IBL

Kepala pelatih tim nasional Kanada Jordi Fernandez punya rahasia yang akhirnya diungkapkan setelah Piala Dunia FIBA 2023 usai. Ternyata selama ini ada seseorang yang selalu mendukungnya di belakang. Dia adalah David Blatt. Fernandez bahkan menyebut Blatt sebagai malaikatnya. 

Bagi penggemar NBA, khususnya Wilayah Timur, nama David Blatt tentu tidak asing lagi. Karena pelatih keturunan Amerika-Israel tersebut hanya melatih satu tim NBA dalam catatan kariernya yaitu Cleveland Cavaliers. Blatt menjadi pelatih Cavaliers sejak 20 Juni 2014. 

Pada musim pertama Blatt, Cavaliers memenangi gelar Wilayah Timur untuk pertama kalinya sejak 2007. Sementara Blatt dan pelatih saingannya Steve Kerr dari Golden State Warriors adalah pasangan pelatih pemula NBA pertama yang saling berhadapan di Final NBA tahun 1947. Cavaliers akhirnya kalah 4-2 dari Warriors di Final. 

Foto: USA Today

Kemudian pada 22 Januari 2016, Cavaliers memecat Blatt. Meskipun tim memegang rekor terbaik dalam konferensi mereka (30-11), manajer umum David Griffin beralasan bahwa Blatt kurang seusai dengan visi tim. Blatt digantikan oleh asistennya, yaitu Tyronn Lue. Pada akhirnya Lue membawa Cavaliers meraih gejar juara NBA pertamanya. Meskipun Blatt hanya melatih paruh pertama di musim 2015-2016, tim Cavaliers tetap mengirimkan cincin juara kepada Blatt. Awalnya dia menolak tawaran mereka tetapi kemudian berubah pikiran dan menerimanya.

Kembali ke cerita Jordi Fernandez. David Blatt tidak aktif lagi di dunia kepelatihan sejak 2019, dia memilih menjadi konsultan tim. Banyak yang sudah menggunakan jasanya termasuk New York Knicks, Maccabi Tel Aviv, dan terakhir timnas Kanada selama gelaran Piala Dunia FIBA 2023. 

"Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada dua orang spesial bagi saya. Satu adalah istri saya Kelsie, dan terima kasih kepada pelatih David Blatt. Saya yakin kalian sudah mengenalnya. Dia seperti malaikat (bagi) saya dan selalu ada untuk saya," kata Fernandez. 

Foto: fiba.basketball

Blatt dibawa ke tim nasional Kanada sebagai konsultan, dan Fernandez berbagi latar belakang mereka. Seperti yang bisa diduga, latar belakang Fernandez di Eropa memainkan peran besar. Sementara itu, jalur Fernandez dan Blatt pada awalnya bersilangan di Cleveland Cavaliers.

"Saya bekerja dengan pelatih Blatt di Cleveland," Fernandez memulai. "Dia dan saya memiliki hubungan yang baik. Saya adalah pelatih kepala tim G-League. Dia adalah bos saya, tapi yang jelas, saya tahu dari mana dia berasal. Kepribadiannya, betapa pintarnya dia, cara dia berkomunikasi."

Satu lagi yang membuat Fernandez kagum dengan Blatt. Sekadar informasi kalau Blatt didiagnosis menderita Multiple sclerosis (MS) pada tahun 2019. Kondisi dimana seseorang mengalami gangguan saraf pada otak, mata, dan tulang belakang. Penyakit ini dapat menimbulkan gangguan pada penglihatan dan gerakan tubuh. Namun dengan kondisi seperti itu, Blatt masih bisa bekerja sebagai konsultan. Bahkan tahun depan, Blatt sudah mendapatkan kontrak dengan Arizona Wildcats sebagai konsultan. (*)

Foto: Flashscore.se

Komentar