IBL

Trae Young dan Luka Doncic selalu punya hubungan spesial sejak malam pemilihan NBA Draft 2018. Mereka merupakan buah hasil pertukaran antara Atlanta Hawks (memilih Doncic di urutan ketiga) dan Dallas Mavericks (memilih Young di urutan kelima). Kedua ruki tersebut kini sama-sama memberi pengaruh untuk klub yang dibelanya. Bukan tidak mungkin di akhir nanti, Young dan Doncic menjadi buah bibir dalam perdebatan peraih Rookie of the Year.

Belakangan, Young melayangkan sebuah pernyataan berani. Ia mengatakan, dirinya akan tampil lebih baik daripada Doncic.

“Luka adalah pemain hebat, dan saya pikir dia akan menjadi pemain yang sangat baik. Akan tetapi, pada saat yang sama, saya akan menjadi pemain yang lebih baik. Saya punya kemampuan menembak jarak jauh, juga mampu melibatkan banyak orang, saya pikir saya akan menjadi lebih baik,” ujar Young kepada media, seperti dikutip Sports Illustrated.

Dengan pernyataan itu, Young memang tidak mengatakan bahwa Doncic tidak akan lebih baik darinya. Namun, dengan pernyataan itu pula, Young seolah sedang menekan dirinya sendiri. Ia harus membuktikan ucapannya bukan sekedar tong kosong nyaring bunyinya. Saya pun jadi tertarik untuk membandingkan keduanya; melihat siapa yang lebih hebat antara Young dan Doncic setelah satu bulan bersama klub masing-masing.

Saya mencoba mengadu Young dan Doncic seperti saya mengadu Kevin Durant dan Draymond Green dari Golden State Warriors. Formatnya sama, saya menggunakan sistem tujuh terbaik (best of seven) seperti pertandingan final NBA.

Poin

Trae Young sudah bermain bersama Atlanta Hawks selama satu bulan. Ia tampil sebanyak 16 kali. Selama itu, ia mencetak rata-rata 16,3 poin per pertandingan dengan akurasi 39,4 persen dan tripoin 24,2. Sementara itu, Luka Doncic baru bermain di 15 pertandingan, tetapi ia sudah mencetak rata-rata 19,5 poin per pertandingan dengan akurasi 46,7 persen dan tripoin 37,9.

Young 0-1 Doncic.

Asis

Seperti kata Young, ia mampu melibatkan orang dalam permainannya. Maksudnya, ia bisa menjadi seorang garda utama yang pandai membagi bola dengan pemain lainnya. Ia bisa mengirim operan-operan matang sebagai asis untuk mencetak angka. Buktinya, ia mencetak rata-rata 7,8 asis per pertandingan. Angka itu jauh lebih baik dari Doncic yang hanya mencetak 4,2 asis per pertandingan.

Young 1-1 Doncic.

Rebound

Young dan Doncic sama-sama bermain sebagai garda. Akan tetapi, mereka bukan berarti tidak pernah mengambil bola-bola pantul. Sebagai seorang garda, keduanya juga punya cukup peran dalam mengamankan rebound. Young hingga kini mengumpulkan rata-rata 3,2 rebound sementara Doncic jauh lebih baik dengan 6,6 rebound per pertandingan.

Young 1-2 Doncic.

Tripoin

Young mengatakan, dirinya mampu menembak dari jarak jauh. Selama ini, itu memang sudah menjadi senjatanya. Ia melepas rata-rata 5,9 tripoin, tetapi hanya memasukkan 1,4 tembakan (24,2 persen). Doncic, di sisi lain, justru lebih sering melepas tripoin (6,3) dan rata-rata memasukkan 2,4 tripoin per pertandingan (37,9 persen).

Young 1-3 Doncic.

Turnover dan Foul

Sebagai pemain tahun pertama, Young dan Doncic memang tidak punya banyak pengalaman di NBA. Meski pun, di sisi lain, Doncic sebenarnya sudah lebih dulu terjun ke profesional daripada Young. Bagaimanapun, pengalamannya di kancah Eropa disebut-sebut berguna untuk mengarungi karir di NBA. Namun begitu, baik Doncic maupun Young, pasti pernah berbuat kesalahan. Pemain yang lebih sedikit melakukan kesalahan akan memenangkan sesi ini.

Secara statistik, Young rata-rata melakukan 3,9 kali kesalahan yang berbuah serangan balik (turnover) per pertandingan. Doncic, di sisi lain, ternyata sama-sama melakukan 3,9 kali turnover. Namun, garda utama Dallas Mavericks itu terlalu banyak melakukan pelanggaran (2,1) daripada Young (1,8).

Young 2-3 Doncic

Medali

Young dan Doncic merupakan potensi besar bagi negaranya masing-masing. Young pernah membela Amerika Serikat di Kejuaraan FIBA Americas U-18 pada 2016. Ia pun merengkuh medali emas di Chile setelah timnasnya mengalahkan Kanada di final. Sementara itu, Doncic—yang sudah membela Slovenia di timnas senior—juga pernah menyabet emas di ajang EuroBasket pada 2017. Itu artinya kedua pemain ini sama-sama pernah memberikan emas untuk negaranya. Mereka imbang soal medali emas.

Young 2-3 Doncic.

Prestasi Sebelum ke NBA

Young bermain untuk Oklahoma Sooner, tim basket University of Oklahoma, di level mahasiswa (Divisi I NCAA). Selama membela Sooner, ia belum pernah menjadi juara, tetapi masuk ke jajaran Consensus First Team All-American, First Team All-Big 12, Big 12 Freshman of the Year, lalu mendapat penghargaan Wayman Tisdale di tahun yang sama (2018). Ia bahkan menjadi pencetak rata-rata angka dan asis tertinggi di NCAA saat itu.      

Sementara Young sibuk bermain di NCAA, Doncic sudah lebih dulu bermain di liga profesional. Sebelum ke NBA, ia bermain untuk Real Madrid di Spanyol dan kejuaraan Eropa seperti Euroleague. Ia merengkuh banyak penghargaan, termasuk gelar juara EuroLeague dan Liga ACB 2018. Ia bahkan menjadi pemain terbaik sekaligus merebut gelar pemain muda terbaik di masing-masing liga pada tahun yang sama.

Maka, dengan menimbang jumlah prestasi selama 2018—plus gengsinya—seharusnya kita sudah tahu siapa pemenangnya.

Young 2-4 Doncic.

Luka Doncic juara!

(Baca juga: Kevin Durant Versus Draymond Green: Adu Mulut dan Statistik, Siapa Juaranya?)

Foto: NBA

Komentar