IBL

FIBA mengeluarkan edisi kedua dari Pedoman Melanjutan Kompetisi atau FIBA Restart Guidelines. Edisi revisi ini dibuat karena perkembangan situasi Covid-19 yang berbeda-beda di seluruh dunia. Termasuk mengubah Risk Assessment Tool baru sesuai arahan WHO (Organisasi Kesehatan Dunia).

FIBA Restart Guideline 2.0 sudah tersedia dalam tiga bahasa yaitu Inggris, Perancis, dan Spanyol, serta sudah tersedia pilihan Federasi atau Liga Nasional. Menurut Sekretaris Jenderal FIBA, Andreas Zagklis, FIBA sudah melihat kesuksesan beberapa federasi yang berhasil mengembalikan kompetisi bola basket dengan aman. Oleh sebab itu, FIBA ingin federasi lain mencontoh kesuksesan mereka. Jadi beberapa saran dan langkah-langkah yang bagus, dicantumkan dalam pedoman edisi kedua ini.

"FIBA menganggap kesejahteraan serta kesehatan semua orang yang terlibat di basket menjadi yang paling penting. Kami juga berterima kasih pada ahli dari WHO, NBA, dan Federasi nasional yang sudah melanjutkan kompetisi. Semoga pedoman baru ini bisa membantu federasi dan liga lain untuk bisa menggelar pertandingan, baik itu basket atau 3x3," katanya.

Kegiatan bola basket berangsur-angsur mulai muncul kembali. Baik itu kompetisi resmi, maupun hanya sekadar latihan. Tetapi situasi penularan Covid-19 juga berkembang, sehingga pedoman pertama yang dibuat FIBA harus diperbaiki.

FIBA Covid-19 Medical Advisory Group (MAG) secara berkala meninjau data ilmiah terbaru tentang Covid-19. Lalu membuat pedoman baru untuk mencegah penularan virus melalui data tersebut. Sementara itu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga sudah merevisi Risk Assessment (Penilaian Risiko) bagi penyelenggara olahraga.

Gambaran umumnya, pedoman edisi kedua ini juga dicantumkan terkait media penyebaran baru virus korona yaitu melalui aerosol, partikel padat yang melayang di udara. Kemudian menambahkan data-data baru mengenai risiko penularan virus korona bila menggelar kompetisi. Sementara itu, FIBA juga menyarankan beberapa format kompetisi baru agar bisa mencegah penularan virus. (tor)

Foto: FIBA

Komentar