IBL

San Miguel Alab Pilipinas menang 102-92 atas Mono Vampire Basketball Club di laga final kelima, Rabu, 2 Mei 2018. Dengan hasil tersebut, Alab menjadi juara ASEAN Basketball League (ABL) 2017-2018. Alab menjadi tim Filipina ketiga yang berhasil menjuarai liga ini.

Sejak ABL bergulir selama delapan edisi, ada tiga tim Filipina yang menjadi juaranya. Di musim perdana (2009-2010), Philippine Patriots mengalahkan Satria Muda Britama di final. Lalu musim 2013, San Miguel Beermen mendapatkan gelar juara setelah menang atas Indonesia Warriors. Terakhir Alab yang membawa pulang piala ABL 2017-2018. Alab juara di tahun keduanya menjadi kontestan ABL .

Alab percaya diri di pertandingan kelima. Mereka ingin meraih gelar di tengah 5.898 penonton yang memadati Sta. Rosa Multi Purpose Complex. Alab langsung melesat 27-14 di kuarter pertama. Renaldo Balkman dan Justin Brownlee dominan menumpuk pundi-pundi poin untuk Alab.

Mono perlahan mulai mengejar di kuarter kedua. Upaya trio Sam Deguara, Mike Singletary dan Paul Zamar, memangkas ketertinggalan menjadi sembilan poin, 45-54, saat jeda pertandingan.

Di awal kuarter ketiga, empat poin dari Deguara dan Darongpan Apiromvilaichai membuat Mono menyisakan lima poin 49-54. Ternyata itu merupakan jarak terkecil Mono bisa mendekati Alab. Sebab setelah itu Alab melesat meninggalkan lawannya. Di penghujung kuarter ketiga, bangku cadangan Alab sudah mulai mempersiapkan pesta perayaan. Alab 82-61 di akhir kuarter ketiga.

Keyakinan Alab memenangkan pertandingan semakin kuat setelah di kuarter keempat Mono tidak lagi mampu memangkas jarak poin. Mono sebenarnya bisa menambahkan 31 poin di kuarter tersebut. Tetapi lay up dari Brownlee di sisa dua menit, membuat Alab mencapai 100 poin sekaligus mengunci kemenangan. Alab menutup laga dengan keunggulan 10 poin (102-92).

Balkman mencetak 32 poin untuk Alab. Kemudian Brownlee menambahkan dobel-dobel dengan 23 poin dan 12 rebound. Lebih istimewa lagi, MVP ABL 2017-2018, Bobby Ray Parks Jr. dinobatkan menjadi MVP Final. Ia mengemas 13 poin, sebelum keluar lapangan karena foul-out. Namun peran Parks di empat pertandingan sebelumnya sangat besar. Selama putaran final, Parks mencetak rataan 22,4 poin, 5,6 rebound dan 3,6 asis per pertandingan.

"Saya sangat emosional sejak awal pertandingan kelima. Saya berterima kasih pada bos Charlie Dy dan pelatih Jimmy yang memberi saya kesempatan bermain di liga ini," kata Parks, seperti dilansir espn.com.

Kalah di pertandingan keempat ternyata membuat Alab semakin bersemangat. Seperti kata Kepala Pelatih Jimmy Alapag, mereka ingin mendapatkan gelar juara di rumah sendiri. Karena Alab menjadi tuan rumah di laga kelima. Akhirnya mpian tersebut bisa diwujudkan.

"Saya benar-benar berterima kasih kepada semua anggota tim ini. Saya bangga punya mereka. Tidak ada yang lebih menggembirakan selain juara di rumah sendiri," ucapnya usai pertandingan.

Sementara itu, Mono Vampire sudah menjalani musim yang luar biasa. Mereka pernah menjadi kontestan ABL 2015-2016. Saat itu Mono mengalami musim yang buruk dengan hanya memenangi tiga laga dari 17 pertandingan. Musim selanjutnya mereka absen dari ABL. Baru di musim 2017-2018, Mono kembali dan bisa mencapai final.

Di pertandingan terakhir, Mike Singletary menyumbang 32 poin. Tetapi delapan turn over yang dibuatnya, merugikan tim. Sam Deguara mencetak dobel-dobel dengan 24 poin dan 18 rebound. Diikuti Paul Zamar dengan sumbangan 19 poin. Jason Brickman tampil di bawah performanya dengan hanya mencetak sembilan poin saja.(*)

Foto: ASEAN Basketball League

Komentar