IBL

Kompetisi Esports IBL (IBL Esports Competition) periode pertama akan dimulai pada 4-8 Mei 2020. Putaran pertama diikuti delapan peserta. Rata-rata mereka memilih Dallas Mavericks sebagai tim favorit.

Mereka yang akan bertanding pada periode pertama adalah M. Alan As'adi (Bank BPD DIY Bima Perkasa) melawan Valentino Wuwungan (Pelita Jaya Bakrie), M. Sandy Ibrahim Azis (Satria Muda Pertamina Jakarta) melawan Widyanta Putra Teja (NSH Jakarta), lalu Daniel Timothy Wenas (Louvre Surabaya) melawan Aditya Lumanauw (Amartha Hangtuah), dan terakhir Alba Pedro (Prawira Bandung) melawan Daniel Anggoro (Satya Wacana Salatiga).

Mereka akan beradu ketrampilan bermain NBA2K20 di console Playstation 4. Mekanisme pertandingannya yaitu menggunakan sistem gugur dengan waktu permainan empat menit per kuarter untuk babak penyisihan. Sedangkan untuk semifinal dan final menggunakan sistem best-of-three. Aturan lainnya adalah peserta hanya diberikan waktu lima menit untuk melakukan pengaturan strategi tim sebelum pertandingan dimulai.

Para pemain akan menggunakan tim NBA dengan komposisi pemain yang ada saat ini. Bukan tim klasik maupun All Star NBA. Pada babak semifinal dan final para peserta wajib memilih tiga tim NBA. Mereka tidak boleh menggunakan tim NBA yang sudah mereka mainkan pada babak sebelumnya. Tiga tim NBA pilihan ini wajib dimainkan saat putaran semifinal dan final.

Ternyata tim Dallas Mavericks sampai saat ini masih jadi favorit peserta. Mereka adalah Daniel Wenas dan Widyanta Teja.

"Jujur saya buta kekuatan lawan. Tetapi yang pasti saya akan menggunakan tim andalan untuk bertanding nanti. Warna seragamnya biru," ucap Daniel Wenas, yang sering muncul di televisi dengan memakai jersey Dallas Mavericks.

Hal senada diungkapkan Widyanta, garda andalan NSH Jakarta. Ia menyebutkan bahwa Mavericks menjadi tim yang biasa dimainkan.

"Alasannya suka main pakai Mavericks karena Luka Doncic. Enak kalau pakai Mavericks, Doncic dan Porzingis sudah cukup untuk mendominasi permainan," katanya.

Berbeda dengan dua peserta ini, Valentino Wuwungan justru mencoba bermain dengan bermacam-macam tim. Alasannya supaya tidak bingung ketika tampil di babak best-of-three. Karena tidak boleh memakai tim yang sama.

"Kalau sekarang tim favorit saya LA Lakers. Tapi karena di kompetisi ini aturannya harus daftar tiga tim, maka saya berlajar pakai Milwaukee Bucks, Brooklyn Nets, Dallas Mavericks, dan Houston Rockets. Jadi sebisa mungkin saya harus beradaptasi dengan tim-tim lain," ujar Tino.

Kompetisi Esports IBL ini awalnya hanya wacana untuk mengisi waktu jeda musim liga saja. Rencananya baru tahun ini dijalankan. Tetapi karena wabah virus korona merebak, dan liga harus ditunda, maka kompetisi ini digelar untuk mengisi waktu.

"Kompetisi ini adalah sebuah inovasi kegiatan digital selama off-season. Tujuannya untuk menjaga hubungan dan kedekatan antara klub, pemain dan penggemar mereka. Meskipun pertandingan virtual, sportivitas harus tetap dijaga," kata Direktur IBL Junas Miradiarsyah. (tor)

Foto: VGR.com

Komentar