IBL

Miami Heat harus merelakan bintang dan legenda mereka, Dwyane Wade, pensiun di akhir musim ini. Meski Wade adalah ikon dari tim ini, ia tak sepenuhnya menghabiskan karirnya di sini. Ya, Wade bukanlah bagian dari kelompok spesial yang mengabdi hanya untuk satu tim saja. Wade tercatat pernah pindah dua kali.

Kepindahan pertama Wade terjadi pada musim 2016-2017. Kala itu, ia memutuskan untuk bermain bagi tim kampung halamannya, Chicago Bulls. Hanya semusim saja, Wade lantas melakukan reuni dengan LeBron James usai memutuskan bergabung ke Cleveland Cavaliers di setengah musim pertama 2017-2018.

Namun, tahukah Anda bahwa Heat sebenarnya memiliki pemain yang sangat loyal. Pemain yang belum pernah dan kemungkinan besar tak akan pindah ke tim lain. Tak sampai di situ, pemain ini bahkan lahir dan tumbuh juga di Miami, Florida. Pemain inii bernama Udonis Haslem.

Pemain yang akrab dengan akronim UD ini tak pernah sekalipun pindah dari Heat, atau bahkan negara bagian Florida. Lahir dan tumbuh di Maimi, ia lantas mengambil kuliah di University of Florida. Empat tahun mengabdi untuk kampus yang terkenal dengan nama Gator ini, UD lantas bergabung dengan Heat setahun setelahnya.

UD mengikuti NBA Draft 2002 dan tidak terpilih. Ia menghabiskan satu musim di Prancis bermain untuk Elan Chalon. Permainan apiknya di sana membuat Heat tertarik untuk memboyongnya pulang ke Miami. Setelahnya, UD tak pernah berpindah tim dan masuk dalam bagian sejarah Heat meraih tiga gelar juara

Menginjak usia 39 tahun dan memasuki 16 musim pengabdiannya, UD belum menunjukkan tanda-tanda akan pensiun. Namun, kontraknya dengan Heat berakhir musim ini dan belum ada perbincangan lebih lanjut tentang masa depannya. Dalam beberapa wawancara, UD sendiri merasa bahwa ia belum selesai dengan karir basketnya. Ia masih punya urusan yang belum selesai dan ingin menjadi mentor untuk para pemain muda Heat.

Hal tersebut diamini oleh Presiden Heat, Pat Riley. Kepada Sun-Sentinel, Riley mendaku bahwa UD masih bersemangat membantu perkembangan tim. “Ia berkata kepada saya bahwa ia belum selesai dengan para pemain muda Heat, ia masih punya urusan yang harus diselesaikan di sini.”

“UD merasa dia bisa berperan sebagai mentor yang baik untuk para pemain ini. Sebenarnya, tuga sebagai mentor bisa dikerjakan dengan banyak cara, tak hanya menjadi pemain. Saya sendiri masih belum tahu apakah dia ingin menjalankan tugas tersebut sebagai pemain atau yang lainnya,”tutup Riley.

Riley menambahkan bahawa ia tak menutup peluang untuk menjadikan UD bagian dari tim pelatih. Ia menilai bahwa UD juga akan cocok menjadi bagian dari pelatih Heat. Hal serupa juga pernah dilakukan Heat kala Juwan Howard mereka masukkan ke dalam tim pelatih. Juwan sendiri kini mengambil tugas sebagai pelatih di kampusnya, University of Michigan.

Di sisi lain, Heat juga mengalami kendala dalam sistem ruang gaji mereka. Tanpa UD, Heat sudah memiliki 14 nama di bawah kontrak yang seluruhnya tak bisa dibilang kontrak yang bagus. Jumlah tersebut sudah termasuk dua nama ruki baru mereka. Jika nantinya UD kembali bermain, maka dipastikan pajak kemewahan yang harus dibayar Heat akan semakin membengkak. (DRMK)

Foto: NBA

 

Komentar