IBL

Ada beberapa pemain yang mendapat sorotan lebih besar di NBA Media Day. Salah satunya adalah pemain yang baru pindah klub. Apalagi pemain tersebut berkaitan dengan kesepakatan besar, seperti Jusuf Nurkic. Namun ketika dirinya jadi sorotan, Nurkic malah memanfaatkan momentum tersebut untuk mengkritik budaya Amerika tentang kepemilikan senjata api. 

Nurkic merupakan pemain yang ikut pindah dari Portland Trail Blazers, dengan skema pertukaran pemain yang melibatkan Damian Lillard. Nurkic memang diinginkan oleh Phoenix Suns, untuk menggantikan Deandre Ayton. Tetapi ada yang unik dalam Media Day bersama Suns. Alih-alih berbicara tentang peluang mereka meraih juara, atau pendapatnya tentang tim baru, Nurkic malah mengungkapkan keresahannya tentang budaya Amerika Serikat.

"Saya masih tidak mengerti mengapa setiap orang (di Amerika Serikat) mempunyai begitu banyak senjata api," ujarnya. "Saya masih belum memahaminya sampai hari ini karena saya merasa anak-anak seharusnya lebih aman di sekolah."

Nurkic menambahkan bahwa anak-anak seharusnya dijauhkan dari benda-benda berbentuk senjata api. Meski pun itu senjata palsu, atau apa pun bentuk senjata di media sosial. "Saya pikir adalah hal yang buruk ketika mereka punya senjata api, meski pun itu palsu. Bahkan banyak juga senjata api yang muncul di media sosial. Karena terkadang, Anda tidak dapat mengontrol hal-hal tertentu dengan semua platform media sosial yang Anda miliki."

Pemain berusia 29 tahun tersebut tampaknya mencoba mengingatkan kasus yang menimpa Ja Morant. Bintang muda Memphis Grizzlies itu harus menerima skorsing liga, dan menjalani terapi kesehatan mental karena kasus yang berhubungan dengan senjata api. Nurkic juga mengungkapkan bahwa dirinya punya misi tentang dunia yang lebih baik tanpa senjata api. 

"Dunia yang lebih baik di masa depan adalah dunia tanpa senjata. Karena semua perang di seluruh dunia ini tidak baik bagi siapa pun, terutama orang-orang yang sedang mengalami hal tersebut dan kehilangan nyawa tanpa alasan jelas. Perang tidak membawa apa-apa, hanya kesedihan dan hal-hal yang memilukan," tegasnya. 

Sementara itu, Phoenix Suns menjadi tim NBA ketika dalam karier Nurkic. Sebelumnya dia bermain 463 pertandingan dengan 382 kali menjadi starter bersama Denver Nuggets (2014-2017) dan Portland Trail Blazers (2017-2023). Selama rentang waktu tersebut Nurkic mencetak rata-rata 12,3 poin dan 8,6 rebound. Kedatangannya di Suns diharapkan bisa memperkuat pertahanan di area kunci, yang selama ini tidak pernah diberikan oleh Deandre Ayton. Soal produktifitas poin, Suns tidak perlu khawatir karena punya Bradley Beal, Kevin Durant, dan tentu saja Devin Booker. (*)

Foto: Arizona Sports

Komentar