IBL

Satria Muda Pertamina Jakarta adalah tim kuat nan dominan. Dominasi tim ini membuat banyak penggemar basket Indonesia kerap menganggap bahwa Satria Muda akan selalu menang di setiap laganya.

Bukan tanpa alasan anggapan itu hadir. Dalam satu dekade lebih terakhir, basket Indonesia memang milik Satria Muda dan seterunya M88 Aspac Jakarta. Gelar juara hanya jadi ajang tarik-menarik antar dua tim tersebut.

Tentang Satria Muda, ada fakta kecil yang menarik dari kekalahan atas Hangtuah Sumsel di lanjutan Seri 5 IBL 2016 ini. Hangtuah adalah tim keenam yang mampu mengalahkan Satria Muda dalam enam musim terakhir.

Dengan minimnya data tentang apa yang terjadi di tahun-tahun sebelum NBL Indonesia (2010), boleh jadi rekor ini sebenarnya telah berjalan lebih panjang. Apalagi kalau mencari kapan terakhir Hangtuah -yang dulunya bernama Indonesia Muda- terakhir mengalahkan Satria Muda. Mungkin lebih dari enam, tujuh bahkan 10 tahun (Silakan tambahkan bila datanya ketemu) silam.

Sebelumnya, dalam lima musim NBL Indonesia, hanya Aspac, Pelita Jaya EMP Jakarta, Garuda Bandung, CLS Knights Surabaya dan Stadium Jakarta yang mampu sesekali mengalahkan Satria Muda. Lima tim itu pula yang sudah berhasil mengalahkan Satria Muda di IBL musim ini.

Tadi malam, Hangtuah berhasil membukukan sejarah kecil dengan menang 59-44 atas Satria Muda. Selisih yang cukup lebar untuk kemenangan pertama sejak bertahun-tahun. Apalagi Satria Muda adalah juara bertahan.

“Tak ada strategi khusus, kami hanya berusaha mengimbangi permainan SM (Satria Muda). Kami melihat, siapa yang diturunkan SM, kami mencari pemain yang tepat untuk melawannya,” ungkap kepala pelatih Hangtuah, Paul Mario Sanggor seusai laga.

Luar biasa Hangtuah.(*)

Foto: IBL.

Komentar