra Mike Caruso, pelatih basket yang tinggal di College Station, Texas. Dia tetap bermain basket meski olahraga yang terkenal di kotanya adalah sepak bola. Caruso masuk program basket Texas A&M, sekaligus menempuh pendidikan di jurusan manajemen olahraga. Tiga tahun lalu, NBA bukan pandangan hidupnya.

Alex Caruso tidak tertarik bermain di NBA. Dia hanya menghabiskan satu musim di G-League dengan gaji AS$35 ribu bersama Oklahoma City Blue. Ketika Lakers menandatanganinya dengan kontrak dua arah pada 2017, dia masih bermain lebih banyak untuk South Bay Lakers. Sampai akhirnya, perombakan tim utama Lakers membawa berkah pada Caruso. (tor)

*Statistik yang ditampilkan milik Wall Street Journal

Foto: lakersoutsiders

Komentar