IBL

TS% atau true-shooting percentage adalah pengukuran efisiensi tembakan pada setiap penguasaannya dalam menghasilkan angka (PTS), dengan formula yang telah disesuaikan dengan perbedaan nilai pada tembakan tiga angka (3P) dan lemparan gratis (FT). TS% adalah salah satu pengukuran yang terbaik untuk mengevaluasi produktivitas seorang atlet atau sebuah tim dalam mencetak angka. Karena mengukur seberapa banyak angka yang dapat dihasilkan dalam sejumlah penguasaan yang berakhir dengan percobaan tembakan dan lemparan gratis.

Idealnya setiap penguasaan berakhir dengan percobaan tembakan (FGA) atau percobaan tembakan gratis (FTA), dan bukan turnover (TOV). Setiap penguasaan yang menghasilkan FGA ataupun FTA berpeluang untuk menghasilkan dua angka, sehingga pada formula di atas tampak jumlah PTS yang dibagi dua.

Perbedaan TS% dengan FG% dan eFG%

FG% dan eFG% (lihat kembali artikel Mengapa eFG% Lebih Penting dari FG%) merupakan pengukuran efektifitas tembakan berdasarkan jumlah tembakan (FG). Sedangkan TS% merupakan pengukuran produktivitas dalam mencetak angka (PTS) berdasarkan sejumlah penguasaan. Dengan demikian TS% merupakan pengukuran yang lebih baik untuk mengevaluasi produktivitas angka, sementara eFG% merupakan pengukuran yang lebih baik untuk mengevaluasi efektifitas tembakan secara keseluruhan, dan FG% merupakan pengukuran yang lebih tepat apabila digunakan untuk mengevaluasi persentase tembakan berdasarkan pembagian area (shot chart).

Formula Tanpa Variabel FTA

Andaikan terdapat dua atlet, yaitu A yang mencetak 10 PTS dari lima tembakan 2P (FGA = 5), dan B yang mencetak 15 PTS dari lima tembakan 3P (FGA = 5), maka perhitungannya adalah:

                                                                                                    Atlet A

 

                                                                                                     Atlet B

Berdasarkan ilustrasi di atas menunjukkan bahwa dengan jumlah percobaan tembakan yang sama, keberhasilan tembakan 3P memiliki nilai TS% yang lebih tinggi daripada tembakan 2P.

Formula Tanpa Variabel FGA dan Memahami Koefisien 0.44

Apabila semua skenario FTA pada setiap penguasaan berakhir dengan dua lemparan gratis (FTA = 2), maka variabel FTA akan dikalikan dengan 50% (0,5) seperti yang ditunjukkan pada formula di bawah ini:

 

Namun kenyataannya skenario FTA tidak selalu berpeluang menghasilkan dua angka, namun juga terdapat skenario – skenario yang berpeluang menghasilkan tiga dan bahkan empat angka pada suatu penguasaan, yang disebut sebagai lemparan gratis ekstra. Contoh skenario yang menghasilkan lemparan gratis ekstra adalah:

-Pelanggaran pada percobaan tembakan yang berhasil masuk (and-1).

-Pelanggaran pada percobaan tembakan 3 angka.

-Pelanggaran teknikal dan pelanggaran keras (flagrant foul).

Berdasarkan hasil penelitan didapatkanlah koefisien 44% atau 0,44 untuk perhitungan variabel FTA yang terbukti cukup akurat untuk formula perhitungan TS% pada kompetisi NBA. Formula di bawah ini menunjukkan bahwa 88% skenario FTA yang terjadi adalah skenario dua lemparan gratis (FTA = 2) dan 12% sisanya adalah skenario lemparan gratis ekstra.

Pengunaan koefisien 0,44 tersebut menyebabkan pengukuran FT pada formula TS% memiliki nilai yang lebih tinggi, seperti yang ditunjukkan pada ilustrasi berikut ini:

Ilustrasi tersebut menggambarkan bahwa andaikan seorang atlet memiliki FT% sebesar 100%, maka atlet tersebut memiliki nilai TS% yang sebesar 113,6%. Hal tersebut disebabkan karena adanya skenario – skenario lemparan gratis ekstra sebesar 12% yang diperhitungkan dalam formula TS%.

Rata - Rata TS% di NBA

Rata - rata TS% per musim kompetisi NBA pada periode 2018 – 2019 adalah 56,0%, dengan rata – rata tertinggi dicetak oleh Golden State Warriors sebesar 59,6% dan rata – rata terendah dicetak oleh New York Knicks sebesar 52,9%. Di bawah ini merupakan tabel rata – rata TS% sejak musim kompetisi 2014-15 sampai 2018-19 yang menunjukkan peningkatan setiap tahunnya:

Para bigman yang aktif menyerang area kunci dan para spesialis penembak tiga angka cenderung memiliki nilai TS% yang lebih tinggi. Dengan demikian penggunaan TS% sebagai pengukuran untuk mengevaluasi produktivitas para atlet sebaiknya digolongkan terlebih dahulu berdasarkan perannya masing – masing.

Pada kelompok atlet berkategori bigman di musim kompetisi 2018-19 dengan kriteria MIN ³ 28, GP ³ 60, dan USG% ³ 10, maka didapatkan rata – rata TS% sebesar 60,3% dan rata – rata eFG% sebesar 57,2% dari 17 atlet yang memenuhi kriteria. Di bawah ini merupakan daftar urutan sepuluh atlet dengan TS% teratas dari kriteria tersebut:

Pada kelompok atlet berkategori garda (G) di musim kompetisi 2018-19 dengan kriteria MIN ³ 28, GP ³ 60, dan USG% ³ 20%, maka didapatkan rata – rata TS% sebesar 55,8% dan rata – rata eFG% sebesar 51,5% dari 34 atlet yang memenuhi kriteria. Di bawah ini merupakan daftar urutan sepuluh atlet dengan TS% teratas dari kriteria tersebut dengan penambahan kriteria PTS ³ 20:

Pengaruh TS% di NBA

Tabel di bawah ini merupakan daftar finalis dan juara NBA, serta tim - tim yang mencatatkan rata - rata TS% tertinggi pada sepanjang musim kompetisi reguler di masing – masing wilayahnya sejak periode 2012-13 sampai periode 2017-18.

Catatan:

*Atlanta Hawks (ATL) pada periode 2014-15 berhasil menduduki peringkat pertama wilayah timur (60-22) dan berhasil mencapai final wilayah timur.

*Oklahoma City Thunder (OKC) pada periode 2012-13 berhasil menduduki peringkat pertama wilayah barat (60-22) dan berhasil mencapai semifinal wilayah barat. OKC yang bermain tanpa Russell Westbrook pada sepanjang semifinal (karena cedera) ditumbangkan Memphis Grizzlies dengan defense rating terbaik kedua pada musim kompetisi tersebut.

Foto: NBA

 

Komentar