IBL

Dalam ajang Internationale Funkausstellung Berlin (IFA) 2018, Sony dan New Balance meluncurkan prototipe sepatu lari berhias kertas elektronik (e-paper). Lewat fitur ini, panel yang disemati kertas elektronik mampu merubah warna maupun tulisan. Proyek ini menggunakan basis New Balance 247 v2 yang memang sedang dipromosikan secara gencar.

Sony sempat menggebrak pada 2014 ketika memperkenalkan teknologi kertas elektronik dalam bentuk jam bernama FES Watch U. Lewat teknologi ini, kertas elektronik bisa berubah pola, gambar, maupun ornamen secara otomatis. Jam tangan tersebut telah jadi produk fesyen remaja urban Jepang sejak pertama kali diluncurkan.

Kertas elektronik besutan Sony disematkan di sol serta berada di huruf “N” di bagian samping sepatu. Kertas tersebut secara berkala akan berubah warna dari hitam ke putih lalu kembali ke hitam. Dengan berat yang sama dengan kertas biasa, ornamen ini tidak mempengaruhi performa sepatu. Sony juga telah menyusun aplikasi berbentuk beta yang akan terkoneksi dengan sepatu. Nantinya, pengguna bisa mengkoneksikan sepatu dengan aplikasi tersebut untuk mengetahui data presisi hasil latihan mulai dari jarak, waktu, hingga durasi. Tentu saja, melalui aplikasi ini pengguna bisa mengganti motif dan warna kertas elektronik.

Meski tampak untuk keperluan estetika saja, fitur ini sejatinya punya manfaat. Nantinya, para pengguna bisa menyematkan pesan tertentu di kertas elektronik itu. Kertas itu juga bisa dipermak sehingga bisa menyala dalam gelap. Hal itu bisa jadi tanda untuk para penikmat lari malam. Sedangkan dalam edisi prototipe ini, warna kertas elektronik akan berubah setiap kaki menginjak tanah.

Walau masih sebatas prototipe, desain ini menarik perhatian para pengunjung IFA 2018. Banyak pihak memprediksi bahwa setelah ini akan muncul produk-produk fesyen lain yang menyertakan kertas elektronik. Pihak Sony dan New Balance pun belum mengkonfirmasi kemungkinan produksi masal untuk New Balance 257 v2 berhias kertas elektronik.

Foto: Engadget, Tech the Lead

Komentar