IBL

Konfeti berhamburan ke udara. Spanyol merayakan kemenangan mereka atas Argentina. Tim nasional Negeri Matador itu naik ke podium juara di Wukesong Sports Center, Beijing, Cina, Minggu 15 September 2019. Mereka juara Piala Dunia.

Spanyol bisa juara berkat motivasi tinggi pemainnya. Pemain-pemain veteran seperti Marc Gasol, Rudy Fernandez, dan Sergio Llull juga tengah berada di puncak semangatnya. Apalagi mengingat ketiganya baru saja menjadi juara di liga masing-masing. Gasol juara NBA bersama Toronto Raptors, sementara Fernandez dan Llull juara ACB League bersama Real Madrid. Tuah juara mereka menular ke seluruh tim.

Marc Gasol

Gasol merupakan pemain berpengalaman. Ia pernah ikut membela Spanyol ketika mereka menjadi juara Piala Dunia 2006. Gelar juara tahun ini adalah gelar juara keduanya. Itu artinya, ia telah memiliki dua medali emas yang menegaskan kualitasnya di tingkat internasional.

Senter andalan Spanyol itu juga tampil gemilang selama Piala Dunia 2019. Ia bagai momok mengerikan bagi siapa pun lawannya karena mampu melakukan hampir segalanya. Gasol, misalnya, menyumbang 14 poin, 7 rebound, dan 7 asis ketika menghadapi Argentina di final. Statistik itu membuktikan bahwa ia tidak hanya piawai mendulang poin, tetapi juga mengamankan bola-bola pantul dan memberi asis untuk rekan-rekannya.

Selama kejuaraan itu, Gasol tampil total delapan kali. Ia mencetak rata-rata 14,4 poin, 5,5 rebound, 4,1 asis, 1,1 steal, dan 1,1 blok. Persentase tembakannya mencapai 42,5 persen. Tembakan gratis 75,6 persen. Performa itu membuatnya terpilih menjadi All-Star Five Piala Dunia.

Ketika mengantarkan Raptors juara NBA 2018-2019, Gasol juga berperan penting. Ia menambah daya gedor tim asal Kanada tersebut sehingga mampu melewati adangan Golden State Warriors di final. Meski baru bergabung pada pertengahan musim, Gasol mampu tampil padu. Ia tampil dalam 26 pertandingan reguler dengan 19 kali menjadi starter.

Dalam 26 pertandingan itu, Gasol mencetak rata-rata 9,1 poin, 6,6 rebound, dan 3,9 asis. Persentase tembakan keseluruhannya menyentuh 46,5 persen, dengan efektivitas tembakan keseluruhan mencapai 52,7 persen. True shooting percentage-nya juga cukup tinggi. Persentasenya berada di angka 56,5 persen.

Gasol lalu membantu Raptors memenangkan pertandingan demi pertandingan di playoff. Ia memperlihatkan kualitasnya sebagai seorang veteran. Pengalamannya bermain di sana. Sampai Raptors juara setelah mengalahkan Warriors 4-2.

Rudy Fernandez

Fernandez merupakan potongan penting Spanyol. Penampilannya di final Piala Dunia menegaskan hal itu. Ia mencetak dobel-dobel 11 poin dan 10 rebound, sehingga Spanyol bisa naik ke podium juara.

Selama Piala Dunia, Fernandez sebenarnya tidak selalu mencetak dobel digit poin. Namun, dalam beberapa kesempatan, ia bisa diandalkan. Seperti Gasol, Fernandez juga pemain berpengalaman. Ia merupakan langganan timnas. Forwarda 34 tahun itu bahkan ikut membantu Spanyol menyabet emas pada 2006.  

Fernandez sendiri sempat bermain di NBA. Ia membela Portland Trail Blazers pada 2008—2011 dan Denver Nuggets pada 2011—2012. Setelah itu, ia kembali ke Spanyol untuk bergabung dengan Real Madrid. Di sanalah kini ia melanjutkan karier.

Forwarda bernomor punggung lima itu kini sudah menghabiskan waktu delapan tahun bersama Real Madrid. Selama itu, ia menyumbang berbagai prestasi. Salah satunya gelar juara ACB League 2018-2019.

Pada 2018-2019, Fernandez tampil sebanyak 26 kali. Ia mencetak rata-rata 8,7 poin, 2,2 rebound, 1,9 asis, dan 1,2 steal. Akurasi tembakannya mencapai 41,1 persen.

Setelah menjadi juara liga dan dunia, Fernandez akan kembali ke Real Madrid. Ia mesti melanjutkan kariernya di sana. Sebab, kontraknya masih tersisa hingga 2020.     

Sergio Llull

Llull memiliki jejak yang sama dengan Fernandez. Ia ikut mengantarkan Real Madrid dan Spanyol menjadi juara pada 2019 ini. Namun, Llull tidak tampil seefektif Fernandez di Piala Dunia. Persentase tembakannya hanya 35,6 persen.

Meski begitu, Llull lebih produktif soal mencetak poin. Ia mengumpulkan 10,5 poin per pertandingan. Garda berusia 31 itu bahkan menjadi pencetak poin kedua terbanyak Spanyol di final. Ia mencetak 15 poin. Perolehan itu membuat Spanyol mampu unggul hingga 20 poin (95-75) atas Argentina.

Bersama Real Madrid, Llull juga memiliki rata-rata poin yang lebih tinggi dari Fernandez. Ia mencetak 11,5 poin dalam 25 pertandingan. Catatan performa itu sekaligus membuatnya masuk ke jajaran ACB League Second Team dan ACB League All-Domestic Players Team.

Llull sendiri telah membela Real Madrid sejak 2007. Itu artinya, ia telah bermain lebih dari satu dekade. Selama itu, Llull menyumbang enam gelar juara ACB League, termasuk pada 2019 ini.

Garda Spanyol itu sebenarnya juga hampir bermain di NBA. Denver Nuggets memilihnya di urutan 34 pada NBA Draft 2009. Houston Rockets kemudian membeli hak atas Lllull. Namun, sang pemain tidak juga merapat ke Amerika Serikat. Ia lebih memilih menetap di Spanyol membela Real Madrid sampai saat ini. (put)

Foto: FIBA

Komentar