IBL

Los Angeles Lakers mengalahkan Golden State Warriors, 122-101, di Gim 6 Semifinal Wilayah Barat, Sabtu (13/5) waktu Amerika Serikat. Dengan kemenangan tersebut, mereka melaju ke Final Wilayah Barat, dan juara bertahan harus gugur di putaran kedua. Menariknya, justru setelah pertarungan sengit di gim keenam ini, Dennis Schroder dan Draymond Green menunjukkan sikap yang patut dicontoh oleh semua atlet. 

Selama pertandingan gim keenam, Schroder terlibat pertarungan sengit dengan Green. Bahkan Schroder dikeluarkan dari permainan (ejected) setelah menerima technical-foul kedua pada laga ini. Kedua pelanggaran teknis tersebut berasal dari interaksinya dengan Green. Tampaknya Green memang sengaja melakukannya agar mengacaukan strategi Lakers. 

Green tahu bahwa Schroder punya kemampuan yang hebat. Kemudian di gim keenam, dia dimasukkan menjadi pemain inti bersama D'Angelo Russell, Austin Reaves, LeBron James, dan Anthony Davis. Jelas kepala pelatih Darvin Ham membuat perubahan besar dari sisi pertahanan dengan memasukkan Schroder, sehingga Green harus bertindak cepat. Dan, dia tahu kalau Schroder mudah terpancing emosi. 

Mungkin strategi Green bisa dikatakan berhasil. Sebab Schroder dikeluarkan dari permainan setelah bertanding selama 25 menit. Secara statistik, dia hanya mencetak 3 poin, 2 rebound, 5 assist, dan 1 blok. Sayangnya secara keseluruhan, permainan Lakers lebih bagus. Sehingga mereka bisa memenangkan pertandingan ini. 

Namun setelah memastikan kemenangan atas Warriors, Dennis Schroder mengunggah sebuah pesan yang patut dicontoh oleh pemain lainnya. Schoder memberikan penghormatan untuk Draymond Green. Dia merasa bahwa Green adalah pesaing terhebat yang pernah ada. Tak lupa Schroder memberikan penghormatan untuk Green. 

Pesan ini juga mendapatkan balasan dari Green. Pemain bernomor punggung 23 tersebut menulis pesan di kolom komentar, "Banyak cinta dan rasa hormat untuk Anda. Ubahlah seri ini. Selesaikan pekerjaan."

Sikap kedua pemain ini mencerminkan betapa semua amarah dan emosi di lapangan akan selesai ketika buzzer berbunyi. Di luar lapangan, mereka tetap menjadi sahabat, saling menghormati dan memberi dukungan satu sama lain. (*)

Foto: USA Today

Komentar