IBL

Pelita Jaya Bakrie memulai perjalanan mereka di IBL 2020 dengan menghadapi Satya Wacana Salatiga di gim terakhir hari kedua Seri 1 Semarang, Sabtu, 11 Januari 2020. Pelita Jaya menggunakan jasa Dior Lowhorn dengan sangat tepat. Ia terus meneror area kunci Satya Wacana dengan serangan posnya. Keperkasaan Dior membuat turnover Pelita Jaya yang lebih banyak dari Satya Wacana tertutupi dan Pelita Jaya menang 70-61.

Dior sendiri tampil garang dengan dobel-dobel monster 32 poin, 24 rebound, 2 asis, 0 turnover, dari 14/30 tembakan selama 36 menit. Stephen Battle menyusul dengan 15 poin dan 8 rebound. Dari barisan lokal, Govinda Saputra membuat 9 poin dan 4 rebound dari 3/7 tembakan.

Serupa dengan Pelita Jaya, barisan asing menguasai papan skor. Leshirom Williams mencetak dobel-dobel 19 poin dan 10 reboound. Christopher Sterling menyusul dengan 15 poin dan 5 rebound sedangkan Hal Heyward membukukan 14 poin plus 8 rebound.

“Selalu manis rasnaya jika kita bisa membuka musim dengan kemenangan. Namun, saya tak menutup mata masih banyak kekurangan yang dimiliki tim ini. Tanpa bermaksud mencari alasan, minimnya waktu tim ini berkumpul membuat kami masih kesulitan menemukan performa terbaik. Akan tetapi, saya harap tim ini bisa terus bertumbuh di seri-seri selanjutnya,” terang Octaviarro Tamtelahitu, Kepala Pelatih Pelita Jaya, usai gim.

Meski sudah masuk musim ketiganya bermain di IBL, Dior Lowhorn masih belum mampu terhentikan, setidaknya oleh Satya Wacana. Di paruh pertama, Dior sudah menorehkan dobel-dobel 17 poin dan 16 rebound. Sebanyak 13 dari total 17 poin paruh pertamanya tercipta hanya di kuarter pertama. Menariknya lagi, poin Pelita Jaya di paruh pertama hanya 34, yang berarti separuhnya adalah milik Dior. Skor di paruh pertama adalah 34-22 untuk keunggulan Pelita Jaya.

Sepanjang paruh pertama, Satya Wacana menempatkan Hal Heyward dan Leshirom Williams bergantian menjaga Dior. Sayangnya, tak satupun dari keduanya cukup mampu untuk menghentikan Dior. Tak hanya perkara Dior, Satya Wacana juga memiliki masalah di tubuh mereka sendiri di paruh pertama ini.  Hanya mampu memasukkan tiga dari 15 percobaan tripoin mereka membuat Satya Wacana kesulitan mengejar Pelita Jaya.

Kuarter tiga, Satya Wacana berupaya melakukan penyesuaian untuk mengentikan Dior. Dua hingga tiga pemain langsung “mengeroyok” Dior begitu ia memegang bola utamanya di area kunci. Hal itu membuat Dior “hanya” menambah delapan poin hasil dari 3/7 tembakan. Pun begitu, untuk urusan rebound, Dior masih perkasa dengan tambahan tujuh rebound. Di akhir kuarter tiga, Dior mengemas 25 poin dan 23 rebound.

Secar bertahan, Satya Wacana sudah cukup bagus menghentikan Dior dan Pelita Jaya. Secara penyerangan, Satya Wacana juga membaik dengan masuknya sembilan dari 20 percobaan tembakan mereka. Secara perlahan tapi pasti, Satya Wacana mengejar dan menutup kuarter tiga dengan hanya ketinggalan sembilan poin, 44-53.

Dua menit kuarter empat berjalan, Satya Wacana yang mendapatkan dukungan penuh penonton berhasil merebut keunggulan kembali yang terakhir terjadi di kuarter pertama. Tripoin Ardian Ariadi membawa Satya Wacana unggul satu poin.

Setelah keunggulan ini, gim jadi semakin memanas. Upaya-upaya Satya Wacana untuk memperlebar jarak keunggulan tak pernah benar-benar berhasil. Pelita Jaya selalu menemukan cara untuk mengejar bahkan membalikkan keadaan. Poin dari Stephen Battle di sisa tiga menit gim bahkan menjauhkan Pelita Jaya tujuh poin dari Satya Wacana. Jarak ini terus dijaga oleh Pelita Jaya hingga akhirnya menutup laga dengan kemenangan 70-61. (DRMK)

Foto: Akhmad Rizal

 

Komentar