IBL

Pada hari Selasa, 1 September 2020 waktu Amerika Serikat, Utah Jazz kalah di Gim 7 Playoff NBA Putaran Pertama dari Denver Nuggets. Ini berarti mereka harus mengakhiri petualangan musim ini. Bagi Jazz, ini merupakan musim yang luar biasa bagi mereka. Mulai dari prediski bisa memenangkan kejuaraan, hingga turun ke titik terendah karena Rudy Gobert dan Donovan Mitchell dinyatakan positif Covid-19.

Kemudian ketika NBA dilanjutkan di "gelembung" NBA, justru membuat aura bintang para pemain Jazz bersinar. Salah satunya Donovan Mitchell. Banyak hal yang bisa dibanggakan dari Mitchell. Dia mungkin gagal, tapi dalam tujuh pertandingan yang dia mainkan melawan Denver, hampir semuanya mencetak sejarah NBA.

Dia meninggalkan Playoff NBA sebagai pencetak poin terbaik. Bahkan mungkin tidak ada yang menyamai rata-rata poin yang dibuat Mitchell. Pemain 23 tahun itu mencetak rata-rata 36,3 poin dalam tujuh pertandingan. Lebih dari James Harden yang memimpin perolehan poin musim reguler. Catatan tersebut menjadi yang pertama di NBA untuk playoff putaran pertama.

Persentase akurasi tembakan Mitchell juga fantastis. Ia mencetak 50 persen akurasi dari lapangan, 50 persen dari tripoin, dan 90 persen tembakan gratis.

Sepanjang playoff, Mitchell menunjukkan bahwa dirinya punya kualitas layaknya bintang NBA. Mitchell mencetak 50 poin atau lebih dalam satu pertandingan sebanyak dua kali. Prestasi yang pernah dicapai oleh Michael Jordan, Allen Iverson, dan yang terbaru yaitu Jamal Murray.

Pertanyaannya sekarang adalah tentang masa depan Mitchell. Chris Haynesdari dari Yahoo Sports telah melaporkan bahwa Donovan Mitchell akan berusaha untuk memperpanjang kontraknya dengan Utah Jazz. Mitchell kabarnya meminta kontrak maksimal untuk pemain ruki yang nilainya sebesar AS$170 juta selama lima tahun. Dia akan berjuang untuk harga tertinggi tersebut pada pasar pemain bebas agen yang akan dibuka pada bulan Oktober nanti.

Rumor menyebutkan bahwa Mitchell ingin pergi dari Jazz, dan mencari tim yang mau membayarnya lebih tinggi. Tapi rumor tersebut hilang ketika Jazz mengumumkan bahwa mereka sudah menawarkan kontrak maksimal kepada Mitchell.

Kabar gembira ini juga berkaitan dengan nasib Rudy Gobert di Jazz. Bila Jazz mengalokasikan anggaran besar untuk Mitchell, maka Gobert yang tidak akan mendapatkan penawaran besar. Gobert memang masih punya sisa kontrak dengan Jazz musim depan.

Ada pula yang berspekulasi bahwa Rudy Gobert masuk daftar pemain yang dijual Jazz. Alasannya tentu karena hubungan Gobert dan Mitchell sempat retak saat pandemi virus korona. Mitchell menuduh Gobert yang menyebabkan kekacauan di timnya. Gobert dianggap terlalu ceroboh karena memegang microphone media usai wawancara.

Meski hubungan ini kabarnya sudah membaik, tetapi bisa jadi alasan untuk Mitchell memilih pemain yang lebih cocok dengannya. Jazz rasanya akan lebih memilih Mitchell daripada Rudy Gobert. Atau, justru mereka berdua tetap bertahan dan mencoba kembali mengejutkan penggemar NBA di musim 2020-2021 nanti. (tor)

Foto: NBA

Komentar