IBL

Yuni Anggraeni baru saja mendapatkan penghargaan 1000 poin di Piala Srikandi 2018-2019. Jumlah tersebut dihitung sejak Yuni berkompetisi di basket profesional, tepatnya di WNBL Indonesia 2012-2013. Yuni menjadi pemain pertama Piala Srikandi yang mampu menyentuh total 1000 poin di sepanjang karirnya.

Yuni mendapatkan poin ke-1000, saat bertanding melawan Tanago Friesian di Jakarta, 13 Februari 2019. Namun penghargaan atas pencapaian tersebut diberikan saat laga semifinal Sahabat melawan GMC Cirebon, Jumat, 26 April 2019.

Penyelenggara Piala Srikandi menyatakan bahwa penghitungan poin Yuni Anggraeni dimulai sejak dirinya mulai menginjak liga profesional. Artinya, pihak Piala Srikandi meneruskan perolehan poin Yuni mulai WNBL Indonesia 2012-2013 hingga 2014-2015, WIBL 2016, Kompetisi Basket Putri Profesional Indonesia 2017, Piala Srikandi 2017-2018, serta yang terakhir Piala Srikandi 2018-2019.

Perasaan Yuni campur-aduk saat menerima penghargaan tersebut. Ia mendaku sempat teringat rekan-rekan yang dulu pernah satu tim di Sahabat Semarang. Pemain-pemain yang membantunya meraih poin sebanyak itu.

"Penghargaan yang saya dapat menandakan bahwa basket putri Indonesia itu sudah lama ada. Dan, saya kembali ingat teman-teman yang menjadi bagian dari 1000 poin saya ini. Sahabat-sahabat saya yang bermain bersama di tim Sahabat," ucap Yuni. "Saya bersyukur pihak Piala Srikandi memberikan apresiasi kepada pemain, seperti penghargaan ini."

Perjalanan Yuni di basket profesional dimulai saat WNBL Indonesia 2012-2013. Ia menjadi Rookie of The Year sekaligus Top Score pada musim perdananya. Yuni juga pernah menjadi MVP WNBL 2014-2015.

Yuni sempat absen selama satu musim kompetisi. Setelah SEA Games 2017 di Malaysia, Yuni menjalani operasi ACL. Dia membutuhkan waktu hampir satu tahun untuk memulihkan kondisinya. Yuni absen di Piala Srikandi 2017-2018. Kali ini Sahabat kembali ke perburuan gelar juara setelah Yuni kembali bergabung. Musim ini, ia juga mendapatkan penghargaan Top Steal dengan rata-rata 3,14 spg.

"Penghargaan tahun ini rasanya istimewa bagi saya. Ini membuat saya rindu dengan teman-teman saya yang dulu pernah sama-sama di Sahabat. Seperti Nathasa (Debby Christaline), Mariam Ulfah, dan banyak yang kini sudah tidak berada di Sahabat lagi," kenangnya. "Tapi musim ini masih ada beberapa pemain yang dulu pernah satu tim, dan kini bermain untuk tim lain. Seperti Celly Marcelina, dan Sinta Ayu Ramadhani di GMC. Senang rasanya masih bisa bermain bersama mereka."

Bagi Yuni, pencapaian 1000 poin itu menjadi penanda perjalanannya. Menandakan bahwa sudah banyak orang yang membantunya mencapai titik tersebut. Tidak lupa, Yuni juga berterima kasih pada rekan-rekannya di Sahabat saat ini. Meski terbilang muda, namun peran mereka besar untuk tim Sahabat. Selama berkarir di basket profesional, Yuni hanya bermain di Sahabat Semarang hingga saat ini. (*)

Foto: Mei Linda dan Alexander Anggriawan

Komentar