IBL

Bagi Anda pecinta Toronto Raptors, mungkin Anda telah melihat bahan rajut (flyknit) ini terlebih dahulu. Bintang Raptors, DeMar Derozan, menggunakan Nike Kobe AD NXT 360 pada 21 Maret 2018. Saat itu, timnya sedang menghadapi sengitnya pertandingan lawan Cleveland Cavaliers.

Sepatu yang digunakan Derozan itu dinobatkan sebagai sepatu basket dengan pengembangan termutakhir dari Nike Basketball. Di bagian atas (upper), sepatu ini menggunakan bahan Flyknit 360 Derajat. Sementara di bagian sol, gabungan dari sol Nike React dan Lunarlon menyatu menghasilkan sol baru yang tampak lebih kokoh. Pebasket yang mengidolakan Kobe Bryant sejak kecil itu pun jadi bahan pembicaraan karena sepatu yang ia pakai itu.

Sejak diperkenalkan pertama kali pada Olimpiade London 2012, bahan rajutan ini  memang laku keras. Tak hanya dari segi tampilan, segi performa penggunanya pun ikut terdongkrak. Di era tersebut, flyknit dibuat sedemikian rupa sehingga menghasilkan rajutan yang apik, lalu disematkan pada bagian atas sepatu. Butuh setidaknya dua kali proses rajut untuk menghasilkan bagian atas sebuah sepatu.

Nike lalu melakukan pengembangan lebih lanjut. Kini, perusahaan berpusat di Oregon, Amerika Serikat, tersebut mampu menghasilkan rajutan penuh untuk bagian atas sebuah sepatu. Hal ini didapat setelah Nike berhasil mengembangkan mesin yang bisa merajut 360 derajat.

Untuk menyelesaikannya, para peneliti menggunakan proses rajut berstruktur kompleks untuk menghasilkan rajutan yang bentuknya semirip mungkin dengan anatomi kaki manusia. Dalam proses ini, bagian atas terbentuk melalui proses rajut yang dialiri panas (thermoforming) dengan suhu tertentu. Hasilnya, flyknit berbentuk menyerupai kaos kaki yang membantu melindungi kaki atlet dari cidera, nyaman serta ringan, Nike menjanjikan bahan ini akan membuat penggunanya merasakan punya kulit kedua di kakinya.

Flyknit 360 derajat menghasilkan sepatu yang sangat rapat. Tidak ada ruang lagi di kaki saat menggunakannya. Ini bermanfaat untuk menghindari terpeleset di dalam sepatu. Hal yang biasa kita rasakan ketika menggunakan sepatu yang kebesaran. Atlet pun akan lebih cepat dan cekatan dalam bermanuver.

Bahan ini dijanjikan 60 persen lebih efektif dari bahan rajut biasa. Nike telah melakukan penelitian terhadap gerak biomekanika kaki atlet selama hampir 40 tahun. Data-data itu kemudian jadi acuan untuk mengembangkan bahan flyknit 360 derajat ini sehingga benar-benar pas di kaki. Efektifitas ini pun bermanfaat bagi lingkungan yang kian tercemar dengan sampah atau polusi benda-benda buatan manusia.

Sejauh ini, baru empat produk yang mendapat sentuhan flyknit ini. Dua diantaranya untuk sepak bola. Kita tunggu saja pengembangan lebih lanjut dari Nike untuk perilisan sepatu kasual berbahan ini.

Nike Kobe AD NXT 360

Nike Free RN Motion 360

Nike Mercurial Superfly 360

Nike Mercurial Vapor 360

Sumber Foto: Nike

Komentar