IBL

Tergelitik setiap kali melihat sikap atlet-atlet kita setiap kali lagu kebangsaan Indonesia Raya dikumandangkan. Sikapnya macam-macam. Ada yang berdiri tegak dengan tangan di samping, ada yang meletakkan tangan kanan di dada kiri, ada yang meletakkan kedua tangan di belakang, dan beberapa waktu lalu, Timnas Basket untuk SEABA Stankovic Cup 2016 kompak berdiri sambil memberi hormat ke arah bendera yang dipasang vertikal.

Semangat atlet-atlet kita pasti patriotik. Nasionalisme para atlet sudah tak perlu diragukan. Beberapa bahkan ikut bernyanyi Indonesia Raya dan tak sedikit yang sambil menangis.

Tapi, tapi ingin rasanya mengatakan bahwa tak jarang bahkan sering, kita semua salah bersikap ketika lagu Indonesia Raya berkumandang. Penyebabnya, antara tidak tahu harus bagaimana, atau mengikuti apa yang dilakukan atlet-atlet lain di luar negeri, atau alasan-alasan lain.

Padahal, sikap yang benar telah diatur di dalam Undang-undang dan ditandatangani oleh Presiden Republik Indonesia.

Di dalam UU No. 24 Tahun 2009 Tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, Serta Lagu Kebangsaan, Pasal 62 disebutkan:

“Setiap orang yang hadir pada saat Lagu Kebangsaan diperdengarkan dan/atau dinyanyikan, wajib berdiri tegak dengan sikap hormat.”

Dalam penjelasan pasal, yang dimaksudkan dengan “berdiri tegak dengan sikap hormat” adalah berdiri tegak di tempat masing-masing dengan sikap sempurna, meluruskan lengan ke bawah, mengepalkan telapak tangan, dan ibu jari menghadap ke depan merapat pada paha disertai pandangan lurus ke depan.

Sepele dan mudah. Tapi mungkin ada yang belum tahu.

*

Sosialisasi

Lagu Indonesia Raya selalu berkumandang di setiap laga pertama di setiap hari penyelenggaraan IBL. Oleh karenanya, para atlet, penonton dan panitia sudah tak asing lagi.

Sesaat sebelum dikumandangkan, panitia biasanya meminta semua yang hadir untuk berdiri, melepas topi dan atau kacamata hitam, dan berhenti sejenak jika sedang berjalan. Belum ada permintaan untuk berdiri dengan sikap seharusnya seperti yang diamanatkan oleh undang-undang di atas.

Nah, mungkin sudah saatnya memulai. Memulai untuk meminta yang hadir untuk melakukan sikap yang benar sesuai undang-undang.

Sepele memang.

Namun di olahraga yang paling sering mendengungkan kata “Respek” ini, ada baiknya kita mulai dengan melakukan respek terhadap hal-hal yang kelihatannya kecil. Seperti bersikap yang benar saat Indonesia Raya berkumandang.

Foto: Tommy Julyanto (@tommyjphoto)

Komentar