IBL

SEABA 2018 sebagai Pra-Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 akan diikuti enam negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Singapura, Kamboja dan Brunei. Turnamen ini akan berlangsung di Nonthaburi, Thailand, pada 26 hingga 30 Juni 2018. Mereka akan bertarung memperebutkan empat tempat ke babak selajutnya.

Turnamen SEABA 2018 yang juga sebagai kualifikasi Piala Asia FIBA 2021 berlangsung dua tahap. Untuk wilayah Asia Tenggara (SEABA), tahap pertama diikuti enam tim. Kemudian tim yang masuk empat besar akan tampil di tahap kedua. Di tahap kedua ini, Filipina akan bergabung. Filipina saat ini menjadi penguasa basket Asia Tenggara. Mereka sudah menjuarai delapan dari 12 edisi turnamen SEABA sejak tahun 1994 silam. Malaysia dua kali menjadi juara, lalu Indonesia dan Thailand pernah menjadi juara SEABA masing-masing satu kali.

Pada gelaran SEABA 2017 di Filipina, Indonesia berhasil mengamankan tempat kedua, setelah kalah dari Filipina. Lalu di peringkat ketiga ada Thailand. Dari hasil tersebut, Indonesia dan Thailand menjadi dua tim unggulan di SEABA 2018. Tetapi tidak menutup kemungkinan, negara lain bisa mencuri gelar juara kali ini.

Berikut sekilas gambaran tim-tim yang akan tampil di SEABA 2018 Pra-Kualifikasi Piala Asia FIBA 2021:

Indonesia
Timnas Indonesia yang akan tampil di SEABA 2018 adalah tim yang disiapkan untuk ASIAN Games 2018 Jakarta-Palembang. Artinya tim ini memang sudah siap menghadapi gempuran lawan-lawan dari kawasan Asia. Indonesia semakin percaya diri setelah mereka memenangi 18th Asian Games Invitation Tournament. Kemudian mereka juga sempat berlatih di Amerika Serikat. Indonesia kali ini diperkuat pemain-pemain muda berkualitas seperti Abraham Damar Grahita, Juan Laurent Kokodiputra, Kevin Yonas Sitorus. Lalu ada pemain berpengalaman, Arki Dikania Wisnu, Xaverius Prawiro serta pemain naturalisasi Jamarr Andre Johnson.

Baca juga: Indonesia akan Berlaga di Turnamen SEABA Pra-Kualifikasi Piala Asia 2021

Thailand
Tim Thailand di SEABA 2018 mengejutkan banyak pihak. Mereka memasukkan Tyler Lamb yang sudah terbukti kemampuannya di ASEAN Basketball 2017-2018 lalu bersama Hong Kong Eastern Basketball Team.

Sementara itu, Thailand tak akan pernah kehilangan ciri khas permainannya karena masih ada Teerawat Chanthachon, Patiphan Klahan dan Sorot Suthonsiri. Thailand punya kans besar untuk lolos ke tahap selanjutnya.

Malaysia
Malaysia mencoba mengembalikan kejayaan mereka di SEABA. Federasi Basket Malaysia memanggil kepala pelatih asal Australia, Brian Lester. Lester adalah pelatih yang berhasil membawa Malaysia juara SEABA 2005 di Kuala Lumpur.

Selain memanggil pelatih yang sudah punya pengalaman. Malaysia akan diperkuat pemain-pemain terbaik seperti Kuek Tian Yuan, Teo Kok Hou, Won Yi Hou, Ivan Yeo dan Ting Chun Hong. Ting akan menjadi tumpuan timnas Malaysia, karena pemain berusia 22 tahun tersebut masuk dalam 10 besar pencetak poin terbanyak di SEABA 2017.

Singapura
Sulit untuk mengatakan bahwa Singpura tidak mampu menjadi empat besar. Karena tim ini masih berisi pemain berpengalaman seperti Wong Wei Long, Leon Kwek, Larry Liew, Mitchell Folkoff dan Delvin Goh. Singapura layak disebut pesaing berat bagi lawan-lawannya. Pada SEABA 2018, Singapura juga memasukkan nama V Lavin Raj, senter muda dengan tinggi 2,0 meter. Raj diprediksi bakal menjadi bintang baru Singapura, sebab ia sudah pernah diturunkan di SEABA 2017 lalu. Tentu dengan pengalaman itu membuatnya lebih mudah beradaptasi.

Kamboja
Pemain Kamboja yang turun di SEABA 2018 rata-rata berusia 22 tahun. Ini merupakan kebijakan dari Federasi Basket Kamboja untuk membangun kekuatan muda negaranya. Kamboja juga tampil kembali di turnamen basket yang diadakan FIBA setelah absen di tahun 2000-an. Basket di negara ini juga menunjukkan perkembangan positif setelah hadirnya Direktur Teknis Federasi Basket Kamboja, Austin Koledoye.

Ada dua pemain Kamboja yang akan menjadi ancaman bagi lawan-lawannya. Mereka adalah Dominic Dar dan Sopheen Toun. Keduanya merupakan pemain berkewarnegaraan Kamboja yang tinggal di Amerika Serikat.

Brunei
Brunei harus bekerja keras untuk bisa mengimbangi permainan lima tim lainnya. Sebab, Brunei mengikuti turnamen SEABA terakhir di SEABA U16 tahun 2015 silam. Ini yang menjadikan kekuatan Brunei sulit diprediksi. Apalagi, pemain yang akan tampil di SEABA 2018 merupakan pemain berpengalaman dengan usia rata-rata 30 tahun. Tetapi jelang SEABA 2018, Brunei mendatangkan Asisten Pelatih NBA G-League, Damien Cotter. Ia membantu tim nasional Brunei mempersiapkan diri untuk turnamen SEABA 2018.

Foto: fiba.com dan borneobulletin.com

Komentar