IBL

Dewa United Surabaya akhirnya meraih kemenangan pertama dalam tiga laga terakhir. Mereka berhasil lolos dari kejaran Bali United Basketball Club dan menang dengan skor akhir 66-61.

Dewa United tampil lebih dominan meski membuat turnover lebih banyak. Di paruh pertama saja, mereka sudah mencetak 13 turnover. Secara keseluruhan turnover Dewa United delapan kali lebih banyak dari Bali United.

Untungnya hal itu bisa ditutup melalui akurasi tembakan yang lebih baik. Dewa United melepas total 66 kali tembakan dengan akurasi mencapai 42 persen.

“Kami berharap pertandingan ini tidak terlalu ketat sehingga ada rotasi yang bagus. Tetapi harus diakui bahwa pemain di pelapus kami kurang siap saat margin tipis dan tidak bisa menjaga itu. Akhirnya tetap mengandalkan pemain yang berpengalaman untuk mengambil pertandingan,” ujar forward Dewa United Kaleb Ramot Gemilang usai laga.

Kaleb memimpin Dewa United dengan 20 poin dan enam rebound. Disusul Kevin Moses Eliazer Poetiray dengan 14 poin. David Seagers mencetak 13 poin dari bangku cadangan.

Bali United memiliki momentum untuk comeback. Mereka mengejar ketertinggalan menjadi 61-62 saat kurang dua menit menuju akhir pertandingan. Sayangnya, akurasi yang buruk membuat mereka gagal mendapatkan momentum tersebut. Bali United hanya memiliki field goals 36 persen.

Kendal Yancy menjadi tumpuan Bali United dan mencetak 19 poin. Abraham Wenas juga memberikan kontribusi 17 poin. Disusul William Green Lii yang mencetak sembilan poin dalam 18 menit waktu bermain.

“Tiga pertandingan terakhir memang tidak mudah bagi kami. Ini situasi yang tidak mudah untuk para pemain. Kami kurang beruntung. Tetapi kami akan terus berjuang sampai musim berakhir dan saya sangat bangga denga napa yang telah diberikan oleh pemain,” kata pelatih Bali United Aleksandar Stefanovski.

Ini menjadi kekalahan kesembilan beruntun bagi Bali United. Dengan begitu Bali United kehilangan peluang untuk lolos ke playoff. Saat ini mereka diurutan dua terbawah klasamen Divisi Putih dengan raihan 24 poin. (rag)

Foto : Hariyanto

Komentar