IBL

Pada musim 2019-2020, Milwaukee Bucks kembali melanjutkan performa yang impresif. Mereka sementara menempati peringkat satu Wilayah Timur, sekaligus menjadi tim dengan rekor menang-kalah terbaik. Salah satu faktor yang membuat Bucks dapat bertahan di papan atas NBA adalah performa bertahan mereka. Bucks menempati peringkat satu sebagai tim dengan pertahanan terbaik.

Pada era basket modern, para pengamat lebih sering memperhatikan penembak tiga angka. Pemain-pemain berposisi forwarda-senter mulai melakukan transformasi dari SPP menjadi 3PP. Namun, terdapat satu area serangan yang juga mempunyai peranan penting dan memiliki efektivitas tembakan yang tinggi, yaitu area lima kaki.

LeBron James menjadi Most Valuable Player (MVP) dan masih dapat bertahan karena efektivitasnya di area lima kaki. Giannis Antetokounmpo menjadi MVP tahun lalu dengan mengikuti jejak James, yaitu meningkatkan efektivitas tembakan pada area lima kaki.

Calon bintang NBA masa depan, Luka Doncic, juga mulai melakukan transformasi serangan dengan meningkatkan efektivitas tembakan pada area lima kaki. Bahkan, pada musim ini, pemain yang selalu meningkatkan volume tembakan tiga angka seperti James Harden juga meningkatkan efektivitas tembakannya di sana.

Salah satu faktor Bucks dapat menjadi tim dengan pertahanan terbaik, yaitu karena dapat menahan efektivitas tembakan lawan di area lima kaki. Mereka berada di peringkat satu dengan kemasukan rata-rata 13,4 dari rata-rata 26,4 upaya di area sana.

Dua tim yang memiliki efektivitas tembakan tertinggi di area lima kaki, Los Angeles Lakers dan dallas Mavericks, berhasil diturunkan efektivitas tembakannya di bawah rata-rata tim oleh Bucks. Lakers memiliki efektivitas tembakan 60 persen dari 30 upaya. Sedangkan Mavericks memiliki efektivitas tembakan 57,1 persen dari 28 upaya.

Antetokounmpo memang menjadi bintang utama Bucks. Pemain asal Yunani itu menjadi kontributor utama, baik serangan maupun bertahan. Namun, terdapat dua nama yang perlu diperhitungkan terhadap kukuhnya dinding pertahanan Bucks di area lima kaki, yaitu Lopez Bersaudara.

Pada 2018-2019, Brook Lopez mencuri perhatian dengan menjadi salah satu 3PP terbaik di NBA. Musim ini, peran tersebut masih dijalankan olehnya. Namun, terdapat penurunan efektivitas tembakan tiga angka. Walau demikian, terdapat satu performa yang tidak terlihat di box score, yaitu efisiensi pertahanan di area lima kaki.

Jika saat ini saya diberikan pertanyaan tentang siapa yang pantas untuk menjadi pemain bertahan terbaik? Maka, saya tidak akan ragu menjawab Brook Lopez. Tanpa pemberitaan besar di media, ia berhasil menjadi pemain bertahan terbaik di area lima kaki. Ia kemasukan total 96 tembakan dari total 221 upaya. Mengalahkan pemain bertahan NBA dua kali berturut-turut, Rudy Gobert.

Performa saudara kembarnya, Robin Lopez, tidak jauh berbeda. Robin kemasukan total 60 tembakan dari total 134 upaya dengan persentase keberhasilan 44,8 persen.

Performa Lopez Bersaudara ketika melawan Lakers layak mendapatkan kredit. Brook berhasil menurunkan efektivitas tembakan James, termasuk satu bloknya di area lima kaki. Sedangkan Robin berperan menurunkan efektivitas tembakan Anthony Davis. Ia kemasukan 1 tembakan dari 4 upaya dan melakukan 1 blok.

Catatan: Data statistik diambil sebelum pertandingan 5 Januari 2020 waktu setempat.

Foto: NBA

Komentar