IBL

Los Angeles Lakers menutup Gim 1 Semifinal Wilayah Barat NBA 2023 dengan kemenangan 117-112 atas Golden State Warriors di Chase Center, Selasa (3/5) waktu Amerika Serikat. Kekalahan ini jelas mengecewakan bagi penggemar. Terutama ketika di detik-detik akhir, Jordan Poole memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan. Namun upaya yang dilakukan gagal, sehingga menjadi sasaran hujatan penggemar Warriors. 

Warriors mendapatkan giliran menyerang dengan waktu 16 detik tersisa. Posisi mereka sedang tertinggal 112-115. Curry tidak bisa melakukan tembakan karena dijaga dua pemain Lakers. Kemudian dia memberikan bola tersebut pada Poole, tepat saat shot-clock menunjukkan 10 detik. Poole memang tanpa penjagaan, dan dia langsung melakukan tembakan tiga angka di jarak kira-kira 8,5 meter dari ring. 

Tembakan tersebut tidak masuk, sehingga bola jatuh ke tangan pemain Lakers. Kesempatan memang tidak datang dua kali, sehingga Warriors harus menelan kekalahan di gim pertama. Poole pun disebut sebagai "kambing hitam" atas kekalahan tersebut, dan menjadi sasaran hujatan netizen di media sosial. Terutama penggemar Warriors. 

Bahkan ada satu komentar di media sosial yang menulis bahwa, "Jordan Poole berpikir dia adalah Curry, padahal masih punya 10 detik di shot-clock." Intinya para penggemar menyayangkan keputusan Poole yang langsung melakukan tembakan dengan jarak sejauh itu. Dia bukan Stephen Curry yang bisa melakukannya. 

Berbagai hujatan di media sosial dilayangkan pada Jordan Poole. Hal ini membuat Stephen Curry harus bertindak untuk membela rekan setimnya. "Itu adalah tembakan yang seharusnya dia lakukan. Dia terbuka, dan punya kesempatan bagus," kata Curry, dikutip dari Yahoo!Sports. "Melihat situasi yang ada saat itu, saya dan Draymond (Green) mendapatkan penjagaan ketat. Austin Reaves dan Dennis Schroder sangat dekat dengan kami berdua. Namun jarak mereka terlalu jauh dengan Jordan (Poole) sehingga saya memberikan kepercayaan padanya."

Menurut Curry, Jordan Poole memang harus membuat keputusan itu. Karena situasi yang terjadi adalah make-or-miss, di mana butuh kepercayaan diri yang tinggi untuk melakukannya. Seharusnya tidak ada penyesalan dari keputusan yang dibuat. Curry mengingatkan penggemar bahwa ini baru gim pertama. Mereka masih punya kesempatan untuk bangkit. (*)

Foto: San Francisco Chronicle

Komentar