IBL

Selain Francisco Yogi Da Silva, beberapa pemain yang musim lalu bermain di Indonesia Basketball League (IBL) terlihat mengikuti latihan L.A. Streetball Challenge The World (CTW). Ada Teddy Apriyana yang bermain untuk Siliwangi Bandung, duet Hang Tuah Sumsel, Abraham Wenas dan Kelly Purwanto, serta garda Pelita Jaya, Andrey Rido Mahardika.

Nama yang terakhir disebut ternyata memiliki kesamaan dengan Yogi Da Silva. Ya, pria yang akrab disapa Edo tersebut kini juga menyandang status pemain bebas (free agent) usai kontraknya habis pada 17 Juli 2018. Setelahnya, Edo memang menyibukkan diri dengan mengikuti rentetan acara CTW hingga terpilih sebagai 12 pemain final.

Musim lalu, Edo tampil sembilan kali bagi Pelita Jaya dengan rata-rata bermain selama 6,8 menit per laga. Dari menit bermain tersebut, ia menghasilkan 1,3 poin dan 1,1 rebound per laga.

Mainbasket berbincang dengan Edo terkait rencana ke depannya di liga profesional. Pria asli Tangerang, Banten, ini menjelaskan semuanya dengan gaya khas Edo yang selalu ceria. Berikut wawancara kami.

Halo Do! Apa kabar?

Baik, baik, sedang fokus di CTW nih.

Kami mendapatkan data yang menyebutkan kontrak Edo dan PJ (Pelita Jaya) sudah habis 17 Juli lalu, bisa jelaskan status Edo sekarang dengan PJ?

Sekarang di PJ saya udah tidak perpanjang kontrak.

Berarti sekarang statusnya sudah free agent?

Ya, sekarang saya free agent.

Tidak ada tawaran perpanjangan dari PJ?

Sebenarnya pihak PJ sudah menawarkan saya perpanjangan kontrak, tapi saya menolak.

Kenapa menolak?

Jadi, kalau saya perpanjang kontrak, musim depan saya akan dipinjamkan ke salah satu tim IBL. Saya tidak berminat dengan penawaran itu dan memutuskan untuk tidak perpanjang kontrak.

Tapi Edo masih ingin bermain di IBL musim depan?

Masih, saya masih ingin bermain di IBL musim depan. Sekarang ada dua tim yang sangat serius memberikan penawaran ke saya. Saya juga cukup serius memikirkan penawaran terbaik dari kedua tim tersebut. Setelah selesai dengan CTW, saya pasti sudah menentukan pilihan tim baru saya.

Kalau memang Edo masih ingin bermain, apa yang membedakan tim yang ingin meminjam Edo jika perpanjang kontrak dengan PJ dengan dua tim yang memberikan penawaran ini?

Tim yang ingin meminjam saya jauh dari Jakarta. Saya ingin menyelesaikan kuliah tahun ini, karena memang sudah tinggal sedikit lagi lulus.

Berarti dua tim yang serius ini tidak jauh-jauh dari Jakarta?

Benar.

 

Balik sedikit ke karir Edo bersama PJ, bagaimana Edo melihatnya secara keseluruhan?

Saya pribadi merasa sangat-sangat kurang maksimal. Saya merasa bisa lebih dan bisa bersaing dengan saingan saya di PJ. Di sisi lain, saya juga bersyukur mengingat gelar juara IBL yang kami dapat. Mimpi saya untuk bermain di partai final dan menjadi juara sudah diwujudkan oleh PJ.

Edo sudah bersama tim sejak 2014, apa hal terbaik selain gelar juara yang Edo dapatkan di PJ?

Kesempatan belajar. Pertama dari sisi teknik, dalam kurun empat tahun ini saya beruntung sekali pernah satu tim dengan nyaris semua pemain hebat dan legenda basket Indonesia. Saya banyak dapat ilmu dari mereka baik tentang di dalam atau di luar lapangan. Kemudian kesempatan dilatih oleh pelatih-pelatih terbaik di Indonesia membawa kebanggan dan keuntungan sendiri bagi saya. Saya bisa menerapkan banyak ilmu yang saya dapat di PJ untuk lebih baik lagi di masa mendatang.

Terakhir, apa yang ingin Edo dapatkan di tim baru nanti?

Saya mau fokus memperbaiki diri saya dulu. Saya harus bisa menunjukkan ke orang-orang yang selama ini memandang saya sebelah mata bahwa saya bisa. Saya ingin step up secara individu dan secara permainan tim. Saya yakin saya mampu berkontribusi banyak bila kesempatan lebih banyak.

Foto: Alexander Anggriawan

 

 

Komentar