KEJURNAS

IBL

Dulukala Pekanbaru muncul sebagai tim dengan nama yang unik di Mandiri Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Antarklub 2025. Nama tersebut memiliki arti sendiri. Dulukala Pekanbaru hadir untuk memberi jalan bagi para pemain basket muda Riau menuju jenjang yang lebih tinggi.

Manajer sekaligus Presiden Klub Andi Oh menceritakan awalnya Dulukala merupakan sebuah komunitas anak kuliah pada 2019. Kegiatannya mencakup fun football dan basket. Kemudian Dulukala resmi masuk Perbasi pada tahun 2023.

“Dulu kala kami pemain basket. Semua orang punya masanya. Kami terpanggil dan kebetulan ada Perbasi di Pekanbaru. Fungsi Perbasi itu kan buat pembinaan. Dari SMA, kuliah, kerja, yang main (basket) di Pekanbaru masih itu-itu saja,” ungkap Andi.

Baca juga: Jadwal Lengkap Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 U18

“Para veteran ini nggak ngasih panggungnya. Kalau di Jawa sudah banyak ya kelompok usia dapat panggung. Setelah pandemi, baru rutin menggelar pertandingan KU. Dengan semangat itu, Dulukala hadir untuk anak-anak KU bisa berprestasi. Kalau oran-orang zaman SMA yang jago, itu kan sudah dulu kala,” tuturnya.

Gebrakan itu membuat denyut pebasket-pebasket muda Pekanbaru dan Riau semakin terasa dalam beberapa tahun terakhir. Dari penuturan Andi, pada 2023 hanya sedikit pemain di bawah usia 18 tahun. Sekarang justru kebalikannya.

Baca juga: Wofle Sorong Bawa Misi untuk Basket Papua

“Mau menampung peluang KU jadi awalnya. Dalam 2-3 tahun terakhir, seluruh klub-klub sudah ada KU. Untuk Dulukala, paling muda KU 8. Anak SD. Secara keseluruhan kami punya 120 anggota,” kata Andi.

Dulukala Pekanbaru menjadi satu-satunya klub dari wilayah Sumatera di Mandiri Kejurnas Antarklub 2025 U18. Mereka masuk Grup A yang bersaing dengan Cendrawasih Bandung, Maluku Elite Ambon, dan Indteam Kupang. Juara grup akan lolos ke perempat final.

“Sejauh ini gambaran kami ada Cendrawasih yang ada pemain timnasnya. Kalau Maluku dan Kupang masih abu-abu datanya karena kami belum pernah bertemu. Bisa lolos ke semifinal sudah hal yang luar biasa bagi kami.”

Dulukala Pekanbaru memang tampil di kategori U18. Tetapi sebagian besar pemain mereka justru masih berusia 16 tahun. Andi menjelaskan bahwa mereka sudah terbiasa bersaing dengan pemain-pemain yang usianya lebih tinggi di level daerah. Kali ini Dulukala menjajal formula tersebut di level nasional.

“Harapan kami bisa lolos penyisihan grup terlebih dahulu. Kami tidak ingin membebani anak-anak. Karena kami ingin mendorong mereka untuk tampil di ajang nasional. Supaya bakat-bakat mereka terpantau,” pungkas Andi. (rag)

Foto: Dulukala Pekanbaru

Komentar