IBL

Gelaran ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019 berakhir pada 15 Mei 2019 lalu usai BTN CLS Knights Indonesia meraih gelar juara melewati adangan Singapore Slingers. Setelahnya, ABL resmi memasuki libur kompetisi. Menilik ke laman resmi ABL, belum ada pengumuman kapan musim baru akan digelar. Namun, mundur dua musim terakhir, ABL selalu memulai musim di sekitar bulan November.

Meski masih memiliki jeda waktu yang panjang, Mono Vampire Thailand tampak sudah mempersiapkan kekuatan mereka. Terbaru, mereka dipastikan mengamankan jasa World Import MVP ABL 2017-2018, Anthony Tucker. Kepastian tersebut dipublikasikan langsung oleh Sang Pemain melalui akun instagram pribadinya.

ā€œSaya sangat senang untuk mengumumkan bahwa tahun ketujuh saya sebagai pemain profesional akan membawa saya ke Bangkok, Thailand. Saya akan bermain untuk Mono Vampire Thailand di ABL. Saya ucapkan terima kasih kepada agen saya yang mewujudkan hal ini.ā€

Musim depan akan menjadi musim ketiga Anthony bermain di ABL. Dua musim terkahir ia habiskan bersama Chong Son Kung Fu yang lantas berganti nama menjadi Macau Black Bears. Di musim 2017-2018, Anthony berhasil memimpin tim debutan ini menjadi pemuncak klasemen akhir musim reguler. Sayangnya, Chong Son Kung Fu harus rela takluk dari Mono di babak semifinal.

Musim 2018-2019 sendiri kembali tak berjalan cukup baik untuk Anthony. Ia harus mengakhiri musim lebih cepat lantaran terkena patah tulang di area engkelnya. Hal tersebut terjadi beberapa waktu sebelum babak playoff dimulai. Black Bears menutup musim reguler sebagai peringkat enam dengan 14 kemenangan dari 26 gim. Black Bears akhirnya menutup musim lebih cepat usai kalah dalam tiga gim atas Singapore Slingers di perempat final.

Selama dua musim bermain, pemain berusia 29 tahun ini mencatatkan 42 penampilan dan menorehkan rataan 23, 6 poin, 6,8 rebound, dan 8,7 asis per gim. Catatan FG% Anthony berada di angka 45 persen sementara untuk 3P% mencapai 39 persen.

Secara peran, bisa dibilang Anthony adalah pemain yang dibutuhkan oleh Mono di musim lalu. Setelah melepas Jason Brickman di tengah musim, tim ini praktis tidak memiliki pemain dengan tipikal fasilitator. Sebaliknya, Mono justru dijejali deretan pemain menyerang yang kuat dalam permainan satu lawan satu seperti Tyler Lamb, Mike Singletary, hingga Romeo Travis.

Jika ABL masih menggunakan aturan pemain yang serupa dengan musim ini, maka besar kemungkinan dua slot pemain asing lainnya akan diisi satu pemain bertipe forwarda dan satu senter. Formula seperti ini memang tebukti manjur di ABL terbukti dengan keberhasilan CLS Knights meraih gelar juara.

Menarik menunggu gerakan selanjutnya dari Mono atau bahkan tim-tim lain. Meski musim masih sangat-sangat jauh, kesepakatan ini jelas menunjukkan keseriusan Mono untuk meraih gelar juara. Apalagi, tim ini sudah menunjukkan konsistensi di dua musim terkahir dengan satu kali melaju ke final dan satu lagi ke semifinal. (DRMK)

Foto: ASEAN Basketball League

Ā 

Komentar