IBL

Stapac Jakarta akan menjadi tuan rumah pertandingan pertama Semifinal IBL 2017-2018 Divisi Putih di GOR UNY Yogyakarta, 5 April 2018. Stapac punya kenangan manis dengan kota ini. Mereka juga berharap bisa menumbangkan Pelita Jaya Basketball di Yogyakarta.

Stapac musim ini menjadi satu-satunya tim yang bisa mengalahkan Pelita Jaya di musim reguler. Mereka menang 67-60 di Seri 7 Yogyakarta, 28 Januari 2018. Bila menilik sejarah, Stapac menjadi juara NBL Indonesia dua musim beruntun 2012-2013 dan 2013-2014 di Yogyakarta. Oleh karena itu, mereka memilih GOR UNY sebagai tempat berlangsungnya laga pertama Semifinal IBL musim ini.

"Fanbase Stapac banyak di Yogyakarta. Kota ini dan GOR UNY bagi Stapac merupakan turn around result yang positif untuk meraih kemenangan beruntun kami musim ini hingga ke playoff. Itu yang menjadi modal kuat kami untuk menghadapi semifinal nanti," kata Asisten Pelatih Antonius Ferry Rinaldo.

Saat ini, persiapan Stapac sudah memasuki tahap akhir. Mereka tinggal mematangkan pola-pola strategi baik offense maupun defense. Soal kondisi pemain, Coach Inal -sapaan asisten pelatih Stapac- mengatakan tidak ada masalah. Semua pemain siap bertanding dan tidak ada yang cedera.

Berkomentar soal lawannya, Coach Inal mengatakan, Pelita Jaya adalah tim yang berbahaya. Tim ini punya permainan pick-n-roll yang bagus serta didukung dengan transisi offense cepat. Stapac tidak boleh lengah selama pertandingan.

"Dalam pertemuan di musim reguler, memang kami bisa mencuri satu kemenangan dari Pelita Jaya. Tapi itu tidak menjadi patokan. Di semifinal, kesempatan kami dan Pelita Jaya sama besar. Siapa tim yang lebih siap, itulah yang paling menentukan di pertandingan," imbuhnya.

Sejak musim reguler Seri 6 Yogyakarta, Stapac tidak pernah kalah hingga playoff. Mereka mengumpulkan tujuh kemenangan beruntun. Salah satu faktornya, tentu penguasaan area lubang kunci yang semakin baik dengan kehadiran Kore White. Selain itu, Stapac masih punya Vincent Rivaldi Kosasih yang siap mencetak poin dari wilayah yang sama. Ia rata-rata mencetak 6,8 poin per pertandingan. Sementara itu, mesin poin Stapac adalah Dominique Nelson Williams yang bisa menghasilkan 19,6 poin per laga.

Secara statistik, Stapac masih di bawah Pelita Jaya. Tapi mereka bisa mencuri kemenangan dengan akurasi tembakan tripoin serta serangan cepat memanfaatkan turn over Pelita Jaya. Seperti yang dilakukan saat mengalahkan Pelita Jaya di Yogyakarta musim ini.

Foto: Hariyanto

Komentar