IBL

Sebelum lebih jauh, saya tekankan terlebih dahulu kalau kita tidak sedang membicarakan Nick Young dalam film Crazy Rich Asians. Kita sedang membicarakan Nick Young yang lain. Nick Young yang wajah lucunya menjadi meme terkenal di 9GAG. Nick Young yang seorang pemain basket sekaligus kolektor sepatu. Nick Young berjuluk Swaggy P yang pernah juara bersama Golden State Warriors pada 2017-2018 lalu dan kini tidak memiliki tim.

Ya, Nick Young memang sama sekali tidak memiliki tim sejak berpisah dengan Warriors pada musim panas 2018. Ia kini hanyalah seorang pemain bebas. Namun, liga selalu membuka pintu lebar-lebar untuknya kembali—asal ia mau saja.

Selama musim panas, Young nyatanya melewatkan beberapa kesempatan sehingga kini harus menganggur. Padahal dengan kemampuannya, ia bisa saja membantu sebuah tim untuk membangun permainannya. Apalagi ia memiliki rekor menarik dengan rata-rata 11,4 poin per pertandingan selama karirnya. Ia sedikitnya memasukkan 37,6 persen tembakan dari belakang busur tripoin. Di era modern seperti ini, kemampuan itu cukup diminati tim-tim NBA, terutama bagi mereka yang kekurangan penembak jitu.

Dengan menimbang hal itu, saya pun tergerak untuk memberikan Young beberapa opsi. Saya sedikitnya punya lima opsi yang bisa ia pilih untuk menyelamatkan karirnya sebagai pemain basket. Setidaknya dengan bermain basket, ia bisa menghasilkan uang untuk membeli sepatu baru.

Berikut lima opsi yang bisa diambil Young demi kebaikan karirnya:

Philadelphia 76ers

Bukan rahasia lagi kalau Philadelphia 76ers belakangan ini kekurangan penembak jitu. Selain J.J. Redick, memangnya siapa lagi yang jadi spesialis penembak jitu? Sixers jelas tidak punya orang seperti itu. Padahal mereka punya potensi besar untuk berkembang lebih baik lagi andai mereka punya penembak jitu.

Sejauh ini, Sixers tengah menunjukkan perkembangan yang signifikan. Mereka memiliki pemain muda berbakat seperti Joel Embiid dan Ben Simmons. Embiid lebih sering bermain di bawah ring sebagai poros, sementara Simmons sama sekali tidak bisa menembak. Untungnya, Sixers punya Jimmy Butler yang bisa diandalkan di saat-saat krusial. Namun, Butler saja tidak cukup karena NBA sekarang ini bukan soal one-man-show. Sebuah tim harus bermain sebagai tim dengan membuat berbagai opsi  yang mungkin bisa dipakai. Salah satunya, memanfaatkan penembak jitu.

Per 7 Desember 2018, Sixers berada di peringkat 12 dalam hal menembak tripoin. Redick melepas sedikitnya 7,8 tripoin per pertandingan. Pemain bernomor punggung 17 itu menjadi penembak tripoin terbanyak di timnya.

Setelah Redick, sebenarnya Sixers mengandalkan Robert Covington (5,9) dan Dario Saric (5,4). Namun, kedua pemain itu sudah tidak lagi bersama tim. Mereka ditukar demi mendapatkan Butler. Oleh karena itu, Sixers pun semakin kekurangan penembak jitu. Pada saat-saat ini, Nick young bisa menjadi pilihan tepat yang akan membantu mereka mengatasi kekurangan itu. Apalagi ia juga pernah bermain di Sixers pada 2012-2013. Ia tidak akan sulit beradaptasi dengan suasana kota Philadelphia.

Los Angeles Lakers

Swaggy P comes back to L.A. for party!

Itulah seruan yang terlintas di kepala saya ketika memikirkan kembalinya Nick Young ke Los Angeles Lakers. Bagaimanapun, dengan adanya Lance Stephenson, Michael Beasley, dan JaVale McGee di Lakers, tambahan Young terasa seperti sebuah pesta yang menyenangkan. Keempatnya akan menjadi sebuah tim yang menggemaskan. Empat orang pelawak bergabung dalam sebuah tim. Ini jadi seperti Warkop DKI dengan empat personel.

Saya pikir kembalinya Young ke Lakers akan menarik. Apalagi ia sudah sangat familiar dengan suasana Los Angeles; dengan staf pelatihnya; dengan lapangannya; juga timnya. Ia bisa membantu LeBron James untuk meningkatkan permainan Lakers di sisa musim 2018-2019. Young akan menjadi tambahan menarik dengan kemampuannya mencetak tripoin, terutama karena Lakers berada di urutan 22 dalam hal menembak jarak jauh. Mereka jelas butuh bantuan ahlinya.

Selama ini, Lakers mengandalkan Kentavious Caldwell-Pope sebagai garda tembak. Akan tetapi, Caldwell-Pope tidak menembak sebaik Young. Ia hanya mencetak 33 persen tembakan tripoinnya dalam 24 pertandingan. Sementara itu, Young memasukkan 37 persen tembakannya ketika mengantarkan Warriors juara tahun lalu. Jika ia bisa tampil konsisten bersama Lakers, Young bisa menjadi garda tembak yang lebih baik daripada Caldwell-Pope.

Oklahoma City Thunder

Russell Westbrook hebat, tetapi ia bukan penembak jitu yang akurat. Akurasinya hanya 22,4 persen di 2018-2019. George, di sisi lain, juga hebat. Akurasi tembakannya lebih baik dari Westbrook (35,7 persen). Namun, Oklahoma City Thunder musim ini buruk dalam tripoin. Mereka ada di peringkat 23 dengan rata-rata melepaskan 10 tripoin per pertandingan. Itu pun hanya sekitar 31,4 persen yang masuk—rekor terburuk di NBA. Mereka jelas membutuhkan penembak jitu seperti Nick Young. Mereka tidak mungkin mengandalkan Steven Adams yang lebih cocok menjadi Aquaman daripada penembak jitu. 

Kendati demikian, tanpa penembak jitu, Thunder sebenarnya baik-baik saja. Mereka mencetak rekor menang-kalah 16-7 per 7 Desember 2018. Thunder pun bertengger di peringkat dua klasemen sementara Wilayah Barat, di bawah Denver Nuggets dengan rekor 17-7. Namun, jika ingin naik ke puncak dan bertahan hidup sampai ke playoff, Thunder membutuhkan tambahan tenaga di timnya. Salah satunya dengan menambah spesialis tripoin seperti Young. Kepala Pelatih Billy Donovan bisa mengandalkannya.

CLS Knights Indonesia

Coba lihat kolom komentar di Instagram Mainbasket. Jika ada seorang pemain tengah bebas, biasanya netizen menyarankan untuk bergabung ke CLS Knights Indonesia. Maka, menuruti visi netizen yang mahabenar, tampaknya Young juga bisa memasukkan opsi ini untuk menyelamatkan karirnya. Apalagi, kata seorang teman, semua akan CLS pada waktunya. Setidaknya, seperti yang saya bilang, jika Young bermain dengan CLS atau tim NBA lainnya, ia bisa tetap bermain basket untuk menghasilkan uang demi sepatu baru.

Boleh, ‘kan?

Pensiun        

Sulit memungkiri Amerika Serikat sebagai salah satu kiblat dunia hiburan dunia. Mereka memiliki Hollywood yang disebut-sebut sebagai rumah terbaik bagi para pembuat film sejagad raya. Beberapa pemain NBA pun sempat tampil di sana. Shaquille O’Neal, misalnya, bermain di beberapa film komedi yang sebenarnya biasa saja, tapi membuatnya semakin dikenal. Nick Young tentu bisa mengikuti jejaknya. Daripada bakatnya sebagai spesialis tripoin tidak terpakai di NBA, ia lebih baik memanfaatkan bakat lainnya untuk bermain film. Bagaimanapun wajahnya yang lucu itu akan cocok di film-film komedi.

Selain itu, Young juga bisa menjadi super model. Di NBA, ia sudah menjadi salah satu ikon fesyen yang selalu up to date masalah ini. Koleksi sepatunya saja luar biasa keren. Maka, pensiun lalu terjun ke dunia hiburan adalah salah satu opsi yang mesti dipertimbangkan. Setidaknya ketika ia tidak bermain basket, ia bisa menyalurkan bakatnya yang lain demi kemashalatan dirinya sendiri. Lagipula ia sudah punya gelar juara.

Foto: NBA, GQ, Yoga Prakasita/CLS Knights Indonesia

Komentar