IBL

Tim putra Loyola University Chicago atau yang biasa disebut Loyola-Chicago Ramblers menjadi buah bibir dalam gelaran March Madness di Divisi I NCAA tahun ini. Berstatus sebagai unggulan ke-11, tidak ada yang menyangka Ramblers bisa melaju hingga ke empat besar (Final Four).

Di balik cerita Ramblers yang seperti kisah Cinderella ini, terselip sebuah nama yang menarik. Bukan pemain juga bukan pelatih, ia justru seorang biarawati berusia 98 tahun yang beraktivitas di atas kursi roda. Kehadiran dan dukungannya kepada Ramblers seolah membawa keberuntungan bagi tim kampus asal Chicago ini. Sosok itu adalah Suster Jean Dolores-Schdmit.

Setelah memenangi laga melawan University of Virginia, sang unggulan pertama pada putaran pertama lalu, semua pemain Ramblers merayakannya dengan memeluk Suster Jean. Sejak saat itu, perhatian media Amerika Serikat tertuju kepadanya. Tanpa mengesampingkan permainan Ramblers yang juga mengejutkan banyak pihak, sosok Sister Jean benar-benar menarik perhatian

Popularitas Suster Jean membawanya dalam serangkaian wawancara dengan berbagai media. Media internal NCAA, ESPN, hingga sebuah acara pagi Good Morning America mengangkat ceritanya.

Fenomena ini lantas membuat pihak Loyola-Chicago tidak tinggal diam. Mereka meminta restu Suster Jean untuk mematenkan nama dan gambarnya. “Kami tidak akan melakukan apapun tanpa persetujuannya (Suster Jean),” ungkap Tom Sorboro, direktur atletik senior Loyola-Chicago kepada ESPN saat ditanya tentang mematenkan nama dan gambar Suster Jean untuk keperluan komersial.

Sorboro mengatakan, Loyola-Chicago telah menerima 25 desain dari beberapa perusahaan, termasuk dari Fanatics. Fanatics adalah salah satu situs ternama yang menjual pernak-pernik olahraga di Amerika Utara.

Meier Raivich, wakil Fanatics, mengungkapkan penjualan pernak-pernik Loyola-Chicago meningkat tajam dalam dua hari terakhir. Bahkan angka penjualan mereka itu telah melebihi penjualan sepanjang musim.

Royalti yang didapat dari penggunaan sosok Suster Jean tidak akan masuk ke kantong Fanatics. Raivich memutuskan untuk memberikan semua royalti tersebut kepada Loyola Athletic Fund untuk membantu pendanaan para atlet di Loyola-Chicago.

Apex Marketing Grup, sebuah perusahaan yang mencatat lalu lintas data sepanjang March Madness 2018, juga mengungkapkan, kisah Suster Jean berhasil mengalahkan cerita para pelatih ternama NCAA. Menurut pantauan mereka, unggahan berkaitan dengan Suster Jean jumlahnya mencapai 20 ribu. Hasil itu mengalahkan unggahan tentang Kepala Pelatih Mike Krzyzewski dari Duke (5000+) dan Kepala Pelatih Bill Self dari Kansas (9000+).

Sorboro takjub dengan respon masyarakat terhadap keberadaan Suster Jean. Ia bahkan tak sungkan menyanjung tinggi perempuan yang sangat ramah ini. “Suster Jean adalah tokoh religius populer kedua di Amerika setelah Paus. Ia benar-benar mengambil seluruh perhatian masyarakat,” ujar Sorboro.

Suster Jean secara aklamasi adalah rangkuman cerita dari NCAA musim ini.

Foto: USA Today

Komentar