IBL

DeMarcus Cousins, senter Golden State Warriors, harus mengalami nasib malang lagi. Hasil MRI pada Selasa, 16 April 2019 waktu setempat, telah mengungkap cederanya. Cousins mengalami cedera otot kuadrisep kaki kiri. Ia tidak akan melakukan operasi, tetapi penampilannya musim ini mesti berakhir.

Cousins mengakhiri NBA 2018-2019 dengan rata-rata 16,3 poin, 8,2 rebound, dan 3,6 asis dalam 30 pertandingan. Padahal ia baru bisa bermain pada Januari 2019 karena rehabilitasi cedera achilles. Ia sebenarnya baru mulai menikmati kompetisi. Namun, ia nasib membawanya untuk absen lagi setelah hanya tampil di playoff sebanyak dua kali.

Saya kira cedera yang mengakhiri penampilannya di musim ini akan membuatnya frustasi. Ia telah menunggu lama untuk bisa bermain bersama Warriors, tetapi itu tidak berjalan sebaik yang dipikirkan. Cedera kuadrisep hanya memperburuk kariernya, terutama di masa bebas nanti. Sebab, Cousins akan mengalami ketidakpastian masa depan.

“Ini buruk bagi Cousins daripada bagi Warriors,” kata seorang manajer umum NBA yang tidak disebutkan namanya tentang cedera Cousins kepada CBS Sports. “Saya tidak akan memberinya kontrak maksimum. Itu lebih berdasarkan orangnya ketimbang talentanya.”

Pendapat manajer umum itu sebenarnya masuk akal. Bagaimanapun, tim membutuhkan pemain sehat daripada cedera. Sebagus apa pun talentanya, tim tidak bisa menggunakannya jika pemain cedera.

Coba tengok dengan apa yang terjadi pada John Wall, misalnya. Washington Wizards merugi karena tidak bisa menggunakan jasa sang garda utama karena ia diprediksi absen sampai musim depan. Apalagi kontrak Wall begitu besar dengan nilai AS$19,2 juta.

Warriors atau tim NBA lainnya tidak akan mengontrak Cousins dengan risiko tidak bisa memainkannya seperti Wall. Setidaknya mereka tidak akan mengontrak sang pemain dalam waktu yang lama. Warriors pada musim panas lalu hanya mengontraknya selama satu musim. Mereka ingin melihat Cousins membuktikan dua hal dulu sebelum mengikatnya dalam jangka waktu yang panjang. Mereka ingin melihat Cousins sehat dan bisa berkontribusi untuk tim.

Cousins sebenarnya menunjukkan perkembangan yang menarik selama 2018-2019. Ia menjadi salah satu bagian penting di 30 pertandingan musim reguler. Ia membuktikan dirinya bisa sehat dan berkontribusi. Warriors bahkan sempat tertarik untuk menggunakan jasanya lagi musim depan. Namun, cedera ini saya kira malah akan mengubah pandangan mereka.

Sementara itu, ketika Cousins tidak bisa tampil di sisa musim, Warriors tetap akan melaju di playoff. Mereka harus menghadapi Los Angeles Clippers di putaran pertama. Warriors punya misi mempertahankan gelar juara.

Kedudukan tengah imbang 1-1. Warriors kalah mengecewakan di pertandingan kedua. Mereka sebenarnya bisa menang, tetapi Clippers mampu mengejar ketinggalan 31 poin di pertandingan itu.

Kemenangan Clippers merupakan sejarah comeback terbaik sepanjang sejarah playoff.

(Baca juga: Comeback Heroik Clippers atas Warriors Ukir Sejarah NBA Playoff)

Dengan kehilangan Cousins, Warriors tentu tampil berlubang. Namun, mereka akan punya gantinya. Manajer Umum Warriors Bob Myers telah membawa kembali Andrew Bogut untuk melapis Cousins. Mereka juga punya Kevon Looney yang sudah bertransisi ke senter sejak 2017.

Pertanyannya: apakah kedua pemain itu mampu menutup lubang di sisa playoff?

Bogut punya musim yang bagus di Australia. Ia tidak hanya menjadi juara bersama Sydney Kings di NBL, tetapi juga meraih gelar pemain terbaik. Namun, NBA tentu berbeda kelas dengan NBL. NBA lebih keras.

Pertandingan kedua melawan Clippers bisa menjadi contoh betapa kerasnya NBA. Ketika Bogut bermain, Montrezl Harrell sempat mendapat dua pelanggaran cepat. Forwarda Clippers itu juga bisa menombok di hadapan Bogut.

Pemain berkebangsaan Australia itu kewalahan menghadapi pemain seperti Harrell yang performanya sedang naik. Bogut bukan lawan yang tepat untuk menjaga Harrell.

Kendati demikian, Bogut punya pengalaman. Ia bermain bersama Warriors selama empat musim. Ia bahkan pernah mendapat gelar juara pada 2015. Bogut hafal dengan permainan Warriors sehingga itu akan berguna suatu saat. Apalagi tim juara bertahan itu punya pemain sekelas Stephen Curry, Klay Thompson, Kevin Durant, dan Draymond Green yang lebih dominan. Bogut hanya perlu mengikuti sistem permainan.

Sementara itu, secara statistik, Looney tampil lebih baik. Ia mencetak 6 poin, 5 rebound, 1 asis, 2 steal, dan 1 blok di pertandingan pertama. Looney memfasilitasi teman-temannya dengan tembok dan pertahanan yang fleksibel. Apalagi Clippers punya garda seperti Lou Williams, juga pemain muda Landry Shamet dan Shail Gilgeous Alexander yang ofensif.

Looney kemudian mencetak 19 poin dan 5 rebound selama 19 menit ketika kalah di pertandingan kedua. Jika Looney bisa mempertahankan performa atau justru meningkatkannya, ia boleh jadi naik ke susunan utama. Bogut tetap di bangku cadangan melapisnya.

Selain itu, Warriors juga punya lima pemain berkelas All-Star yang kemungkinan bisa menghentikan Clippers di pertandingan selanjutnya. Mereka berjuluk Hampton Five. Isinya Curry, Thompson, Durant, Green, plus Andre Iguodala. Komposisi ini pernah berhasil menghentikan Cleveland Cavaliers dan LeBron James. Hampton Five mestinya bisa mengatasi masalah kedalaman skuat ketika pemain besar absen.

Sayangnya, formula itu tidak berlaku di pertandingan kedua. Hampton Five tidak bisa begitu saja mengalahkan Clippers. Mereka perlu memperbaiki penampilannya, terutama karena Kerr berniat mengggunakan lima pemain itu lebih sering.

Di sisi lain, Warriors punya pemain simpanan seperti Jordan Bell. Senter-forwarda itu bermain sebanyak 11,6 menit per pertandingan musim ini. Bell memang tidak berkontribusi banyak, tetapi Warriors bisa menggunakan pemain besar paling atletis itu untuk mendukung permainan. Apalagi ia relatif sehat sepanjang musim.

Dengan demikian, pada akhirnya, absennya Cousins tidak tampak seperti kehilangan besar. Warriors bisa juara musim lalu tanpa Cousins. Begitu pun musim ini. Cousins, mungkin, tambahan yang bagus. Namun, Warriors punya pilihan lain untuk mendukung mereka.

Cousins hanya perlu mengkhawatirkan dirinya sendiri.

Foto: NBA

Komentar