IBL

Derrick Rose telah melewati pasang-surut karier di NBA akibat badai cedera. Ia bahkan sempat berpikir untuk menyudahinya setelah mengalami kelelahan mental pada musim 2017-2018. Namun, Rose rupanya terus termotivasi. Ia mampu melanjutkan kariernya hingga dewasa ini dan berniat untuk mengejar gelar juara dengan tim barunya.

Rose sendiri meneken kontrak dengan Detroit Pistons pada Juni lalu. Ia merapat ke Motor City untuk bergabung dengan pemain seperti Blake Griffin dan Andre Drummond. Ia ingin mengejar satu cita-cita yang belum tercapai bersama kedua pemain itu. Semangatnya untuk naik ke podium tertinggi NBA belum padam.

“Sekarang waktunya untuk benar-benar mendapatkan apa yang sangat saya inginkan,” kata Rose per SiriusXM NBA Radio.

Meski sering kena cedera, selama kariernya, Rose sebenarnya tidak melulu mengalami pengalaman pahit. Ia sempat merasakan beberapa kemewahan. Rose, misalnya, berhasil menjadi Rookie of the Year pada 2009 dan Most Valuable Player (MVP) NBA termuda sepanjang sejarah pada 2011.

Karier pemain berusia 30 itu mulai jatuh ketika ia mengalami cedera anterior cruciate ligament (ACL) pada musim 2011-2012. Cedera itu bahkan membuatnya absen selama satu musim beriakutnya. Untungnya, Chicago Bulls—tim lama Rose—masih mampu menembus playoff tanpanya. Mereka tampil sampai Semifinal Wilayah Timur.

Setelah itu, Rose jadi sering mengalami gangguan kesehatan. Ia mengalami beberapa kali cedera lain. Salah satunya cedera meniskus pada 2013.

Bulls akhirnya menyerah dengan Rose. Sang pemain tidak juga bisa kembali ke performa primanya. Mereka membiarkannya pergi.

Usai membela Bulls, Rose sempat bergabung dengan tiga tim berbeda dalam kurun waktu empat tahun (2016—2019). Tim-tim itu adalah New York Knicks, Cleveland Cavaliers, dan Minnesota Timberwolves. Mental Rose jatuh ketika ia membela Cavaliers. Cedera tidak hanya membebani tubuhnya, tetapi juga pikiran.

Kendati demikian, Rose bangkit. Ia kembali ke tim meski Cavaliers menukarnya di pertengahan musim. Pertukaran itu membuatnya berlabuh ke Minneapolis. Ia bergabung dengan Timberwolves.

Bersama Timberwolves, Rose tampil panas. Ia bahkan mampu mencetak 50 poin. Itu adalah perolehan poin tertinggi selama kariernya. Sayangnya, Rose lagi-lagi harus berurusan dengan cedera yang membuatnya mesti mundur dari kompetisi.

Kini, Rose sudah pulih. Ia tampak rajin berlatih di pusat kebugaran. Rose ingin dirinya siap mengarungi musim baru bersama Pistons. Apalagi targetnya adalah juara. (put)

Foto: NBA

Komentar