IBL

Keberhasilan CLS Knights Indonesia menjuarai turnamen ASEAN Basketball League (ABL) 2018-2019 dirayakan meriah di GOR Kertajaya Surabaya. Suasana gembira dan haru bercampur dalam kehangatan pesta perayaan kemenangan tersebut.

Acara dimulai dengan buka puasa bersama. Kemudian pemanggilan pemain, penayangan video hingga tanya jawab langsung yang melibatkan fans dengan keluarga besar CLS Knights Indonesia. Managing Partner CLS Knights Indonesia menyatakan bahwa juara yang diraih ini bukan hanya untuk klub saja, tapi untuk Indonesia.

"Tentu kami bahagia dan bersyukur dengan gelar juara ini. ABL memang turnamen antarklub. Namun membawa nama negara. Masuk ke tahun ke sembilan ini, ABL ekspansi ke asia. Bukan hanya Asia Tenggara, tapi sudah ke China, Hongkong dan Taiwan. Ini yang membuat kami gembira dengan juara. Kami juara tidak hanya di tingkat Asean, tapi Asia. Kami juara bukan untuk CLS, tapi Indonesia," ujarnya.

Yayasan CLS juga memberi apresiasi pada pemain dan ofisial dengan liburan bersama. Sedangkan Christopher Tanuwidjaja juga menegaskan akan ada bonus yang diterima pemain sesuai yang tertera di kontrak pemain.

Setelah prosesi resmi, semua fans CLS Knights diperbolehkan untuk turun ke lapangan. Kali ini mereka bisa tanya jawab langsung dengan pemain dan jajaran pelatih. Pertanyaan yang menarik adalah seputar rencana CLS Knights musim depan. Terutama tentang pemain asing.

"Ya, saya bersedia bertahan di tim ini," jawaban singkat dari Brandon Jawato.

Ada pula yang bertanya tentang teknis musim ini. Bagaimana CLS Knights melewati masa-masa sulit ketika mengalami rentetan kekalahan di awal musim. Terutama saat mereka mengganti pemain asing.

"Memang kami mengalami masa-masa sulit. Mengganti pemain asing tentu pilihan sulit, tapi harus kami lakukan. Tentu saja yang kami lakukan adalah berupaya agar mereka bisa cepat beradaptasi dengan tim, serta memahami cara bermain kami," ucap Kepala Pelatih Brian Rowsom.

Wong Wei Long juga mendapatkan pertanyaan menarik dari fans. Ia ditanya tentang tembakan paling berkesan. Apakah tembakan saat Slingers mengalahkan Westports Malaysia Dragons di final ABL 2015-2016 atau tembakan saat CLS Knights menang atas Singapore Slingers di final 2018-2019.

"Tentu saja tembakan saya saat CLS Knights mengalahkan Slingers. Karena tembakan tersebut membuat tim ini menjadi juara," kata Wei Long.

Pertanyaan terakhir tentu ditujukan pada Managing Partner CLS Knights Indonesia Christopher Tanuwidjaja, tentang bagaimana kelanjutan tim ini musim depan. 

"Saya siap lanjut (mengarungi ABL musim depan), apabila semua (jajaran manajemen, pelatih, dan pemain) bersedia untuk melanjutkan," katanya.

Foto: Mei Linda

Komentar