IBL

Rudy Gobert, senter Prancis, mengincar medali emas Piala Dunia 2019. Namun, ia dan tim nasional negaranya harus puas dengan status tim peringkat tiga. Gobert mendapatkan medali perunggu sebagai balasan mengalahkan Australia di perebutan peringkat itu.

Meski begitu, perunggu ternyata sangat berarti bagi Gobert. Itu membuktikan bahwa Prancis masih cukup kuat di kejuaraan dunia. Mereka berhasil menjadi tim peringkat tiga dalam dua gelaran beruntun, yaitu Piala Dunia 2014 dan 2019.

“Itu berarti segalanya,” kata Gobert tentang perunggu. “Jelas ini bukan yang kami inginkan. Kita tahu itu. Namun, bisa berada di sini lagi, kami satu-satunya tim yang bisa berada di podium lima tahun lalu dan sekarang. Itu menunjukkan kebesaran hati kami.”

Selama kejuaraan, Gobert tampil sebanyak delapan kali. Dari babak penyisihan pertama sampai penentuan peringkat tiga, ia mengoleksi rata-rata 10,1 poin, 9,1 rebound, 1,8 asis, dan 1,9 blok. Gobert berada di peringkat empat dalam perolehan rata-rata rebound.

Gobert juga tampil mengesangkan ketika menghadapi Amerika Serikat di perempatfinal. Ia mencetak dobel-dobel 21 poin dan 16 rebound. Namun, sayangnya, Gobert gagal mengantarkan Prancis ke final karena kalah dari Argentina.

Tugas Gobert bersama Prancis sementara ini selesai. Ia kini mesti menyiapkan diri untuk membela Utah Jazz di musim baru. Sebab, NBA 2019-2020 akan segera bergulir pada Oktober mendatang.

Kendati demikian, Gobert tidak akan mengakhiri perjuangannya sampai di Piala Dunia saja. Prancis masih punya agenda besar seperti Olimpiade 2020. Gobert pun membuka kesempatan untuk kembali tampil pada kejuaraan itu. Perunggu Piala Dunia akan meningkatkan motivasinya. (put)

Foto: FIBA

Komentar