IBL

DBL Ardiles atau AZA footwear telah merilis produk baru dengan nama AZA Fundamental dengan Kaleb Ramot Gemilang sebagai duta (brand ambassador). Dengan kesuksesan yang telah diraih Kaleb maka tidak salah jika DBL Ardiles memilih Kaleb untuk menjadi brand ambassador AZA Fundamental.

Kaleb meraih puncak kesuksesan kariernya di tahun 2019. Ia mendapatkan gelar pemain lokal terbaik di IBL. Kaleb lantas melengkapi gelar pemain terbaik dengan berhasil mengantar Stapac Jakarta meraih gelar juara IBL.

Performa yang ditampilkan Kaleb musim lalu, selaras dengan gelar pemain lokal terbaik yang didapatkan. Berdasarkan total upaya tembakan, Kaleb memiliki total upaya tembakan di bawah dua pemain asing. Bahkan, total upaya tembakan yang dimiliki Kaleb lebih rendah dibanding peraih pemain cadangan terbaik, Abraham Dhamar Grahita dan peraih gelar Most Improved Player (MIP), Widyanta Putra Teja.

Yang membuat performa Kaleb menarik, yaitu Kaleb memiliki total produktivitas angka yang lebih tinggi dibandingkan Abraham dan Widy dengan menggunakan upaya tembakan yang lebih rendah. Kaleb memiliki total produktivitas angka 204 dari total 130 upaya tembakan, Abraham memiliki total produktivitas angka 150 dari total 136 upaya tembakan, sedangkan Widy memiliki total produktivitas angka 128 dari total 137 upaya tembakan. Bahkan, dengan upaya yang lebih rendah, Kaleb dapat menjadi kontributor produktivitas angka tertinggi kedua Stapac.

Pada musim lalu, Stapac dapat meraih gelar juara dengan efisiensi tembakan 1,20 angka pada setiap tembakan. Penulis mencoba membandingkan pengaruh efisiensi tembakan jika terdapat suatu kondisi di mana Kaleb, Kendal Yancy, dan Savon Goodman tidak terlibat terhadap upaya tembakan.

Apabila Yancy tidak terlibat upaya tembakan, maka efisiensi tembakan Stapac akan turun diangka 1,17 angka pada setiap upaya tembakan. Efisiensi tembakan Stapac akan lebih turun ketika Kaleb atau Goodman tidak terlibat dalam upaya tembakan. Hal tersebut menunjukkan efisiensi tembakan Kaleb tidak kalah jika dibandingkan dengan pemain asing.

Efisiensi tembakan yang dimiliki Kaleb, 1,6 angka pada setiap tembakan, merupakan efisiensi tembakan tertinggi untuk pemain lokal. Muhammad Hardian Wicaksono, pemiliki total produktivitas angka tertinggi, memiliki efisiensi tembakan 1,2 angka dari total 203 upaya tembakan. Pemain peringkat dua dan tiga  dalam hal total produktivitas angka, Daniel Wenas dan Andre Adriano, sama-sama memiliki efisiensi tembakan 1,0 angka dengan total upaya tembakan yang lebih tinggi dibandingkan Kaleb.

Jika dibandingkan lebih luas dengan memasukkan pemain asing, maka efisiensi tembakan Kaleb sama dengan efisiensi tembakan terbaik yang dimiliki oleh pemain asing, Dior Alexandros Lowhorn, yaitu sebesar 1,6 angka pada setiap upaya tembakan.

Kontribusi Kaleb juga terlihat dalam hal offensive rebound. Ia menjadi kontributor utama offensive rebound untuk pemain lokal Stapac dengan total offensive rebound 28. Kesempatan offensive rebound tersebut dapat langsung diakhir dengan produktivitas angka sekitar 5,8.

Secara keseluruhan, pada musim lalu, Kaleb memiliki efisiensi serangan sebesar 1,07 angka pada setiap penguasaan. Efisiensi serangan yang dimiliki masih di bawah pemain paling efisien di musim lalu, Mei Joni. Namun, Kaleb memiliki keunggulan dalam points produced yang lebih tinggi dibandingkan Joni.

Efisiensi serangan Kaleb musim lalu, sebenarnya belum maksimal karena masih tingginya turnover. Ironisnya, ia menjadi pemain dengan turnover tertinggi di Stapac Jakarta. Walau demikian, tim nasional basket putra Indonesia tidak ragu untuk memasukkan Kaleb sebagai salah satu pemain yang berlaga di  SEA Games 2019.

Performa Kaleb di SEA Games 2019, telah dibahas secara lengkap oleh di artikel berjudul “Evaluasi dan Rapor Pemain Tim Nasional Basket Putra Indonesia di SEA Games 2019.” Artikel tersebut menuliskan bahwa Kaleb mencatatkan rata-rata 11,8 poin dengan efektivitas tembakan 3P yang tertinggi, yaitu 60 persen dari 10 upaya tembakan.

Selain menjadi pemain yang paling efektif mencetak poin secara umum, Kaleb juga menjadi kontributor utama dalam hal rebound. Dia berada di peringkat pertama untuk TReb. (6,8) dan OReb. (2,4), dan berada di peringkat kedua untuk DReb. (4,4).

Satu hal yang menjadi masalah utama Kaleb pada sepanjang tahun ini adalah turnover. Atlet ini masih menjadi salah satu pemain dengan persentase turnover tertinggi, yaitu sebesar 31 persen.

Berdasarkan hasil analisis peta tembakan menunjukkan bahwa Kaleb adalah eksekutor yang sangat berbahaya di sektor 3P, jarak dekat, dan sekitar jarring. Akan tetapi, ia memiliki rata-rata jumlah upaya tembakan yang relatif kecil, yaitu sebesar 7,4 upaya tembakan, yang di antaranya adalah 2 upaya tembakan 3P. 

Setelah SEA Games 2019, Kaleb masih melanjutkan perjalanannya di timnas dengan terpilih sebagai pemain Indonesia Patriots. Pada IBL musim ini, timnas Indonesia ikut berpartisipasi dengan nama Indonesia Patriots.

Permainan efisiensi Kaleb semakin terlihat di IBL musim ini. Ia berhasil meningkatkan efisiensi serangan menjadi 1,11 angka pada setiap penguasaan, meningkat 0,04 angka dibanding IBL musim lalu. Efektivitas tembakan tetap menjadi faktor utama tingginya efisiensi serangan Kaleb. Bahkan pada dua laga akhir Seri 4 Yogyakarta, Kaleb memiliki efektivitas 100 persen dari total 13 upaya tembakan, mengalahkan efektivitas tembakan yang dimiliki Henry Lakay di Seri 1 Semarang.

Area tembakan Kaleb di SEA Games 2019 dan IBL musim ini tidak jauh berbeda. Kaleb tetap berbahaya di area tiga angka, area dekat, dan area lima kaki. Ketiga area tersebut menghasilkan efektivitas tembakan di atas rata-rata liga. Pada area lima kaki, Kaleb merupakan pemain lokal dengan produktivitas dan efektivitas tertinggi di IBL musim ini.

Permasalahan Kaleb di IBL musim lalu dan SEA Games 2019 masih terjadi di IBL musim ini. Persentase turnover yang dimiliki Kaleb masih di atas rata-rata liga dengan 23 persen dari rata-rata 6,54 penguasaan.

Kaleb membuktikan bahwa produktivitas angka saja belum cukup untuk menjadi yang terbaik tanpa didukung dengan permainan yang efisien. Di tengah dominasi peran pemain asing, para pemain lokal dituntut untuk mampu meningkatkan efektivitas tembakan mereka.

Konsistensi Kaleb dalam mempertahankan efisiensi serangan diatas 1,0 angka pada setiap penguasaan layak mendapatkan kredit yang lebih. Hanya segilintir atlet yang dapat mempertahankan konsistensi seperti yang dilakukan oleh Kaleb.

Foto: Hariyanto

 

Komentar