IBL

Juara bertahan NBA, Toronto Raptors, disingkirkan Boston Celtics (4-3). Lalu, tim terbaik di Wilayah Timur, Milwaukee Bucks, dihancurkan Miami Heat (4-1). Bila Celtics menang, maka mereka menjadi juara Wilayah Timur untuk pertama kalinya sejak 2010. Sebaliknya, jika Heat yang memenangkan seri ini dan melaju ke final NBA, maka akan jadi final pertama sejak 2014. Kegigihan Heat akan menguji kokohnya pertahanan Celtics di final Wilayah Timur playoff NBA 2020.

Kedua tim sama-sama punya kedalaman roster yang bagus. Celtics punya Jayson Tatum, Jaylen Brown, dan Kemba Walker. Mereka juga punya Marcus Smart yang punya daya jelajah tinggi untuk melakukan pertahanan. Meski beban menit bermain mereka lebih besar karena kurangnya rotasi, tapi Celtics membuktikan bahwa mereka mampu menghentikan laju Toronto Raptors. Sebelumnya, Celtics malah bisa menyapu bersih Philadelphia 76ers (4-0) di putaran pertama.

Sementara Miami Heat punya Jimmy Butler, Bam Adebayo, dan Jae Crowder. Tiga pemain yang senang dengan permainan cepat. Kombinasi mereka, ditambah dengan Goran Dragic, Duncan Robinson, Kendrick Nunn dan Tyler Herro, membuat Heat bisa sampai ke final wilayah dengan rekor 8-2 di playoff musim ini. Rekor yang sama dengan Los Angeles Lakers.

Dari sisi pelatih, Brad Stevens kepala pelatih Celtics, dan Erik Spoelstra yang sudah menjadi ikon Miami Heat, kini masuk urutan lima besar pelatih terbaik di liga. Strategi mereka di final wilayah nanti juga jadi kunci kemenangan timnya.

Ada beberapa hal yang harus diketahui sebelum gim final Wilayah Timur dimulai pada hari Selasa, 15 September waktu Amerika Serikat.

Mampukah Jimmy Butler Memikul Beban Heat?

Pertanyaan tersebut datang karena Miami Heat tidak punya bintang besar dalam roster musim ini, kecuali Jimmy Butler. Faktanya, hingga kini Butler belum membentuk dirinya sebagai bintang yang mampu memikul beban tim. Apalagi di gim berat seperti final wilayah. Namun bukan berarti Butler tidak menampilkan performa terbaiknya selama playoff. Dia menunjukkan kedewasaan, serta kegigihan dalam bermain. Mungkin sulit bagi Butler bila memikul beban ini sendirian, tetapi dia punya pemain-pemain muda yang siap mendukung di belakangnya.

Faktor X Masing-masing Tim

Marcus Smart layak disebut faktor x dari Boston Celtics, dan Tyler Herro dari Miami Heat. Bukan sebagai head-to-head antar pemain. Tetapi mereka berdua bisa memberi dampak untuk masing-masing tim. Smart adalah seorang veteran NBA yang dikenal punya kemampan bertahan yang kuat. Sedangkan Herro merupakan pemain debutan yang punya kemampuan menembak jarak jauh, serta gerakan yang lincah saat bermain.

Smart akan menyempurnakan pertahanan Celtics untuk menghalau Gordan Dragic, Duncan Robinson, atau Kendrick Nunn. Dia juga bisa merepotkan pertahanan lawan ketika dalam posisi menyerang, karena Smart juga punya akurasi tembakan yang baik. Terbukti saat Smart merepotkan Raptors di gim ketujuh. Sebaliknya, Herro bisa jadi pilihan tepat di sayap Heat.

Kembalinya Gordon Hayward

Hayward mengalami cedera engkel kanan saat gim pertama Celtics melawan Philadelphia 76ers di playoff putaran pertama. Pemulihan cederanya memang lambat, tapi setidaknya Hayward sudah menyelesaikan waktu karantina di "gelembung". Sebab, Hayward sempat keluar Walt Disney World Resorts untuk menyambut kelahiran anaknya.

Hayward bisa memberi sedikit dorongan untuk serangan Celtics. Brad Stevans punya banyak opsi serangan bila Hayward bisa bermain. Sementara yang dibutuhkan Celtics sekarang adalah Hayward yang sehat. Hayward mampu mencetak 17,5 poin, 6,7 rebound, dan 4,1 asis dengan akurasi tembakan 50 persen di musim reguler. Bila dia kembali seperti itu, maka Celtics punya alternatif lain untuk menekan pertahanan Heat.

Sama-sama 10,5

Ini adalah angka menarik. Dalam lima pertandingan mereka melawan Giannis Antetokounmpo dan kawan-kawan, Heat mencetak keunggulan 10,5 poin per 100 possession lebih tinggi dari Bucks. Sejauh ini, angka inilah yang ditemukan dalam analisa statistik Heat melawan Bucks. Perbedaan itu yang membuat Heat menang dari Bucks.

Menariknya, dalam tujuh pertandingan melawan Toronto Raptors, ada angka kecil dalam statistik yang juga menunjukkan 10,5. Angka tersebut adalah selisih kemasukan kedua tim. Celtics kebobolan 10,5 poin lebih sedikit dibandingkan Raptors. Ini yang membuktikan bahwa pertahanan Celtics lebih baik dibanding Raptors.

Heat menempati peringkat kedua dalam persentase tripoin di musim reguler sebesar 37,9 persen, dan peringkat ketiga di playoff dengan persentase 38,0 persen. Sebaliknya, Celtics bisa menahan lawan hanya mampu mencetak 34,0 persen tripoin di musim reguler, dan hanya membiarkan lawan mencetak 30,5 persen tripoin di playoff. Sejauh ini, Celtics adalah tim yang paling sedikit kebobolan dari tripoin selama playoff 2020.

Rekor Pertemuan Musim Ini

Boston Celtics memenangkan dua dari tiga pertemuan mereka dengan Miami Heat di musim reguler. Lalu, Heat mampu memenangkan satu pertemuan lagi di "seeding games" pada 4 Agustus lalu. Jadi bila dilihat dari riwayat musim ini, maka keduanya seri 3-3.

Keuntungan Heat yaitu mereka punya waktu istirahat lebih banyak, karena mereka bisa menyudahi perlawanan Bucks dalam lima pertandingan. Sebaliknya, Celtics harus berjuang sampai gim ketujuh hingga mereka bisa menyingkirkan Raptors.

Tetapi persamaannya, semua tim tidak melakukan perjalanan musim ini. Mereka bisa beristirahat dengan baik, dan tidak mengalami kelelahan karena perjalanan seperti saat liga berjalan dengan normal. Dengan melihat semua faktor-faktor yang ada, maka kemungkinan besar final Wilayah Timur akan berlangsung hingga gim ketujuh. (tor)

Foto: NBA

Komentar