IBL

Stapac Jakarta telah dinobatkan sebagai juara Indonesian Basketball League (IBL) 2018-2019 di akhir bulan Maret lalu. Penampilan dominan Stapac dengan hanya menelan satu kekalahan sepanjang musim menghiasi banyak pemberitaan tentang mereka. Tak hanya dominan, Stapac juga bisa dibilang tampak sangat solid baik di dalam ataupun di luar lapangan.

Dari segala perjalanan indah Stapac musim ini, satu nama terus disebut sebagai tokoh utama. Tokoh utama yang sebenarnya baru menjalani musim perdana dan langsung memberikan dampak besar yang kentara. Ia adalah Sang Kepala Pelatih, Giedrius Zibenas.

Setelah membawa Stapac menjadi juara, pelatih yang akrab disapa Ghibbi ini langsung menghilang dari Indonesia. Ghibbi bergegas pulang ke negara asalnya, Lithuania untuk menikmati masa liburannya. Melalui unggahan di akun media sosial pribadinya, Ghibbi juga terlihat mengunjungi Italia. Dalam majalah Mainbasket edisi ke-80 bulan Mei, Ghibbi menjelaskan mengapa ia kerap mengunjungi Italia.

Di sela-sela liburannya tersebut, Ghibbi datang dengan kabar terbaru. Ia sempat mengunggah daftar pemain Lithuania U-20 yang dipersiapkan untuk berlaga di 2019 European U20 Championship yang akan digelar di Israel, Juli nanti. Kami pun lantas bertanya apakah ia ditunjuk menjadi Kepala Pelatih di sana?. Ternyata, Ghibbi memang masuk dalam jajaran tim pelatih, tapi sebagai asisten.

“Ini menjadi kali keempat saya masuk dalam jajaran pelatih tim nasional usia muda Lithuania. Semua pengalaman tersebut saya lalui dengan bertindak sebagai asisten pelatih,” ujar Ghibbi kepada kami. Tiga perjalanan lain Ghibbi bersama tim nasional muda Lithuania terjadi pada 2014 European U16 Championship, 2016 European U18 Championship, dan 2017 World U19 Championship.

“Prestasi kami sebagai peringkat kedua di 2016 European U18 Championship adalah yang terbaik sejauh ini. Kami tampil cukup bagus sepanjang turnamen, tapi Prancis berhasil mennghancurkan kami di final. Pemain kunci mereka di final, sekarang sudah bermain untuk New York Knicks, Frank Ntilikina,” terangnya.

Di 2017 World U19 Championship, Lithuania sendiri sebenarnya berhasil finis sebagai peringkat keenam. Tetapi, Ghibbi menilai itu hasil yang cukup mengecewakan. Pasalnya, tim Lithuania kala itu memiliki susunan pemain yang cukup mumpuni untuk setidaknya meraih medali. Tapi mereka bisa dibilang hancur –lebur di kejuaraan tersebut.

“Saya selalu bangga, tersanjung, dan beruntung untuk terpilih mewakili negara dalam hal ini tim nasional. Di sisi lain, ini juga tanggung jawab yang besar, penuh tekanan, sebuah pekerjaan yang tidak mudah. Semua orang di Lithuania tidak mengharapkan apapun selain medali. Anda lebih baik tidak usah pulang ke Lithuania jika gagal meraih juara atau medali,” lanjutnya.

“Hal seperti itu sudah terjadi cukup lama. Bahkan saya rasa tuntutan itu sudah ada di dalam darah kami. Meski banyak tim yang juga memiliki skuat cukup baik di kawasan Eropa, masyarakat Lithuania tidak peduli dengan hal itu. Kami wajib membawa medali,” tutupnya.

Lithuania sendiri tergabung di Grup D bersama Yunani, Slovenia, dan Polandia. Meski sudah mengetahui calon lawannya, Ghibbi mendaku belum tahu kekuatan keseluruhan mereka. Pasalnya, hingga saat ini, daftar pemain resmi belum diumumkan oleh masing-masing negara, termasuk Lithuania sendiri.

Beberapa pemain dari negara peserta juga dikabarkan tertarik mengikuti NBA Draft 2019. Jika akhirnya ada yang berangkat ke sana, maka kekuatan tim pun kembali berubah. Di kubu Lithuania, menurut Ghibbi, ada satu pemain yang cukup menonjol dan berpotensi ke NBA Draft 2019 bernama Arnas Velicka.

Foto: Hariyanto

 

Komentar