IBL

Saat berkumpul di ruang ganti, kepala pelatih Sacramento Kings Luke Walton membagikan pesan yang penting. Bukan tentang kemenangan besar, 163-122, atas Los Angeles Lakers, tetapi justru pesan tentang refleksi diri. Kings dan beberapa tim lainnya sudah mengakhiri musim kompetisi setelah mereka dinyatakan tidak lolos playoff. Mereka juga segera meninggalkan "gelembung" NBA di kawasan Walt Disney di Orlando. Selanjutnya, para pemain akan kembali menjaga dirinya sendiri dari ancaman virus korona.

Seperti pesan Luke Walton kepada pada pemain Kings. Saat ini Amerika Serikat, bahkan dunia belum aman dari ancaman virus korona.

"Harus cerdas, dan berhati-hati bertindak ketika sudah keluar dari "gelembung" ini," kata Walton. "Virus korona jelas masih aktif dan menyebar. Memang kami aman di sini. Tetapi sekarang akan pulang ke rumah masing-masing. Mereka harus bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri."

NBA membuat "gelembung" ini untuk melindungi para pemain dari penyebaran virus korona. NBA juga membuat beberapa aturan ketat selama di Orlando untuk 22 tim yang berpartisipasi di lanjutan liga. Setiap pemain, pelatih, dan staf tim harus bersedia melakukan tes virus korona. Mereka juga harus melaporkan gejala apa pun yang terjadi di tubuhnya, seperti suhu badan dan kadar oksigen. Mereka juga diwajibkan memakai masker saat berada di area publik, dan mengatur jarak sosial. Itulah mengapa NBA dan NBPA (asosiasi pemain) melaporkan negatif virus korona selama empat minggu terakhir.

Sementara, ketika mereka sudah keluar dari "gelembung" ini, maka liga tidak bisa secara langsung memantau perilaku pemain, pelatih, dan staf tim. Mereka juga tidak lagi menjalani tes wajib seperti saat berada di Orlando.

Garda Kings, Buddy Hield menaggapi hal tersebut dengan pernyataan yang singkat. Bahkan itu yang akan menjadi rencananya setelah keluar dari "gelembung" NBA.

"Yup. Tinggallah di rumah," katanya.

Sebelum 22 tim terbang ke Orlando antara 7-9 Juli lalu, NBA mengatakan bahwa 25 dari 351 pemain, serta 10 dari 884 staf tim dinyatakan positif virus korona. Ini merupakan hasil dari tes yang dilakukan antara tanggal 23 hingga 29 Juni 2020.

Setelah sampai di Orlando, 2 dari 322 pemain dinyatakan positif dan menjalani karantina mandiri di area yang sudah disiapkan NBA. Ini termasuk Russell Westbrook. NBA memang menyiapkan area karantina sendiri, untuk mengantisipasi bila ada yang positif virus korona setelah masuk "gelembung".

"Saat pertama kali diumumkan bahwa NBA membuat area terbatas, kami semua mengatakan, apakah ini akan berhasil? Ada banyak bagian yang membuat kami sulit percaya dengan liga saat itu," kata pelatih Spurs Gregg Popovich. "Tapi setelah kami menjalani kehidupan di sini, kami menyadari bahwa NBA telah melakukan hal yang luar biasa. Termasuk logistik, langkah-langkah keamanan, disiplin, dan semua yang dibutuhkan untuk membuat olahraga ini hidup kembali."

Karena alasan keselamatan, Kings, Washington Wizards, New Orleans Pelicans, dan San Antonio Spurs harus meninggalkan "gelembung" NBA. Bahkan setelah mereka menyelesaikan pertandingan kedelapan "seeding game". Pemain hanya diizinkan untuk mandi dan berganti pakaian di Coronado Springs, lalu mereka harus segera keluar dari kamar. Bahkan barang bawaan pemain sudah dikemas di arena pertandingan.

"Liga melakukan perkerjaan yang bagus. Tetapi para pemain juga harus mendapatkan pujian atas kedisiplinan mereka sejauh ini. Itu adalah bentuk profesionalisme mereka," kata Popovich.

Lalu yang menjadi kekhawatiran adalah bagaimana setelahnya. Setelah para pemain keluar dari "gelembung", dan tidak ada yang mengawasi dengan ketat.

"Saat-saat sulit sekarang berada jau dari keluarga. Tapi kembali ke rumah, juga menjadi tanggung jawab besar bagi kami. Kami harus menjaga diri dengan baik. Kalau bisa, tetap menerapkan protokol kesehatan yang sama, seperti yang kami lakukan sebulan terakhir di Orlando," kata penyerang Spurs DeMar DeRozan.

Terlepas dari itu, tim yang tersingkir dari playoff akan menjalani jeda musim yang panjang. Mereka juga belum tahu kapan liga akan dimulai kembali. Para pemain juga masih belum bisa kembali ke fasilitas latihan timnya masing-masing dalam waktu dekat. Otoritas kesehatan setempat belum tentu mengizinkan fasilitas olahraga untuk dibuka kembali.

"Kami memiliki waktu dua hingga tiga minggu untuk istirahat. Itu bisa lebih banyak. Bukan soal liburan, tetap karena kondisinya seperti ini," kata Luke Walton. "Kami tidak tahu kapan akan bermain lagi. Tapi semua pemain, pelatih, dan staf harus memastikan bahwa bisa menjaga diri sendiri." (tor)

Foto: USA Today

Komentar