IBL

Sepatu memang sudah bukan lagi sebagai pelindung kaki dari tanah saja. Manusia sudah menggolongkannya sebagai benda yang bisa menaikkan status sosial dan layak dikoleksi. Memiliki lebih dari sepasang sepatu sudah dimaklumi. Bahkan, sebagian sudah merasa sepantasnya punya lebih banyak sepatu untuk berbagai kegiatan.

Gaya hidup semacam itu ternyata memberi dampak terhadap lingkungan. National Geographic baru-baru ini meluncurkan sebuah video yang berisi pandangan mengapa sepatu bisa berpengaruh dalam peningkatan jumlah sampah plastik dunia. Dalam video itu, dijelaskan pula bahwa bahan dasar sepatulah yang jadi penyebabnya.

Dari beberapa jenis sepatu, NatGeo secara spesifik menyebut sneaker atau sepatu bersol karet. Perkembangannya yang kian mutakhir membuat bahan plastik Polyurethane (PU) dijadikan pilihan pengembangan detail sepatu di bagian atas. Begitu pula bagian sol samping dan bantalan yang kebanyakan terbuat dari plastik EVA dan karet kasar. Seperti yang sudah sering dipublikasikan, plastik merupakan bahan yang paling sulit diurai oleh bumi. Ditambah pula bahan karet sintetis yang juga sulit untuk diurai.

Sayangnya, kepedulian masyarakat tampaknya masih belum begitu kentara. NatGeo menyebut bahwa rata-rata seorang penduduk Negeri Paman Sam membeli tujuh pasang sepatu sepanjang 2018. Lembaga sensus Amerika Serikat (United States Census Bureau) menyebut bahwa jumlah populasi AS tahun lalu mencapai 332 juta jiwa. Dengan demikian, ada sekitar 2,3 milyar sepatu baru tersebar hanya di sana.

Baca juga: Sepatu Lari adidas dari Sampah Plastik Daur Ulang

Produsen sepatu dunia sudah menyadari isu ini. Beberapa sepatu sudah membuat sepatu dengan satu lembar bahan utama dari plastik daur ulang berbagai bentuk. Sebut saja adidas Futurecraft Loop. Converse juga sudah memproduksi Chuck Taylor All-Star seri “Renew” dengan berbahan kanvas daur ulang sampah sepatu. Mereka juga merilis edisi lain dengan bahan kain jins bekas dan sampah plastik.

Di penghujung video, ditampilkan pula bahwa kesadaran akan hal ini akan segera tumbuh. Konsensus The World Footwear membuat sebuah laporan bahwa 2030 kita akan mulai bisa mendapatkannya dengan lebih mudah. Lembaga survey di bidang persepatuan itu juga memperkirakan di tahun tersebut fasilitas daur ulang sepatu akan jauh lebih mutakhir daripada sekarang.

Jenis plastik yang dipakai untuk memproduksi sepatu.

Baca juga: Converse Canangkan Kanvas Baru untuk Chuck Taylor All-Star Hasil Daur Ulang

Foto: National Geographic

Komentar