IBL

26 tahun lalu, Michael Jordan bermain bersama Chicago Bulls melawan Detroit Pistons, di Paris, Prancis. NBA ingin membangkitkan memori tersebut dengan menggelar salah satu pertandingan musim reguler 2022-2023 di Paris. Bukan hanya soal sejarah saja, namun menggelar pertandingan di benua Eropa sangat erat kaitannya dengan bisnis, dan pendapatan besar yang akan diraup oleh NBA. 

NBA telah lama berusaha untuk mengembangkan sayap ke luar Amerika Serikat. Liga ini telah menyelenggarakan lebih dari 200 pertandingan, di lebih dari 20 negara. Bukan hanya pertandingan resmi atau musim reguler, ada beberapa laga eksibisi yang berlangsung di negara-negara Asia dan Afrika. Pada hari Kamis, 19 Januari 2023, waktu Prancis,  NBA menggelar musim reguler kedua di ibu kota Prancis, dan yang pertama di NBA sejak pandemi Covid-19. 

Foto: Twitter Jack M Silverstein

Alasan Kembali Menggelar Pertandingan di Paris

Saat dunia ditutup pada Februari dan Maret 2020, begitu pula NBA. Bagi Ralph Rivera, redaktur pelaksana NBA Eropa dan Timur Tengah, itu adalah masalah.

"Ketika kami benar-benar melakukan pertandingan terakhir kami di Paris saat itu, kami mengumumkan bahwa kami akan kembali pada tahun berikutnya. Itu terjadi pada Januari 2020, dan jelas karena Covid-19 kami tidak dapat mengadakan pertandingan," kata Rivera. "Itu juga memengaruhi aktivitas kami di lapangan selama itu. Jadi ini adalah kesempatan pertama bagi kami untuk membawa permainan kembali ke Eropa, kembali ke Paris, dan kami sangat bersemangat."

Tempat pendaratan pertama NBA untuk pertandingan musim reguler di Eropa adalah London. Liga memainkan satu pertandingan per musim selama delapan tahun di ibukota Inggris tersebut, sebelum membuat kejutan pindah ke Paris. Rivera mengatakan kepindahan itu terjadi karena sudah waktunya untuk perubahan.

"Kami hanya memiliki satu pertandingan di Eropa setiap tahun, dan kami menganggapnya sebagai pertandingan All-Star Eropa kami. Jadi, masuk akal untuk memindahkan permainan itu sedikit setelah berada di London selama beberapa tahun berturut-turut. Itu berhasil masuk akal untuk pindah ke tempat lain di Eropa," jelasnya.

Minat penggemar NBA di Eropa semakin meningkat. Minat tersebut terus didorong oleh bintang-bintang Eropa NBA saat ini. Sebut saja, Giannis Antetokounmpo, Nikola Jokic, Luka Doncic, telah menjadi wajah NBA dalam empat tahun terakhir. Menurut Rivera, inilah yang menjadi alasan kuat, NBA datang ke Eropa. "Ada begitu banyak konten yang tersedia, tetapi khususnya, fakta bahwa ada begitu banyak pemain sukses dan berkaliber MVP dari Eropa di NBA jelas meningkatkan minat menyaksikan pertandingan," ungkapnya. 

Paris dan Bulls Vs. Pistons

Kisah Chicago Bulls di Paris terjadi pada tahun 1997 dengan permainan yang berkesan bagi semua penggemar basket di Eropa. Bahkan secara harfiah, film dokumenter The Last Dance dari Michael Jordan dimulai dengan peristiwa yang terjadi di Paris.

Adam Silver, presiden NBA Entertainment saat itu, tiba di Paris untuk pertandingan tahun 1997 itu dengan rencana untuk meyakinkan Phil Jackson dan Michael Jordan untuk mengizinkan kamera masuk ke ruang ganti dan menangkap semua momen yang terjadi. Jika Anda perhatikan lebih dekat, di Episode 1, Anda dapat melihat Silver dan Jackson di Paris berbicara di tangga hotel tim Bulls.

Hampir 26 tahun kemudian, pertemuan itu menghasilkan gelombang penggemar baru dari seluruh dunia. "Jika Anda memikirkannya juga, dalam hal program yang tersedia pada saat itu, tidak tersedia olahraga langsung dan 'The Last Dance' datang selama periode tersebut dan membantu memuaskan rasa lapar orang-orang akan permainan bola basket yang berkualitas," kata Rivera.

Bulls, sejak kehadiran Michael Jordan, telah menjadi salah satu tim NBA yang paling banyak penggemarnya di Eropa, tidak peduli bagaimana performanya sekarang. Maka pertandingan hari Kamis ini bakal menyatukan Eropa. Mereka ingin mengingat sejarah yang pernah terjadi, dan terungkap dalam film "The Last Dance".

Apa artinya bagi pemain? 

Untuk semua pencapaian Joakim Noah, pemain bertahan NBA terbaik tahun ini, pemain internasional Prancis, ternyata dia tidak pernah memainkan pertandingan NBA di negara asalnya. Ini kali pertama Bulls kembali ke Paris sejak turnamen itu pada 1997.

Di usianya yang baru 12 tahun, Joakim menyaksikan secara langsung dan dari dekat, Michael Jordan mencetak 27 poin melawan Olympiacos. Membuatnya dinobatkan sebagai MVP di depan lebih dari 1.000 reporter dari lebih dari 50 negara. Di situlah impian Noah di NBA dimulai, jalan yang membawanya menjadi draft pick putaran pertama untuk Bulls pada 2007, All-Star dua kali dan pemilihan tim pertama All-NBA pada 2014. 

"Ini adalah momen bagi saya dan keluarga saya, melihat Bulls bermain di Paris," kata Noah. "Sungguh nyata untuk memiliki momen seperti ini untuk dapat berbagi dengan keluarga dan teman saya. Ini spesial."

Noah ingat pertanyaan ayahnya di akhir pertandingan tahun 1997 itu. Dia juga dapat mengingat jawabannya, "Saya ingin menjadi seperti Mike!" 

BBC Ikut Ambil Bagian

Saluran media nasional Inggris, BBC, secara resmi mengumumkan kesepakatan siaran sembilan pertandingan dengan NBA, dimulai dengan NBA Paris Game 2023 antara Chicago Bulls dan Detroit Pistons. Kontrak dengan NBA juga mencakup empat pertandingan musim reguler lainnya, dua pertandingan Playoff NBA, satu pertandingan Final Konferensi, dan satu pertandingan Final NBA.

Kesepakatan itu pertama kali dipromosikan selama pertandingan Piala FA antara Liverpool dan Wolves. NBA biasanya ditayangkan di Sky Sports di Inggris, yang akan menayangkan 135 pertandingan musim reguler, NBA All-Star Weekend, Playoff, Conference Finals, dan NBA Finals untuk musim 2022-23.

Jadi kalau BBC sudah turun tangan, artinya mereka melihat adanya uang yang besar dari pertandingan NBA. Dan, sebagai imbal baliknya, tentu NBA bisa mendapatkan laba besar dari hak siar tersebut. (*)

Foto: ESPN

Komentar