IBL

Dengan slogan “Where Amazing Happens”, NBA benar-benar menjadi tempat yang luar biasa. Golden State Warriors, misalnya, membangun dinasti mereka dengan menjuarai liga tiga kali dalam empat musim terakhir. Pemain mereka—seperti Stephen Curry dan Klay Thompson—pun menjelma bintang-bintang bersinar yang seringkali menjadi momok mengerikan bagi tim lawan. Padahal pada mulanya, kedua pemain tadi bukanlah siapa-siapa dibanding nama-nama besar seperti LeBron James, Dwyane Wade, atau Chris Bosh.

Dalam empat tahun terakhir—baik Curry maupun Thompson—meniti karir yang menanjak. Mereka kini terkenal sebagai Splash Brothers karena duet mautnya di lapangan. Duo Warriors itu seringkali membuat lawan kalang kabut lewat tembakan-tembakan tripoin.

Dalam rentang tahun 2014-2018 ini, Curry dan Thompson juga tercatat sebagai duo pencetak 50+ poin dalam satu musim yang sama. Mereka bahkan melakukannya dua kali pada 2014-2015 dan 2018-2019. Menurut catatan Ben Golliver, selain mereka tidak ada lagi yang pernah mencetak rekor serupa sejak 1996, kecuali duo Portland Trail Blazers: Damian Lillard dan C.J. McCollum (2017-2018).

Stephen Curry-Klay Thompson (Golden State Warriors, 2018-2019)

Curry:

51 poin, 3 asis, 4 rebound, 1 blok (Washington Wizards, 24 Oktober 2018, Menang)

Stephen Curry, garda utama Golden State Warriors, menjadi lakon utama dalam kemenangan timnya melawan Washington Wizards (144-122) di Oracle Arena, Oakland, California, Amerika Serikat, Rabu 24 Oktober 2018 waktu setempat. Saat itu, pemain terbaik NBA dua kali tersebut mencetak 51 poin dengan memasukkan 62,5 persen tembakannya, termasuk 68,8 persen tripoin. Seja itu, Curry disebut-sebut sebagai salah satu kandidat pemain terbaik. Padahal ia baru melakoni lima pertandingan di NBA 2018-2019.

Klay:

52 poin, 5 rebound, 1 steal (Chicago Bulls, 29 Oktober 2018, Menang)

Klay Thompson, garda tembak Golden State Warriors, tampil panas ketika timnya menghadapi Chicago Bulls di United Center, Chicago, Illinois, Amerika Serikat pada Senin, 29 Oktober 2018 waktu setempat. Ia bahkan sudah mencetak 22 poin dengan memasukkan 6 dari 7 tembakan di belakang busur di kuarter satu. Secara keseluruhan, ia pun mengemas 52 poin di pertandingan itu sambil memecah rekor Stephen Curry (13) dengan memasukkan 14 tripoin dalam satu pertandingan.   

Damian Lillard-C.J. McCollum (Portland Trail Blazers, 2017-2018)

Damian:

50 poin, 6 asis, 1 rebound, 3 steal (Sacramento Kings, 9 Februari 2018, Menang)

Portland Trail Blazers harus menghadapi Sacramento Kings di Golden 1 Center, Sacramento, California, Amerika Serikat pada Jumat, 9 Februari 2018 waktu setempat. Kala itu, Damian Lillard menjadi pencetak angka terbanyak dengan mendulang 50 poin. Ia sedikitnya memasukkan 61,5 persen tembakannya, termasuk 8 dari 13 tripoin.    

C.J.:

50 poin, 2 asis, 5 rebound, 1 steal (Chicago Bulls, 31 Januari 2018, W)

C.J. McCollum menjadi duet penting bagi Damian Lillard. Ia yang sebelumnya hanya pemain biasa, kini menjadi penting karena mampu memberi suntikan berarti untuk Portland Trail Blazers. McCollum, misalnya, mencetak 50 poin ketika timnya mengalahkan Chicago Bulls pada Rabu, 31 Januari 2018 waktu setempat. Ia memasukkan 73 persen tembakan dengan sedikitnya 6 tripoin tepat sasaran dari 9 percobaan.   

Stephen Curry-Klay Thompson (Golden State Warriors, 2014-2015)

Curry:

51 poin, 4 asis, 4 rebound, 1 steal  (Dallas Mavericks, 4 Februari 2015, Menang)

Pada 2014-2015, Stephen Curry dan Golden State Warriors memasuki era baru mereka. Curry mendapat gelar pemain terbaik dan juara NBA pertamanya di musim itu. Pada satu kesempatan, ia pun pernah mencetak 51 poin dalam satu pertandingan. Dengan perolehan itu, ia berhasil membawa timnya menang atas Dallas Mavericks (128-114) di Oracle Arena, Oakland, California, Amerika Serikat, Rabu 4 Februari 2015 waktu setempat.    

Klay:

52 poin, 5 asis, 2 rebound, 4 steal, 2 blok (Sacramento Kings, 23 Januari 2015, Menang)

Selain Curry, Klay Thompson juga memasuki era baru pada 2014-2015. Duetnya bersama Curry mulai dikenal dengan sebutan Splash Brother karena keahlian mereka melesatkan tembakan-tembakan tripoin. Thompson, garda tembak, yang saat itu masih berusia 24 tahun, bahkan pernah mencetak 52 poin dalam satu pertandingan. Ia memasukkan 64 persen tembakan, termasuk 11 tripoin masuk dari 15 percobaan.

Foto: NBA

Komentar