IBL

Gelaran Asian Games 2018 tinggal dua bulan lagi, tim nasional Indonesia terus berbenah—termasuk menjalankan latihan di bulan Ramadan kemarin. Mereka bahkan memberangkatkan 14 pemain untuk berlatih di Impact Basketball, Los Angeles, California, Amerika Serikat, pada akhir Mei lalu.

Di antara 14 orang tersebut, ada nama Kaleb Ramot Gemilang. Forwarda CLS Knights Indonesia yang berlaga di ABL tersebut kembali mengikuti pemusatan latihan setelah absen di FIBA Asia Champions Cup SEABA Qualifier. Padahal, sebelumnya, ia sempat mengikuti Test Event 18th Asian Games Invitational Tournament "Road to Asian Games 2018" ini pada 8-12 Februari 2018.

Mainbasket berkesempatan mewawancarai Kaleb sebelum keberangkatannya ke Amerika pada akhir Mei lalu. Kami membicarakan seputar persiapan timnas dalam menghadapi Asian Games. Kaleb juga menceritakan perbedaan timnas tahun ini dengan skuat 2013, karena di tahun itu ia sempat mengikuti Asian Games 2013 Myanmar. Maka, pengalamannya masuk pemusatan latihan kali ini sebenarnya tidak baru-baru amat.

Halo, Kaleb, apa kabar?

Baik.

Lagi sibuk apa belakangan ini? Sibuk timnas, ya?

Iya, saat ini lagi sibuk di TC timnass untuk Asian games, hehe.

Omong-omong, apa pendapatmu tentang timnas sekarang? Bisa tidak bersaing di kancah Asia? Sebentar lagi Asian Games, nih.

Menurut saya, sih, nothing is impossible—tapi, ya, harus  realistis juga, karena ini kancah Asia. Ya, pasti lawan kami pun akan dua kali bahkan tiga kali lebih bagus dari kita secara size maupun skill. Persiapan kami pun terbilang mepet sekali, ya.

Persiapan timnas sejauh ini seperti apa, sih?

Sangat bagus, sih. Saya merasakan sebuah tim yang terorganisasi dengan baik; baik di dalam maupun di luar lapangan. Selain itu, visi-misi dari tim kepelatihan yang menginginkan kalau timnas itu high class sangat terlihat dan terasa oleh saya pribadi.

Dari segi persiapan latihan, kami menjalani latihan tiap harinya, walaupun saat ini lagi puasa tetap latihan dengan porsi yang sama. Salut bangetlah untuk teman-teman yang berpuasa tapi tetap semangat menjalani tugas negara, hehe. Rencana juga kami akan TC di Impact Basketball L.A..

Beberapa kali timnas ikut kejuaraan, seperti: SEABA, Invitation Tournament dan FIBA Asia Champions Cup SEABA Qualifier. Cukup tidak buat menyusun kekuatan untuk Asian Games?

Kalau bilangnya untuk kancah Asian Games, tentu saja tidak cukup. Tidak bisa, kan, membandingkan tim-tim negara Asean, kecuali Filipina, dan Asia yang lebih berkelas. Cuma, ya, ajang tersebut baik juga untuk membangun chemistry tim dan gaya bermain dari pola yang diberikan pelatih.

Oh ya, Kaleb sudah biasa melawan pemain-pemain asing di ABL. Menurutmu, itu berpengaruh besar tidak untuk Kaleb bersaing di kancah timnas? Rivalitas di antarteman setim saja sepertinya besar, ya.

Pastilah, saya merasa lebih pede (percaya diri) saja, walaupun secara skill mungkin setara-setara saja, ya, haha.

Nah, jika melihat peta kekuatan di Asian Games. Kira-kira negara mana yang perlu diwaspadai?

Timur Tengah, Cina, Filipina.

Untuk bisa melawan mereka, bagaimana caranya? Apa yang mesti Kaleb latih secara individu maupun tim?

Coach (pelatih) di sini spesifik, sih. Kami bisa nyolong di speed. Kita kecil-kecil harus main cepat, terus banyak juga yang harus di-improve seperti power, dengan gym, dan juga floater, dengan individual skill.

Kaleb pernah ditangani beberapa pelatih, termasuk Fictor Roring di timnas. Menurutmu, bagaimana mereka membentuk dirimu sampai bisa seperti sekarang?

Banyaklah, bagaimana disiplin dan tanggung jawab, sih, yang paling terasa. Bagaimana kita hidup di luar basket akan sangat berpengaruh di dalam lapangan juga.

Kaleb dipanggil lagi buat mengikuti TC timnas. Sebenarnya apa yang Fictor Roring harapkan darimu?

Kalau yang saya rasa, sih, dia panggil saya karena saya bisa main combo as small man or big man, dan saya pun merasa itu kekuatan saya.

Ini, kan, bukan pertama kalinya Kaleb ikut TC. Dulu, waktu SEA Games 2015 kalau tidak salah, Kaleb juga pernah ikut TC. Apa perbedaan dulu dan sekarang?

Tahun 2013 tepatnya. Seperti yang dibilang sebelumnya, yang ini lebih terorganisasi dengan baik, di luar maupun di dalam lapangan.

Skuat tentu beda. Pemain-pemain yang berkumpul di TC sekarang cukup kuat buat menghadapi pemain-pemain asing, seperti Filipina, India, dan lain-lain? 

Cukup, sih, menurut saya. Coach Ito (Fictor Roring) dan tim tidak mungkin memanggil pemain sembarangan. Memang akan banyak pro dan kontra. Ya, menurut saya pun, saya tidak bilang saya lebih baik dari pemain-pemain di luar sana yang tidak terpanggil, tapi banyak kok yang lebih baik.

Persepsi pelatih beda-beda. Kebutuhan pelatih beda-beda. Mungkin untuk tim kepelatihan, 14 yang terpanggil saat ini yang mereka butuhkan, dan saya pun yakin dengan 13 teman-teman saya ini.

Apa yang Kaleb harapkan dari TC ini? Apakah yakin bisa bersaing dengan yang lain untuk bisa masuk timnas di Asian Games nanti?

Yakinlah. Pasti saya akan berikan yang terbaik. Bersaing sehat. Cuma jika nanti tidak terpilih pun, saya akan tetap bersyukur. Karena bagi saya pribadi, setelah saya cedera tahun 2014, dipanggil timnas ini sudah jadi salah satu motivasi saya untuk kerja lebih keras lagi, dan semacam pengingat bagi saya kalau kerja keras saya tidak sia-sia. 

Jika suatu hari kelak Kaleb ternyata terpilih di timnas, apa yang bisa dan bakal Kaleb kasih ke timnas?

Apa pun itu, selama masih di jalan yang benar, haha. Maksudnya, kapanpun saya diturunkan ke lapangan, apa pun instruksi pelatih, akan saya lakukan dengan maksimal.

Dengan kemampuan Kaleb yang sekarang, cukupkah memberikan semuanya untuk timnas?

Saya masih merasa banyak kurang, sih; di shooting, dribbling, dan lain-lain. Cuma masih ada waktu, saya yakin bisa improve di sisa waktu persiapan ini. 

Oke, itu saja. Semoga Kaleb bisa mewujudkan mimpi-mimpi Indonesia untuk mendominasi setidaknya kawasan Asia Tenggara. Kami hanya bisa mendoakan dan terus mendukung. Tuhan memberikati. Tetap sehat dan semangat! 

Terima kasih.

Foto: Yoga Prakasita/CLS Knights Indonesia dan Ariya Kurniawan/Timnasbasket

Komentar