IBL

Di musim reguler ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018 ada dua tim terbaik yang menduduki peringkat teratas. Di peringkat pertama ada Chong Son Kung Fu (kini: Macau Black Bears) yang mencetak 15 kemenangan dari 20 pertandingan. Kemudian menyusul di bawahnya Hong Kong Eastern Basketball Team dengan koleksi 14 kemenangan. Menjadi tim terbaik bukan berarti bisa sampai ke babak final. Keduanya kurang beruntung karena gugur di babak semifinal, bahkan dengan kekalahan sama telak, 0-2, dari lawan-lawannya. Musim ini, kedua tim tersebut tidak ingin terpeleset lagi. Mereka menyiapkan komposisi pemain terbaik yang bisa membawa pulang gelar juara ABL 2018-2019.

Persaingan ABL 2017-2018 makin seru dengan kehadiran Chong Son Kung Fu dari Cina. Di musim perdananya, tim yang diperkuat oleh Anthony Tucker dan Mikh McKinney mendominasi liga. Mereka mencetak 15 kemenangan dan lima kali kalah, serta menduduki puncak klasemen. Lebih istimewa lagi, Chong Son Kung Fu tidak pernah kalah di rumahnya sendiri, Nanhai Gymnasium. Sayangnya setelah penampilan menawan di babak penyisihan, justru di playoff mereka tersingkir dengan mudah. Chong Son Kung Fu kalah 0-2 atas Mono Vampire Basketball Club, Thailand di babak semifinal.

Musim depan Chong Son Kung Fu berubah nama menjadi Macau Black Bears. Komposisi pemainnya tidak banyak berubah dengan Tucker dan McKinney sebagai pemain andalan. Sedangkan untuk satu pemain asing diisi oleh Ryan Watkins. Menariknya, Black Bears kali ini memadukan pemain Cina dan Macau. Selain itu, posisi Charles Dube-Brais sebagai kepala pelatih digantikan oleh Mathias Ficher dari Jerman. Pelatih ini punya prestasi yang bagus dengan membawa RheinEnergie Koln menjuarai Piala Jerman dan Liga Basket Jerman, serta tim Allianz Swans Gmunden menjuarai Piala Austria.

Tim peringkat kedua di ABL 2017-2018 adalah Hong Kong Eastern. Tim yang menjadi juara ABL 2016-2017. Menang 14 kali dari 20 pertandingan di musim reguler, tidak menjamin Hong Kong Eastern melaju mulus ke final. Kenyataannya, mereka tersingkir dengan mudah di babak semifinal. Christian Standhardinger dan kawan-kawan menyerah 0-2 dari San Miguel Alab Pilipinas.

Musim ini, Hong Kong Eastern tidak banyak merombak komposisi pemain. Tetapi tim ini kehilangan Christian Standhardinger dan Tyler Lamb. Sebagai gantinya, Hong Kong Eastern mendatangkan senter setinggi 2,26 meter asal Malta, Samuel Deguara. Pemain yang musim lalu bisa membawa Mono Vampire Thailand ke final ABL.

Hong Kong Eastern tetap di bawah asuhan Kepala Pelatih Edu Torres dari Spanyol. Untuk pemain inti, Hong Kong Eastern akan menurunkan tiga pemain asing yaitu Sam Deguara, Trey Gilder dan Marcus Ryan Elliott. Sedangkan dua pemain Hong Kong yang akan tampil adalah Adam Xu dan Lee Ki.

Menarik untuk mengikuti sampai dimana langkah kedua tim terbaik itu di ABL 2018-2019 nanti. Apalagi kini jumlah kontestan ABL menjadi 10 tim. Tentu persaingan akan semakin menarik.(*)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar