KEJURNAS

Indteam Kupang membawa semangat membara di Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 U18. Perjuangan mereka tidak hanya soal teknik basket di lapangan. Tapi juga upaya untuk hadir demi mendapatkan pengalaman.

Kupang, ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur berjarak ribuan kilometer dari Surabaya. Beberapa tim dari luar Pulau Jawa menempuh perjalanan laut selama berhari-hari. Tapi Indteam Kupang memutuskan berangkat naik pesawat karena tidak ada jadwal kapal laut yang pas dengan kompetisi.

Konsekuensinya, mereka harus menanggung biaya akomodasi yang tidak murah dengan transportasi udara. Pendiri sekaligus manajer Indteam Kupang Regi Nomleni membenarkan bahwa ia menggadaikan mobil agar timnya bisa berlaga di Surabaya.

Baca juga: Recis Bajawa, Keberanian untuk Keluar dari Zona Nyaman

“Untuk jaga-jaga saja. Tapi itu hal yang biasa menurut saya ya. Karena saya sayang, saya cinta sama basket, senang melihat adik-adik berlaga. Itu motivasi saya kalau berbuat sesuatu harus sungguh-sungguh,” ungkap Regi.

Regi merupakan eks pemain Pra-Kobatama. Ia menempuh pendidikan di Yogyakarta yang menjadi awal mulanya mengenal basket. Kemudian ia mendirikan Indteam di Salatiga pada 2003 sebagai wadah para pemain Timur bermain basket. Kemudian Regi melanjutkan Indteam di tanah kelahirannya yaitu Kupang pada 2008.

“Basket di Kupang itu bukan olahraga favorit. Jadi kami harus membangun mulai dari nol. Bahkan minus. Anak-anak umumnya baru kenal basket dari SMA. Makanya saya ambil sikap balik ke NTT, saya bikin akademi, dari U8 sampai U18,” tuturnya.

Baca juga: Regi Nomleni, Pemain Pra-Kobatama Pimpin NTT di Pra-PON 2019

Tidak hanya Regi. Para pemain dan staf tim juga bekerja sama mengumpulkan dana. Pelatih Indteam Kupang Putra Djaranjoera menceritakan ia dan anak asuhnya membuat usaha ayam bakar.

“Mereka juga cari dana sendiri buat berangkat. Jual ayam bakar. Saling membantu. Kami yang bikin, lalu mereka cari orang yang mau membeli. Terus juga ada para donatur yang support kami,” kata Putra.

Indteam Kupang masuk dalam Grup A U18 putra. Mereka menelan dua kekalahan dari Dulukala Pekanbaru 54-65 dan Cendrawasih Bandung 30-73. Indteam Kupang menyisakan satu pertandingan melawan Maluku Elite Ambon besok (30/7) di GOR Basket Unesa.

Partisipasi Indteam Kupang juga menjadi bentuk dukungan kepada NTT sebagai tuan rumah bersama NTB di PON XXII/2028. Harapannya para pemain bisa tampil sebaik-baiknya jika nanti terpilih untuk mewakili NTT.

Baca juga: Batang Garing Utama Palangkaraya Terus Berjuang Dalam Keterbatasan

“Biar anak-anak bisa menimba pengalaman saja. Sebagai persiapan mereka nanti sehingga pada PON berikutnya, karena kami jadi tuan rumah ya, jadi jangan kalah di babak penyisihan,” ungkap Putra.

Sementara itu, bagi Regi, ia memiliki harapan yang lebih jauh anak-anak NTT melalui basket. Melalui basket, ia bisa mengantar anak-anak meraih beasiswa. Saat ini ada tiga anak didiknya yang diterima di kampus di Yogyakarta.

“Memunculkan pemain-pemain nasional. Pemain-pemain yang bisa mendapat beasiswa. Supaya mereka bisa lihat bahwa tujuan melalui basket itu ada lho,” pungkasnya. (*)

Foto: Perbasi

Komentar