IBL

Tenaga Baru Pontianak menjelma menjadi salah satu kekuataan besar di Srikandi Cup 2017-2018. Tim ini mendatangkan pemain-pemain berbakat seperti Delaya Maria, Priscilla Annabel Karen, Anjelin Rosmika Simanjuntak dan Sarce Nenci Buaim. Kehadiran mereka membantu Fanny Kalumata mendongkrak performa tim ini. Terlepas dari pemain baru, tim ini semakin bagus karena ramuan strategi dari Kepala Pelatih Irma Amelya. 

Irma mengenal permainan basket pada saat kuliah di UNJ. Sebelumnya Irma adalah pemain bulu tangkis sejak SMP hingga SMA. Ia bergabung dengan Perkumpulan Bulutangkis (PB) Mei. Setelah terjun ke basket, Irma bergabung dengan klub lokal Perumnas Klender dan Scorpio Jakarta. Mulai saat itu, ia menikmati basket dan menekuni lebih dalam ilmu kepelatihan. Irma menyebut beberapa mentor yang berjasa dalam karirnya sebagai pelatih yaitu Iman Sulaiman, Tjetjep Firmansyah, Rifky Antolyon, Sani, dan Arfansyah.

"Buat saya, basket adalah kehidupan. Dari basket, sejauh ini saya sudah banyak mendapatkan rezeki , maupun hal-hal yang di luar batas kemampuan saya. Kuncinya, asal kita mau bekerja keras dan menjaga komitmen, baik sebagai pemain atau pelatih," ujar Irma.

Kiprahnya sebagai pelatih dimulai saat ia menukangi tim kampus UNJ tahun 2007-2011 dan SMA 116 (PPLP Ragunan). Sederet prestasi diraihnya, termasuk membawa tim putra UNJ juara di Campus League 2010 dan 2011. Lalu bersama SMA 116 Jakarta, ia berhasil membawa gelar juara kompetisi DBL 2013 dan juara Kompetisi PopMie 2015. Irma juga sempat mengabdi untuk tim basket DKI Jakarta. Irma menjadi asisten pelatih saat tim putra DKI Jakarta menjuarai Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) tahun 2013. Ia juga berperan sebagai asisten pelatih mendampingi Kepala Pelatih Tjetjep Firmansyah ketika tim putri DKI Jakarta meraih medali perak di Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jawa Barat.

Irma menangani Tenaga Baru Pontianak sejak tahun 2015. Tapi ia baru muncul di Srikandi Cup musim ini. Selama tiga seri regular musim ini, Tenaga Baru berhasil menduduki peringkat empat besar di Srikandi Cup. Ini merupakan cerminan kerja keras pelatih yang lahir di Jakarta 10 Mei 1985 tersebut. Menurut penggemar Becky Hammon itu, Srikandi Cup dinilainya sudah berjalan baik. Harapannya kompetisi ini digelar secara teratur. Sebab para pemain yang bisa menambah kemampuan dan jam terbang.

Berbicara soal playoff Srikandi Cup pekan depan, Irma lebih fokus memperbaiki kekurangan timnya. Ia tetap waspada karena lawan yang dihadapi adalah Tanago Friesian Jakarta (peringkat keenam). Di dua pertemuan terakhir, Tanago menjadi lawan yang sulit ditundukkan.

"Seri mendatang adalah babak hidup-mati. Jadi defense kami secara tim harus lebih bagus. Selebihnya teamwork para pemain senior harus konsisten seperti pada Seri 3 Jakarta kemarin. Setidaknya kami ingin meraih peringkat ketiga. Tapi jika ada kesempatan, maka pasti akan ambil. Namun sebelumnya, kami harus bisa mengalahkan Tanago di babak eliminasi awal,” pungkasnya.(*)

Foto: Mei Linda

Komentar