IBL

Persaingan NBA 2019-2020 khususnya di Wilayah Barat sepanjang musim selalu melibatkan dua wakil Los Angeles, Lakers dan Clippers. Secara sejarah, Lakers dan Clippers bak bumi dan langit. Lakers sarat dengan prestasi tiada henti, total ada 16 gelar juara yang sudah diraih Lakers (terbanyak kedua di liga) sedangkan Clippers bahkan tak pernah melaju ke final Wilayah Barat.

Namun, peta persaingan sedikit berubah sejak Lakers terakhir kali juara pada 2010. Selepas mendiang Kobe Bryant mengalami cedera, skuad Lakers tak semenakutkan dulu. Sebaliknya, Clippers yang datang dengan era Lob City ala Chris Paul dan Blake Griffin justru tampak menakutkan, mengancam, serta menghibur.

Barulah di musim ini, persaingan kedua tim yang bermarkas di Staples Center ini terlihat sangat sengit, imbang, dan panas. Lakers yang ingin mengembalikan kejayaan mendatangkan megabintang NBA, LeBron James, sejak musim lalu. Sedangkan Clippers, di bawah kendali pemilik Steve Ballmer dan eksekutif Jerry West, ingin membawa Clippers naik ke permukaaan.

Menariknya, khusus di musim ini, kedua tim ini memiliki banyak persamaan utamanya dalam komposisi skuad. Apa saja? Mari kita lihat lebih mendalam.

Dua All Star

Baik Lakers dan Clippers berpusat pada dua All Star. Lakers degan LeBron dan Anthony Davis sedangkan Clippers mengandalkan Kawhi Leonard serta Paul George. Kedua All Star ini juga seolah adalah matchup satu sama lain. LeBron dan Kawhi adalah jagoan playoff. LeBron tiga kali meraih cincin juara sedangkan Kawhi dua kali. Keduanya juga sama-sama meraih gelar MVP final.

Sedangkan AD dan PG (sama-sama terkenal dengan akronim) adalah dua All Star yang tak punya hubungan baik dengan playoff. Sebelum pindah ke tim masing-masing musim ini, keduanya adalah bintang di tim medioker. AD bersama Pelicans sedangkan PG bersama Indiana Pacers dan Oklahoma City Thunder. PG mungkin sedikit lebih baik karena pernah melaju sampai final Wilayah. Namun, itu sudah berlalu terlalu lama.

Garda Bertahan Tangguh

Meski keduanya sama-sama punya garda bertahan tangguh, rasanya kehadiran Patrick Beverley membuat Clippers lebih unggul. Di bagian Lakers, Danny Green yang kita kenal sebagai penembak jitu sesungguhnya juga seorang garda bertahan yang baik. Selain itu, pemain yang memutuskan menepi dari lanjutan musim, Avery Bradley, juga bisa masuk di nomor ini.

Pemain Muda Potensial

Lakers diwakili oleh Kyle Kuzma untuk bagian ini sedangkan Clippers memiliki Landry Shamet. Menariknnya, keduanya juga tidak diprediksi akan menjadi salah dua pemain muda potensial di NBA Draft. Kuzma dipilih Lakers di urutan ke-27 NBA Draft 2017 sednagkan Shamet diambil Philadelphia 76ers di urutan ke-26.

Namun, musim ini keduanya menunjukkan potensi besar. Shamet jadi top skor kelima Clippers dengan 9,7 poin, hanya kalah dari empat penyumbang poin utama Clippers, Kawhi, PG, Lou Williams, dan Montrezl Harrell. Sedangkan Kuzma adalah top skor ketiga Lakers di bawah AD dan LeBron dengan 12,5 poin.

Morris Bersaudara

Perang Lakers dan Clippers akan semakin panas setelah keduanya sama-sama mengakusisi saudara kembar dari keluarga Morris. Marcus bergabung dengan Clippers dari New York Knicks sedangkan Markieff menyebrang dari Pistons ke Lakers. Marcus selama ini dikenal sebagai saudara yang lebih produktif secara poin sementara Markieff lebih berguna dalam bertahan.

Garda-garda “Terbuang”

Perangainya yang cukup keras sempat membuat banyak pihak memprediksi karier Rajon Rondo akan berakhir. Namun, bersama Lakers, utamanya musim ini, Rondo kembali terlihat bertenaga dan berbahaya. Pun demikian, hal ini tak bisa menghapus fakta bahwa Dallas Mavericks, Sacramento Kings, dan New Orleans Pelicans yang sempat berharap banyak kepada dirinya akhirnya membuangnyaa.

Pun demikian dengan Reggie Jackson. Setelah melalui musim yang istimewa dengan Thunder, Pistons langsung memberinya kontrak tinggi. Akan tetapi, belakangan ia tak tampak sama dan Pistons ingin melakukan perombakan skuad. Hasilnya, Pistons melepas kontraknya dan Clippers menampungnya.

Bigman Tenaga Penuh

Seiring kedatangan Joakim Noah, kita akan melihat perpaduan dua bigman yang bertenaga penuh dari masing-masing kubu. Noah dan Montrezl akan mewakili Clippers sedangkan JaVale McGee dan Dwight Howard dari kubu Clippers. Keempat pemain ini adalah sosok yang tangguh dan gemar meluapkan emosi di lapangan.

Hal menarik lainnya, baik Noah dan Howard adalah dua pemain yang pernah meraih gelar pemain bertahan terbaik atau Defensive Player of the Year. Noah pada tahun 2014 sedangkan Howard menang sebanyak tiga kali (2009 – 2011).

Fakta-fakta di atas adalah hal yang membuat pertemuan Lakers melawan Clippers akan menjadi sangat seru. Pun demikian, ada satu faktor yang dikuasai Clippers tapi belum dimiliki Lakers yakni Lou Williams. Seperti yang diketahui bersama, Lou adalah salah satu pemain cadangan terbaik sepanjang sejarah. Musim ini ia menorehkan rataan 18,7 poin per gim.

Lakers belum memiliki padanan sepadan untuk Lou secara statistik. Namun, besar kemungkinan, kehadiran Dion Waiters dan J.R. Smith di Orlando bertujuan untuk memperkuat barisan cadangan mereka. Menarik menuggu bagaimana duel Los Angeles akan berlangsung di sisa musim. Pertanyaannya, sanggupkah mereka mewujudkan impian seluruh penggemar NBA untuk bertemu di final Wilayah Barat? Mari kita tunggu!

Foto: Associated Press, NBA

Komentar