Rudy Gobert memenangkan empat kali Defensive Player of the Year. Tapi Gobert masih terlalu menjadi center tradisional untuk basket yang semakin positionless. Dalam jeda musim, pemain Minnesota Timberwolves itu berlatih mengambangkan kemampuan offensive-nya bersama Chris Matthews atau yang lebih dikenal dengan nama Lethal Shooter.
Lethal Shooter mengunggah sesi latihan dengan Gobert. Ia juga menjelaskan bahwa pemain Prancis itu sedang berlatih footwork dan mempelajari pembacaan yang lebih cepat dengan ritme yang halus. Lethal Shooter sendiri juga pernah melatih bigman papan atas lainnya seperti Anthony Davis, Domantas Sabonis, Dwight Howard hingga Bobby Portis.
Kemampuan offensive Gobert memang masih kurang dibandingkan center seperti Nikola Jokic, Joel Embiid, hingga Davis. Gobert kerap menjadi sasaran empuk lini pertahanan. Lawan membiarkannya terbuka karena kakinya yang lebih lambat. Ia dianggap tidak cocok di perimeter melawan garda yang lebih kecil dan eksplosif.
Gobert pun hanya berfungsi untuk bertahan. Itulah alasan Gobert terus-terusan dikritik. Hal ini kerap disinggung oleh Shaquille O’Neal yang selalu nyinyir dengan kontrak Gobert senilai 205 juta Dolar AS.
Sementara itu, Gobert memiliki akurasi tembakan 32,4 persen dari jarak 3,1 kaki pada musim 2024-2015 dengan rata-rata 12 poin. Perolehan poin Gobert itu menjadi yang terendah kariernya dalam sembilan tahun terakhir.
Gobert memutuskan absen di EuroBasket 2025. Ia memilih untuk mengasah kemampuan menyerangnya. Memang sulit membayangkan Gobert berubah drastis di musim mendatang yang menjadi tahun ke-13 di NBA. Ia mungkin meningkatkan kemampuan di sekitar ring dan dengan floaters.
Dengan meningkatkan footwork-nya dan menciptakan tembakan yang lebih konsisten di area tersebut akan menjadi langkah yang maju bagi permainan Gobert. Sedikitnya akan lebih berpengaruh untuk Timberwolves.
Terlepas dari hal itu, Gobert menjadi salah satu dari tiga pemain yang memiliki empat DPOY dalam sejarah. Menempatkannya pada posisi yang sama dengan Dikembe Mutombo dan Ben Wallace. Gobert memenangkan DOPY pada 2018, 2019, 2021, dan 2024.
Gobert masuk delapan kali All-Defensive Team dengan tujuh kali di tim pertama. Pemain 33 tahun itu memimpin liga dalam rebound pada 2022 dan blok pada 2019. Serta masuk tiga All-Star pada 2020-2022. (rag)
Foto: Getty Images