IBL

Seperti yang sudah diketahui bersama, pandemi virus corona telah mengganggu banyak jadwal kompetisi olahraga di dunia. Beberapa liga sepak bola profesional di Eropa bahkan telah memutuskan menutup musim lebih cepat. Sementara beberapa lainnya masih berusaha mengatur jadwal sebaik mungkin. Begitu pula yang terjadi di NBA dan WNBA.

Khusus untuk WNBA, musim baru mereka atau musim 2020 seharusnya dimulai pada 15 Mei 2020. Namun, karena kondisi sulit ini, WNBA akhirnya memutuskan melakukan penundaan musim sampai waktu yang belum ditentukan. Rata-rata WNBA akan membutuhkan enam bulan untuk menyelesaikan musim mereka.

Penundaan ini pula yang membuat salah satu pemain WNBA asal Korea Selatan, Park Jisu, memutuskan untuk absen di musim 2020. Ya, tanpa kejelasan waktu musim 2020, pemain Las Vegas Aces yang berada di Korea Selatan selepas musim lalu ini memutuskan untuk melewatkan musim 2020. Pun demikian, Park masih tetap akan berlatih dan menjaga kondisi fisiknya selama di kampung halaman.

“Park sudah menunjukkan profesionalitas dan kemampuanya sebagai pemain serta rekan satu tim yang baik dalam dua musim terakhir,” ucap Kepala Pelatih Aces, Bill Laimbeer dalam rilis resmi tim. “Kami tahu bahwa ia akan tetap bekerja keras dan menghabiskan tahun ini untuk menjadi lebih baik. Kami tidak sabar untuk menyambutnya lagi di musim 2021,”tutupnya.

Dalam dua musim bersama Aces, Park bermain 57 gim dengan 11 di antaranya menjadi pemain utama. Sayangnya, di musim keduanya, Park mengalami banyak penurunan, utamanya menit bermain. Di musim pertama, ia rata-rata turun 13,0 menit per gim sementara musim lalu turun setengahnya. Hal ini terjadi lantaran kedatangan Liz Cambage dan panasnya Dearica Hamby.

Park adalah pemain asal Korea Selatan kedua yang pernah mencicipi WNBA. Sebelum Park, di tahun 2003, ada nama Jung Sunmin yang bermain untuk Seattle Storm. Sayangnya, Jung hanya bermain satu musim dengan total 28 gim. Sementara untuk keseluruhan Asia, Park hanya ditemani Han Xu (Cina) di musim 2019 WNBA. Han Xu bermain untuk New York Liberty. (DRMK)

Foto: Hariyanto

 

Komentar