IBL

BTN CLS Knights Indonesia berhasil memastikan satu tempat di final ASEAN Basketball League (ABL) usai menaklukkan Mono Vampire Thailand 89-75 (2-1). Di gim ketiga tersebut, tokoh utama kemenangan CLS Knights adalah Douglas Herring Jr. Bermain penuh selama 40 menit, pemain yang akrab disapa Doug ini mengemas 30 poin, 7 rebound, 3 asis, 4 steal, dan 6 turnover. Doug memasukkan 12/18 tembakan yang setara dengan 67 persen.

Usai gim, kami berbincang dengan pemain yang gemar menggunakan kaus kaki panjang ini kala bermain. Setelah melayani permintaan foto yang saya hitung sekitar 30 orang beruntun, Doug dengan raut dan nada suara bahagia menjawab pertanyaan kami.

Wow Doug, kita ke final, apa pendapat Anda tentang itu?

Ini benar-benar luar biasa mengingat bagaimana kondisi saya ketika pertama kali datang ke sini. Kala itu saya juga berbincang dengan Anda dan kita dalam posisi yang cukup sulit. Ini adalah salah satu tujuan saya waktu pertama kali datang ke sini dan kini kami punya kesempatan untuk membawa pulang gelar juara.

Tentang gim yang baru saja selesai, bagaimana Anda melihat Mono?

Ini adalah gim yang sulit terbukti dengan kami saling balas mengambil keunggulan. Saya rasa kami berhasil menjaga fokus bermain dengan apik. Di paruh kedua, kami membuat beberapa poin secara berurutan yang mampu membuka jarak poin dengan mereka. Saya rasa momen tersebut membuat kami berhasil mengunci kemenangan hingga akhir.

Bagaimana Anda melihat lawan di final, Singapore Slingers?

Saya membayangkan ini akan menjadi perjalanan yang sama sulitnya dengan yang sudah kita lalui. Saya jamin tidak akan ada kemenangan mudah di fase dan kondisi seperti ini. Kami harus mempersiapkan diri kami lebih baik lagi dengan rencana permainan yang juga jauh lebih baik. Kami juga harus memastikan semua eksekusi rencana tersebut berjalan dengan tepat dan terus mengejar kemenangan.

Di dua seri playoff ini, kita punya keunggulan laga kandang (home court advantage). Sementara di final nanti, kita tidak dalam posisi tersebut. Seberapa besar hal tersebut mempengaruhi hasil akhir pertandingan?

Saya rasa cukup besar. Setiap saat Anda bermain di kandang sendiri di hadapan pendukung seperti ini, Anda bisanya bermain jauh lebih baik, terutama dibandingkan dengan laga tandang. Kami harus mempersiapkan mental kami sekuat mungkin dan berusaha sekuat tenaga untuk meraih kemenangan tandang. Jika kami ingin menjadi  juara, kami harus mencuri kemenangan di sana dengan layak, membawa pulang kemenangan tersebut ke sini dan menutupnya dengan juara.

Dalam beberapa gim terakhir, GOR Kertajaya selau penuh, benar benar penuh! Ada pendapat?

Sejak saya datang ke Surabaya, mereka benar-benar luar biasa, benar-benar tidak terbayangkan. Selalu mendukung kami tanpa lelah di gim, selalu memberi pesan-pesan baik ke kami dan itu membawa energi tambahan  kepada seluruh pemain. Kini semua orang sudah tahu bahwa kami sangat kuat di kandang, tapi kami harus menemukan cara untuk bermain serupa di kandang lawan.

Terakhir, saya rasa saya punya julukan buat Anda,”The Game Changer.” Anda suka?

“The Game Changer,” saya rasa saya menyukainya. Coba saya ingat, selain “The Game Changer” dari Anda, orang-orang biasa memanggil saya “The Flash.” Tetapi, Darryl Watkins juga memberi saya julukan, “The Surabaya Superhero.”

Foto: Yoga Prakasita

 

 

Komentar