IBL

Saya sebenarnya cukup terkejut ketika Indiana Pacers berhasil menembus playoff. Setelah kehilangan Victor Oladipo, saya kira Pacers akan gagal menembus babak itu. Sebab, Oladipo adalah kunci utama tim untuk bisa kesana.

Pada kenyataannya, Pacers bisa masuk ke playoff dengan bertengger di peringkat lima Wilayah Timur. Namun, mereka terhenti di putaran pertama karena kalah dari Boston Celtics. Mereka bahkan kalah sapu bersih (4-0).

Saya kira itu adalah hasil yang wajar. Pacers tidak punya kekuatan yang sama dengan musim lalu tanpa Oladipo. Apalagi Celtics juga sedang bagus-bagusnya. Kyrie Irving menjadi salah satu kunci keberhasilan Celtics menyapu bersih Pacers.

Oleh karena itu, Pacers membutuhkan sebuah rencana yang bagus untuk membangun ulang timnya. Oladipo akan kembali musim depan, dan ia memerlukan dukungan yang cukup. Pacers harus mendapat pemain yang bisa mengatur permainan, yang membuat pemain lain seperti Oladipo bisa lebih fokus mencetak angka.

Manajer Umum Kevin Pritchard tampaknya tahu apa yang mereka butuhkan. Ia mengatakan, Pacers harus bisa bermain lebih cepat. Mereka harus memiliki permainan dengan sistem oper-mengoper yang baik dengan skuat yang dalam.

Intinya, Pacers membutuhkan seorang kreator yang mampu mengalirkan bola dengan baik. Sebab, mereka sudah punya cukup pencetak angka, terutama Oladipo.

Dengan adanya kreator, Pacers bisa lebih banyak bermain dengan operan-operan untuk membuka ruang. Hal ini sejalan dengan keinginan Kepala Pelatih Nate McMillan. Ia ingin Pacers lebih banyak mencetak tripoin. Sementara itu, untuk bisa mencetak tripoin, mereka membutuhkan ruang tembak yang cukup.

Selama 2018-2019, Pacers telah melepas 25,4 tripoin per pertandingan. Dengan rata-rata itu, mereka menjadi tim paling jarang melepas tripoin kedua di NBA. Mereka bahkan hanya memasukkan 9,5 tripoin per pertandingan. Rata-rata itu lagi-lagi membuat mereka menjadi tim paling jarang memasukkan tripoin kedua di NBA.     

Hal itu terjadi—salah satunya—karena mereka kehilangan Oladipo. Mereka tidak mendapat kesempatan untuk meretas pertahanan, dengan gerakan menusuk ke dalam, sehingga kurang membuka ruang bagi para penembak di belakang busur.

McMillan berusaha mendorong Tyreke Evans untuk menggantikan peran Oladipo. Namun, Evans bukan orang yang tepat dalam sistem permainan Pacers. Ia tidak sebagus Oladipo dalam menjalankan strategi menyerang. Belum lagi para pemain yang ada juga tidak mampu mengalirkan bola dengan baik. Rata-rata tertinggi operan tiap individu tidak lebih dari empat. Darren Collison (4) dan Domantas Sabonis (4) menjadi yang paling tinggi. Mereka belum cukup untuk menjadi kreator yang mampu membuat Pacers mendapat ruang menembak.

Pacers membutuhkan pemain dengan rata-rata 5-7 asis per pertandingan.

Dengan demikian, rencana yang baik tampaknya semakin penting di masa jeda nanti. Pritchard mesti bisa melihat berbagai kesempatan untuk menggaet pemain yang pantas. Ia bilang, uang tidak akan menjadi masalah. Sebab, pemilik Pacers ingin menang.

Pacers jelas hanya membutuhkan rencana.

Foto: NBA

Komentar