IBL

Wong Wei Long, garda CLS Knights Indonesia, menancapkan namanya di puncak sejarah ABL sebagai pencetak tripoin terbanyak sepanjang masa. Namun, itu ternyata bukan satu-satunya gelar yang ia raih pada 2018-2019 ini. Di pertengahan musim, ABL juga menganugerahinya sebagai pemain terbaik lokal versi penggemar.

Dengan gelar-gelar itu, Wei Long tampak hebat. Perjalanan karirnya sebagai seorang pebasket rupanya membuahkan hasil. Meski begitu, jalan karir Wei Long tidak selalu mulus. Ia selalu punya masalah yang perlu dihadapi. Apalagi hidup jauh dari keluarga di Singapura demi membela CLS di Indonesia juga sulit. Untungnya, ia selalu mencoba untuk mengatasi itu.

Mainbasket lantas mewawancarai Wei Long tentang beberapa hal, termasuk arti penting basket baginya. Simak perbincangan berikut:

Wei Long, saya lihat kamu ada dalam daftar Fan Award sebagai MVP lokal. Apa pendapatmu tentang itu?

Saya sangat mengapresiasi rekan-rekan setim saya. Tanpa mereka, saya mungkin tidak punya kesempatan untuk berada di sana, untuk mendapat dukungan dari penggemar. Rasanya luar biasa. Itu artinya saya mendapat perhatian dari para penggemar di Indonesia.

Datang dari Singapura ke Indonesia itu tidak mudah. Karena saya harus meninggalkan pekerjaan saya di Singapura. Dan, saya juga harus berbaur dengan kultur dan lingkungan di sini. Saya sempat beberapa kali sakit. Saya juga merindukan keluarga saya. Jadi, saya sangat menghargai hal itu, kepada penggemar, rekan-rekan, dan manajemen.

Bagaimana kamu menangani masalah itu?

Saya pergi ke dokter untuk berobat, dan mencoba keluar dari zona nyaman. Saya juga melakukan apa yang bisa saya lakukan, seperti bermain gim, atau mengerjakan sesuatu yang belum pernah saya lakukan di luar basket. Pokoknya saya mencoba untuk keluar dari zona nyaman, mencoba hal-hal baru.

Seberapa penting basket untukmu?

Basket sangat berarti bagi saya. Saya sudah bermain basket sejak usia delapan tahun, dan sejak itu saya mencintai olahraga ini.

Saya juga mendirikan akademi basket di Singapura. Karena, di Singapura, sulit sekali bertahan hidup lewat basket. Jadi, saya ingin membuktikan kalau saya bisa sukses di basket. Saya memulai akademi ini sekitar empat tahun lalu. Sekarang, saya ingin menjadi contoh baik untuk anak-anak didik saya, dan berharap mereka bisa menjadi generasi baru basket Singapura.

Kamu adalah penembak terbaik di liga. Kamu menjadi pencetak tripoin terbanyak di sana. Kamu sudah memasukkan sekitar 215 tripoin. Bagaimana kamu bisa melakukannya?

Saya pikir saya sudah mengatakannya di Instagram. Saya berterima kasih kepada liga karena telah memberi saya wadah. Saya berterima kasih kepada ABL atas kesempatan bermain di level ini. Saya berterima kasih kepada Christopher (Tanuwidjaja) yang memberi saya kesempatan untuk bermain lagi.

Saya pikir ini karena saya diberi kesempatan sejak sembilan tahun yang lalu. Saya memulai ini sejak sembilan tahun yang lalu. Sekarang, tanpa bantuan semuanya, tanpa bantuan pelatih, saya mungkin tidak akan bisa melakukannya. Dan, itu sangat berharga bagi saya. Saya berterima kasih kepada semua yang mendukung.

Apa momen terbaikmu di ABL?

Momen terbaik saya di ABL adalah ketika melawan Malaysia Dragons sekitar, mungkin, tiga tahun lalu. Saat itu kami melakoni gim keempat. Kami harus memenangkan pertandingan itu…

Itu saat kamu bermain dengan Singapore Slingers?

Iya, saya masih bermain dengan Slingers. Mungkin sekitar tahun 2016-2017. Saya tidak ingat tahunnya. Saya hanya ingat, saya memasukkan tembakan kemenangan sehingga kami bisa bermain ke gim kelima. Kami akhirnya kalah juga, tetapi itu menjadi momen besar bagi saya. Itu momen besar bagi saya dan Singapura.

Apa yang kamu inginkan di pertandingan-pertandingan selanjutnya bersama CLS Knights?

Saya ingin bisa menangani tantangan yang semakin panas ini. Dan, saya juga berharap Doug (Douglas Herring Jr.) memberi saya lebih banyak asis.

Doug benar-benar membantu kami di tim ini. Ia membuat kami mendapatkan ruang kosong untuk menembak. Kami juga jadi semakin baik sebagai tim. Kreativitasnya dalam bermain basket membuat kami benar-benar mendapat ruang tembak yang cukup. Akibatnya, kami memiliki banyak waktu untuk melepas tembakan dan memasukkannya. (GNP)

Komentar